tag:blogger.com,1999:blog-61851552643388342532024-02-06T21:19:10.269-08:00te2ha BatuBaraRahasia Di Balik Rahasia..Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.comBlogger72125tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-87644836803317999112011-05-15T02:47:00.000-07:002011-05-15T02:47:12.947-07:00KEBERANIAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPseQ5CiAgXclSU5J0YNkwbeGjOInny0a86zLVJodeJ_fkZgYLbu0hDtkDDtrWCsXZNO0rcajBoTgW2PgfXloW0Pb1byk8Ri93-8ZFIxro96cV4DmhTkeFJZGeSa3B1fTocOq7ScZB7Q8/s1600/joe.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPseQ5CiAgXclSU5J0YNkwbeGjOInny0a86zLVJodeJ_fkZgYLbu0hDtkDDtrWCsXZNO0rcajBoTgW2PgfXloW0Pb1byk8Ri93-8ZFIxro96cV4DmhTkeFJZGeSa3B1fTocOq7ScZB7Q8/s1600/joe.jpg" /></a>"""Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.<br />
<br />
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi"""</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-64296000551272059132011-05-15T02:41:00.000-07:002011-05-15T02:44:48.998-07:00Kumpulan Kalimat Mutiara dan Motivasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Ada kalanya sewaktu bangun di pagi hari, tubuh rasanya malas-malasan, enggan bangun untuk mulai beraktivitas, inginnya bersembunyi di bawah selimut saja. Rasa malas semacam ini mungkin nyaman, namun tidak memberikan sesuatu bagi anda agar menjadi orang yang lebih baik.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi46__DSsWUENdN7SR-Jp8CyMYa0YBY5anCuv4Yo4K59lHFyowN73BLaOgh4KH7snDB10MoIwo8FSDuJa6D4nZUJUZsD23KSgG7N-37Hy7ClAK4qg4J52STRD7QQtpkeGZvblhqGIURHiA/s1600/73898_163939020296342_100000407358672_373314_93519_a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi46__DSsWUENdN7SR-Jp8CyMYa0YBY5anCuv4Yo4K59lHFyowN73BLaOgh4KH7snDB10MoIwo8FSDuJa6D4nZUJUZsD23KSgG7N-37Hy7ClAK4qg4J52STRD7QQtpkeGZvblhqGIURHiA/s200/73898_163939020296342_100000407358672_373314_93519_a.jpg" width="173" /></a>Karenanya saya ingin berbagi sesuatu buat anda semua. Inilah 10 kumpulan kata-kata mutiara motivasi penggugah semangat dan pendorong ACTION. Sepuluh kumpulan kalimat mutiara dan motivasi ini sangat baik anda simpan dan anda baca secara rutin (bisa setiap bangun pagi, ketika siang hari, sore hari, atau sebelum tidur), sesuai makna dari masing-masing kalimat. Sebagai contoh, seperti kalimat nomor satu di bawah ini, sangat baik dibaca tiap bangun pagi.<br />
Tanpa perlu berpanjang lebar lebar lagi, berikut 10 koleksi kata kata motivasi emas penggugah semangat dan pendorong ACTION untuk hidup menjadi lebih baik.<br />
<ol><li>Pagi ini, saya bangun dalam keadaan sangat baik. Saya bangun dengan hati yang senang. Seperti mentari pagi yang menjalankan tugasnya menyinari semesta, saya pun bangun dan segera menjalankan tugas dan aktivitas saya hari ini. Saya akan melakukan tugas saya dengan sebaik-baiknya.</li>
<li>Saya adalah orang yang penuh motivasi. Setiap hari motivasi saya makin berkobar. Saya sangat YAKIN dan PERCAYA kalau apa yang saya impikan nanti bakal menjadi kenyataan. Saya percaya itu. Keyakinan ini bahkan sudah mengakar ke alam bawah sadar saya. Setiap kali saya merasa lemas, alam bawah sadar saya mengingatkan dan memberi motivasi kalau “saya bisa!”, bahwa “saya adalah seorang pemenang.”</li>
<li>Ketika saya berbicara, suara saya terdengar jelas, kuat, dan percaya diri. Saya sekarang percaya diri dalam segala situasi. Sebab saya adalah pemimpin yang memimpin dengan penuh kepercayaan diri.</li>
<li>Saya sekarang hidup dipenuhi keyakinan, kepercayaan dan kepastian. Saya sekarang orang yang percaya diri dan tegas. Dan hari ini saya menggunakan 100 % kapasitas diri saya. Tiap berjalan dan bergerak, saya menjalankannya dengan penuh keyakinan, namun tetap tenang. Saya sekarang adalah sosok yang kuat, mengesankan, dan lebih menarik setiap harinya. Kepercayaan diri dan kemampuan saya terus meningkat secara drastis tanpa henti.</li>
<li>Setiap hari saya bertambah baik dan makin bertambah baik. Saya menetapkan tujuan yang jelas dan membangun motivasi kuat untuk meraih apa yang saya inginkan. Sekarang segalanya menjadi jelas. Apa yang saya bayangkan dulu, kini kian dekat menjadi kenyataan. Lebih dekat dan makin dekat. Dan saya percaya SAYA BISA mendapatkannya. Tiap saat saya menerima banyak sekali anugerah dan kebaikan dalam hidup ini. Seluruh tubuh saya sekarang jadi tahu, apa misi dan tujuan saya hidup di dunia ini.</li>
<li>Saya percaya pada keyakinan kuat yang tertanam dalam diri saya. Berkat motivasi yang bertambah kuat setiap saat. Apapun yang saya percaya bisa dapatkan, saya yakin bisa saya dapatkan. Saya menciptakan “keberuntungan” saya tiap hari. Saya mencapai tujuan-tujuan saya dengan penuh riang gembira. Saya visualisasikan apa yang saya inginkan dan saya melakukan ACTION seperti dalam visualisasi tersebut. Dengan keyakinan ini saya bisa mewujudkan kenyataan apapun yang saya mau.</li>
<li>Semua yang saya butuhkan ada dalam diri saya sekarang. Saya adalah sosok yang bersahabat, terbuka, dan percaya diri. Saya juga pemberani dan tegas. Dengan semua ini saya mampu mengubah apapun dalam hidup saya seperti yang saya inginkan. Dan saya siap menerima tanggung jawab untuk perubahan hidup yang saya akan alami nanti.</li>
<li>Saat saya berbicara dengan orang lain, saya menatap mata lawan bicara saya dan berbicara dengan percaya diri. Saya buat momen itu menjadi begitu menyenangkan. Dalam tiap gerakan tubuh yang saya lakukan, saya melakukannya dengan tenang dan penuh percaya diri. Setiap kali kelopak mata saya tertutup dan saya menghirup udara dalam-dalam, kepercayaan diri saya bertambah kuat dan memenuhi seluruh bagian-bagian dalam tubuh saya. Saya melihat diri saya sekarang adalah sosok penuh percaya diri, punya keyakinan, dan berani mengambil tindakan.</li>
<li>Setiap hari, energi percaya diri dan rasa antusias saya meningkat drastis. Sebab saya punya komitmen untuk terus meningkatkan kemampuan diri saya setiap hari. Apa yang saya bayangkan bisa saya lakukan, pasti saya bisa lakukan. Dan saya melakukannya dengan konsisten dan penuh keberanian.</li>
<li>Ekspresi wajah saya saat ini menggambarkan rasa yakin dan percaya diri. Sekarang saya mengalami masa-masa paling menyenangkan dalam hidup saya. Dan momen ini menginspirasi saya untuk lebih percaya diri dan memiliki harga diri. Saya berbicara pada diri saya dan orang-orang di sekitar saya dengan keyakinan. Saya sekarang mengontrol seluruh diri saya. Perkataan saya, pikiran saya, dan perasaan saya, semuanya ada dalam kendali saya. Rasa percaya dalam diri saya ini bukan hanya menginsiprasi saya sendiri, namun juga menginspirasi setiap orang yang saya temui.</li>
</ol></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-33979536095285372852011-05-15T02:27:00.000-07:002011-05-15T02:27:34.224-07:00SIKAP<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="mbl notesBlogText clearfix"><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghU6QA0ORRdGOMmxNyvonVuLxp5p752w_EnOvpgog115FyTY_Ha1rUTxwE945qQIvOFS7f5M88cNgx-H7ni0vmUu784rzoUTkPKVNTkpoFXph4C4Ig7PnUKxPAa-vhdRf54FaJtq6dDO8/s1600/photofacefun_com_AxmgO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghU6QA0ORRdGOMmxNyvonVuLxp5p752w_EnOvpgog115FyTY_Ha1rUTxwE945qQIvOFS7f5M88cNgx-H7ni0vmUu784rzoUTkPKVNTkpoFXph4C4Ig7PnUKxPAa-vhdRf54FaJtq6dDO8/s200/photofacefun_com_AxmgO.jpg" width="160" /></a></div><strong>Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar Akan pengaruh sikap dalam kehidupan</strong><br />
<strong>Sikap lebih penting daripada ilmu, daripada uang, daripada kesempatan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.</strong><br />
<strong>Sikap lebih penting daripada penampilan, karunia, atau keahlian. Hal yang paling menakjubkan adalah Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari itu.</strong><br />
<strong>Kita tidak dapat mengubah masa lalu Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi</strong><br />
<strong>Satu hal yang dapat kita ubah adalah satu hal yang dapat kita kontrol, dan itu adalah sikap kita.</strong><br />
<strong>Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita, dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.</strong><br />
<br />
Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!<br />
</div></div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-65295804575467330492011-05-15T02:23:00.000-07:002011-05-15T02:23:09.885-07:00Budidaya Kacang Kedelai<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1029"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> <o:rules v:ext="edit"> <o:r id="V:Rule1" type="connector" idref="#_x0000_s1027"/> <o:r id="V:Rule2" type="connector" idref="#_x0000_s1026"/> <o:r id="V:Rule3" type="connector" idref="#_x0000_s1028"/> </o:rules> </o:shapelayout></xml><![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">BAB. I</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;"></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b></div><div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Saat ini tanaman kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting setelah beras disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90% digunakan sebagai bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi faktor yang cukup penting (Anonimous, 2004c). Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman palawija yang kaya akan protein yang memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati untuk peningkatan gizi dan mengatasi penyakit kurang gizi seperti busung lapar Perkembangan manfaat kedelai di samping sebagai sumber protein, makanan berbahan kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun <i>cholesterol </i>darah yang dapat mencegah penyakit jantung. Selain itu, kedelai dapat berfungsi sebagai antioksidan dan dapat mencegah penyakit kanker. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan meningkat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat. Produk kedelai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sebagai bahan olahan pangan berpotensi dan berperan dalam menumbuhkembangkan industri kecil menengah bahkan sebagai komoditas ekspor.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kebutuhan kedelai pada tahun 2004 sebesar 2,02 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri baru mencapai 0,71 juta ton dan kekurangannya diimpor sebesar 1,31 juta ton (Anonimous 2005c) Hanya sekitar 35% dari total kebutuhan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri sendiri. Upaya untuk menekan lajuimpor tersebut dapat ditempuh melalui strategi peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infra struktur, serta pengaturan tataniaga dan insentif usaha (Anonimous, 2004c; 2005c). Mengingat Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dan industri pangan berbahan baku kedelai berkembang pesat maka komoditas kedelai perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan di dalam negeri untuk menekan laju impor (Anoniomus, 2005b).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan gambaran tentang arah pengembangan produksi kedelai ke depan dan kebijakan penelitian, sebagai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan pengembangan komoditas kedelai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">BAB. II</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BUDIDAYA TANI KEDELAI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Teknik Budidaya</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pembibitan</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1) Penyiapan Benih</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pada tanah yang belum pernah ditanami kedelai, sebelum benih ditanam harus dicampur dengan <b><i>legin</i></b>, (suatu inokulum buatan dari bakteri atau kapang yang ditempatkan di media biakan, tanah, kompos untuk memulai aktifitas biologinya (<i>Rhizobium japonicum). </i>Pada tanah yang sudah sering ditanam dengan kedelai atau kacang-kacangan lain, berarti sudah mengandung bakteri tersebut. Bakteri ini akan hidup di dalam bintil akar dan bermanfaat sebagai pengikat unsur N dari udara.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Cara pemberian legin:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sebanyak 5-10 gram legin dibasahi dengan air sekitar 10 cc; </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">legin dicampur dengan 1 kg benih dan kocok hingga merata (agar seluruh kulit biji terbungkus dengan inokulum; </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">setelah diinokulasi, benih dibiarkan sekitar 15 menit baru dapat ditanam. Dapat juga benih diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum ditanam, tetapi tidak lebih dari 6 jam.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam hal memilih benih yang baik adalah:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">kondisi dan lama penyimpanan benih tersebut. Biji kedelai mudah menurun daya kecambah/daya tumbuhnya (terutama bila kadar air dalam biji ≥ 13% dan disimpan di ruangan bersuhu ≥ 25 derajat C, dengan kelembaban nisbi ruang ≥ 80%.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2) Teknik Penyemaian Benih</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penanaman dengan benih yang mempunyai daya tumbuh agak rendah dapat diatasi dengan cara menanamkan 3-4 biji tiap lubang, atau dengan memperpendek jarak tanam. Jarak tanam pada penanaman benih berdasarkan tipe pertumbuhan tegak dapat diperpendek, sebaliknya untuk tipe pertumbuhan agak condong (batang bercabang banyak) diusahakan agak panjang, supaya pertumbuhan tanaman yang satu dengan lainnya tidak terganggu.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 7.1pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3) Pemindahan Bibit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ketika memindah yaitu menunjuk akar tanaman di kebun, perlu memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">6.2. Pengolahan Media Tanam</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1) Persiapan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Terdapat 2 cara mempersiapkan penanaman kedelai, yakni: persiapan tanpa pengolahan tanah (ekstensif) di sawah bekas ditanami padi <i>rendheng </i>dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">persiapan dengan pengolahan tanah (intensif). Persiapan tanam pada tanah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">tegalan atau sawah tadah hujan sebaiknya dilakukan 2 kali pencangkulan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pertama dibiarkan bongkahan terangin-angin 5-7 hari, pencangkulan ke 2</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sekaligus meratakan, memupuk, menggemburkan dan membersihkan tanah dari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sisa-sia akar. Jarak antara waktu pengolahan tanah dengan waktu penanaman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sekitar 3 minggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2) Pembentukan Bedengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan pencangkulan ataupun denga bajak lebar 50-60 cm, tinggi 20 cm. Apabila akan dibuat drainase, maka jarak antara drainase yang satu dengan lainnya sekitar 3-4 m.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3) Pengapuran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tanah dengan keasaman kurang dari 5,5 seperti tanah podsolik merah-kuning, harus dilakukan pengapuran untuk mendapatkan hasil tanam yang baik. Kapur dapat diberikan dengan cara menyebar di permukaan tanah, kemudian dicampur sedalam lapisan olah tanah sekitar 15 cm. Pengapuran dilakukan 1 bulan sebelum musim tanam, dengan dosis 2-3 ton/ha. Diharapkan pada saat musim tanam kapur sudah bereaksi dengan tanah, dan pH tanah sudah meningkat sesuai dengan yang diinginkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kapur halus memberikan reaksi lebih cepat daripada kapur kasar. Sebagai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sumber kapur dapat digunakan batu kapur atau kapur tembok. Pemberian kapur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">tidak harus dilakukan setiap kali tanam, tetapi setiap 3-4 tahun sekali. Dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">pengapuran, tanah menjadi kaya akan Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">pH-nya meningkat. Selain itu peningkatan pH dapat menaikkan tingkat persediaan Molibdenum (Mo) yang berperan penting untuk produksi kedelai dan golongan ketela pohon.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span> </span>4) Waktu Tanam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pemilihan waktu tanam kedelai ini harus tepat, agar tanaman yang masih muda tidak terkena banjir atau kekeringan. Karena umur kedelai menurut varietas yang dianjurkan berkisar antara 75-120 hari, maka sebaiknya kedelai ditanam menjelang akhir musim penghujan, yakni saat tanah agak kering tetapi masih mengandung cukup air.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Waktu tanam yang tepat pada masing-masing daerah sangat berbeda. Sebagai pedoman: bila ditanam di tanah tegalan, waktu tanam terbaik adalah permulaan musim penghujan. Bila ditanam di tanah sawah, waktu tanam paling tepat adalah menjelang akhir musim penghujan. Di lahan sawah dengan irigasi, kedelai dapat ditanam pada awal sampai pertengahan musim kemarau.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">6.4. Pemeliharaan Tanaman</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1) Penjarangan dan Penyulaman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari. Dalam kenyataannya tidak semua biji yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga akan terlihat tidak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">seragam. Untuk menjaga agar produksi tetap baik, benih kedelai yang tidak tumbuh sebaiknya segera diganti dengan biji-biji yang baru yang telah dicampur</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Legin atau Nitrogen. Hal ini perlu dilakukan apabila jumlah benih yang tidak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">tumbuh mencapai lebih dari 10 %. Waktu penyulaman yang terbaik adalah sore</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">hari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2) Penyiangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyiangan ke-1 pada tanaman kedelai dilakukan pada umur 2-3 minggu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyiangan ke-2 dilakukan pada saat tanaman selesai berbunga, sekitar 6 minggu setelah tanam. Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2 (pemupukan lanjutan). Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mengikis gulma yang tumbuh dengan tangan atau kuret. Apabila lahannya luas, dapat juga dengan menggunakan herbisida. Sebaiknya digunakan herbisida</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">seperti Lasso untuk gulma berdaun sempit dengan dosis 4 liter/ha.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3) Pembubunan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">4) Pemupukan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Dosis pupuk yang digunakan sangat tergantung pada jenis lahan dan kondis tanah. Pada tanah subur atau tanah bekas ditanami padi dengan dosis pupuk tinggi, pemupukan tidak diperlukan. Pada tanah yang kurang subur, pemupukan dapat menaikkan hasil. Dosis pupuk secara tepat adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sawah kondisi tanah subur: pupuk Urea=50 kg/ha.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sawah kondisi tanah subur sedang: pupuk Urea=50 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan KCl=100 kg/ha.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sawah kondisi tanah subur rendah: pupuk Urea=100 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan KCl=100 kg/ha.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Lahan kering kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang=2000-5000 kg/ha;</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>e)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Urea=50-100 kg/ha, TSP=50-75 kg/ha dan KCl=50-75 kg/ha.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">5) Pengairan dan Penyiraman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering. Kekurangan air pada masa pertumbuhan akan menyebabkan tanaman kerdil, bahkan dapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">menyebabkan kematian apabila kekeringan telah melalui batas toleransinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">kekeringan pada masa pembungaan dan pengisian polong dapat menyebabkan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">kegagalan panen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Di lahan sawah irigasi, pemberian air di sawah bisa diatur. Namun bila tidak ada irigasi, penyediaan air hanya hanya dapat dilakukan dengan mengatur waktu tanamnya dan pemberian mulsa. Mulsa berupa jerami atau potongan-potongan tanaman lainnya yang dihamparkan pada permukaan tanah. Mulsa ini akan mencegah penguapan air secara berlebihan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Apabila ada irigasi dan tidak ada hujan selama lebih dari 7 hari, tanah harus diairi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Caranya tanaman digenangi air selama 30-60 menit. Pengairan seperti ini diulangi setiap 7-10 hari. Pengairan tidak dilakukan lagi apabila polong telah terisi penuh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pada tanah yang keras (drainase buruk) kelebihan air akan meyebabkan akar membusuk. Di tanah berdrainase buruk harus dibuat saluran drainase di setiap 3-4 meter lahan memanjang sejajar dengan barisan tanam. Hal ini terutama dilakukan pada saat musim hujan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">6) Waktu Penyemprotan Pestisida</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyemprotan pestisida dilakukan pada waktu yang berbeda-beda tergantung jenis hama dan pola penyerangannya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Lalat bibit, diberi insektisida Marshal 200 EC, dicampur dengan benih,dilakukan sebelum benih ditanam.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ulat prodenia dilakukan penyemprotan dengan insektisida Azodrin 15 WSC, Huslation 40 EC, Thiodon 35 EC dan Barudin 60 EC sebanyak 2 kali seminggu setelah ditemukan telur.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Wereng kedelai atau kumbang daun, disemprot dengan insektisida Surecide</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">25 EC, Kharpos 50 EC, Hosthathion 40 EC, Azodrin 15 WSC, Sevin 85 SP atau Tamaron pada tanaman setelah berumur di atas 20 hari.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kepik coklat disemprot dengan Azodrin 15 WSC, Diazinois 60 EC dan Dusban</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">20 EC atau Bayrusil setiap 1-2 minggu, setelah tanam 50 hari.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ulat penggerek polong, disemprot dengan insektisida Agrothion 50 EC, Dursban 20 EC, Azodrin 115 WSC, Thiodan 35 EC pada waktu pembentukan polong.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">7) Pemeliharaan Lain</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kedelai termasuk tanaman yang membutuhkan banyak sinar matahari maka membutuhkan tanaman pelindung. Tanaman kedelai yang terlindung akan selalu muda sehingga proses pembentukan buah kurang baik, dan hasilnya akan sedikit, bahkan tidak berbuah sama sekali. Tanaman kedelai akan rusak bila tertimpa cabang -cabang kering tanaman pelindung yang jatuh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">7. HAMA DAN PENYAKIT</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">7.1. Hama</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">a) Aphis SPP (Aphis Glycine)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kutu dewasa ukuran kecil 1-1,5 mm berwarna hitam, ada yang bersayap dan tidak. Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: layu, pertumbuhannya terhambat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) menanam kedelai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">pada waktunya, mengolah tanah dengan baik, bersih, memenuhi syarat, tidak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ditumbuhi tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacangkacangan;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(2) membuang bagian tanaman yang terserang hama dan membakarnya; </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(3) menggunakan musuh alami (predator maupun parasit);</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(4) penyemprotan insektisida dilakukan pada permukaan daun bagian atas dan bawah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b) Melano Agromyza Phaseoli, kecil sekali (1,5 mm)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Lalat bertelur pada leher akar, larva masuk ke dalam batang memakan isi batang, kemudian menjadi lalat dan bertelur. Lebih berbahaya bagi kedelai yang ditanam di ladang. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) waktu tanam pada saat tanah masih lembab dan subur (tidak pada bulan-bulan kering); </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(2) penyemprotan Agrothion 50 EC, Azodrin 15 WSC, Sumithoin 50 EC, Surecide 25 EC</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">c) Kumbang daun tembukur (Phaedonia Inclusa) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. <b>Gejala</b>: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: penyemprotan Agrothion 50 EC, Basudin 50 EC, Diazinon 60 EC, dan Agrothion 50 EC.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">d) Cantalan (Epilachana Soyae)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan daun dan merusak bunga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: sama dengan terhadap kumbang daun tembukur.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">e) Ulat polong (Etiela Zinchenella)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ulat yang berasal dari kupu-kupu ini bertelur di bawah daun buah, setelah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">menetas, ulat masuk ke dalam buah sampai besar, memakan buah muda. <b>Gejala</b>:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) kedelai ditanam tepat pada waktunya (setelah panen padi),</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sebelum ulat berkembang biak; </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(2) penyemprotan obat Dursban 20 EC sampai 15 hari sebelum panen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">f) Kepala polong (Riptortis Lincearis)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: penyemprotan Surecide 25 EC, Azodrin 15 WSC.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">g) Lalat kacang (Ophiomyia Phaseoli)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: Saat benih</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ditanam, tanah diberi Furadan 36, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan jerami . Satu minggu setelah benih menjadi kecambah dilakukan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">penyemprotan dengan insektisida Azodrin 15 WSC, dengan dosis 2 cc/liter air,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">volume larutan 1000 liter/ha. Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 bulan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">h) Kepik hijau (Nezara Viridula)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6 hari telur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik putih. Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">polong berbintik coklat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: Azodrin 15 WCS, Dursban 20 EC,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Fomodol 50 EC.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">i) Ulat grayak (Prodenia Litura)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Seranggan: mendadak dan dalam jumlah besar, bermula dari kupu-kupu berwarna keabu-abuan, panjang 2 cm dan sayapnya 3-5 cm, bertelur di permukaan daun. Tiap kelompok telur terdiri dari 350 butir. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: (1) dengan cara sanitasi; (2) disemprotkan pada sore/malam hari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(saat ulat menyerang tanaman) beberapa insektisida yang efektif seperti Dursban 20 EC, Azodrin 15 WSC dan Basudin 50 EC.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">7.2. Penyakit</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">a) Penyakit layu lakteri (<i>Pseudomonas solanacearum)</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyakit ini menyerang pangkal batang. Penyerangan pada saat tanaman berumur 2-3 minggu. Penularan melalui tanah dan irigasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. <b>Pengendalian</b>: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) biji yang ditanam sebaiknya dari varietas yang tahan layu dan kebersihan sekitar tanaman dijaga, pergiliran tanaman dilakukan dengan tanaman yang bukan merupakan tanaman inang penyakit tersebut. Pemberantasan: belum ada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b) Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">P<span> </span>enyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: daun sedikit demi sedikit layu,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) varietas yang ditanam sebaiknya yang tahan terhadap penyakit layu; </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(2) menyemprotkan Dithane M 45, dengan dosis 2 gram/liter air.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">c) Penyakit lapu (Witches Broom: Virus)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyakit ini menyerang polong menjelang berisi. Penularan melalui singgungan tanam karena jarak tanam terlalu dekat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: bunga, buah dan daun mengecil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: menyemprotkan Tetracycline atau Tokuthion 500 EC.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">d) Penyakit anthracnose (<i>Cendawan Colletotrichum </i>Glycine Mori)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyakit ini menyerang daun dan polong yang telah tua. Penularan dengan perantaraan biji-biji yang telah kena penyakit, lebih parah jika cuaca cukup lembab. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">polong tua menjadi kerdil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) perhatikan pola pergiliran tanam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">yang tepat; </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(2) penyemprotan Antracol 70 WP, Dithane M 45, Copper Sandoz.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">e) Penyaklit karat (<i>Cendawan phakospora </i>Phachyrizi)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyakit ini menyerang daun. Penularan dengan perantaraan angin yang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">menerbangkan dan menyebarkan spora.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: daun tampak bercak dan bintik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">coklat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span> </span><b>Pengendalian</b>: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(2) menyemprotkan Dithane M 45.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">f) Penyakit bercak daun bakteri (<i>Xanthomonas phaseoli</i>)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyakit ini menyerang daun. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: permukaan daun bercak-bercak menembus</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ke bawah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: menyemprotkan Dithane M 45.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">g) Penyakit busuk batang (Cendawan <i>Phytium Sp</i>)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyakit ini menyerang batang. Penularan melalui tanah dan irigasi. <b>Gejala</b>: batang menguning kecokllat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengendalian</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">: (1) memperbaiki drainase lahan; (2) menyemprotkan Dithane M</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">45.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span> </span>h) Virus mosaik (virus)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penyakit ini menyerang Yang diserang daun dan tunas. Penularan vektor</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">penyebar virus ini adalah Aphis Glycine (sejenis kutu daun).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gejala</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">perkembangan dan pertumbuhan lambat, tanaman menjadi kerdil. <b>Pengendalian</b>:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(1) penanaman varietas yang tahan terhadap virus; (2) menyemprotkan Tokuthion</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">500 EC.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">8. PANEN</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">8.1. Ciri dan Umur Panen</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Panen yang terlambat akan merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering, sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mengering dan lepas dari cabangnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Perlu diperhatikan umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari, tergantung pada varietas dan ketinggian tempat. Perlu diperhatikan, kedelai yang akan digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari, sedangkan untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100-110 hari, agar kemasakan biji betulbetul sempurna dan merata.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">8.2. Cara Panen</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pemungutan hasil kedelai dilakukan pada saat tidak hujan, agar hasilnya segera dapat dijemur.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">a) Pemungutan dengan cara mencabut</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan terlebih dulu. Pada tanah ringan dan berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Cara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">pencabutan yang benar ialah dengan memegang batang poko, tangan dalam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">posisi tepat di bawah ranting dan cabang yang berbuah. Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila tersentuh tangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b) Pemungutan dengan cara memotong</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Alat yang biasanya digunakan untuk memotong adalah sabit yang cukup tajam, sehingga tidak terlalu banyak menimbulkan goncangan. Di samping itu dengan alat pemotong yang tajam, pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat dan jumlah buah yang rontok akibat goncangan bisa ditekan. Pemungutan dengan cara memotong bisa meningkatkan kesuburan tanah, karena akar dengan bintilbintilnya yang menyimpan banyak senyawa nitrat tidak ikut tercabut, tapi tertinggal di dalam tanah. Pada tanah yang keras, pemungutan dengan cara mencabut sukar dilakukan, maka dengan memotong akan lebih cepat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">8.3. Periode Panen</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Mengingat kemasakan buah tidak serempak, dan untuk menjaga agar buah yang belum masak benar tidak ikut dipetik, pemetikan sebaiknya dilakukan secara bertahap, beberapa kali.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">8.4. Prakiraan Produksi</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Produksi kedelai yang didasilkan para petani Indonesia rata-rata 600-700 kg/ha.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">9. PASCAPANEN</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">9.1. Pengumpulan dan Pengeringan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur. Kedelai dikumpulkan kemudian dijemur di atas tikar, anyaman bambu, atau di lantai semen selama 3 hari. Sesudah kering sempurna dan merata, polong kedelai akan mudah pecah sehingga bijinya mudah dikeluarkan. Agar kedelai kering sempurna, pada saat penjemuran hendaknya dilakukan pembalikan berulang kali. Pembalikan juga menguntungkan karena dengan pembalikan banyak polong pecah dan banyak biji lepas dari polongnya. Sedangkan biji-biji masih terbungkus polong dengan mudah bisa dikeluarkan dari polong, asalkan polong sudah cukup kering.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Biji kedelai yang akan digunakan sebagai benih, dijemur secara terpisah. Biji tersebut sebenarnya telah dipilih dari tanaman-tanaman yang sehat dan dipanen tersendiri, kemudian dijemur sampai betul-betul kering dengan kadar air 10-15 %.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Penjemuran benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dari pukul 10.00 hingga 12.00 siang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">9.2. Penyortiran dan Penggolongan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongan. Diantaranya dengan cara memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara langsung dengan kayu atau brangkasan kedelai sebelum dipukul-pukul dimasukkan ke dalam karung, atau dirontokkan dengan alat pemotong padi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Setelah biji terpisah, brangkasan disingkirkan. Biji yang terpisah kemudian ditampi agar terpisah dari kotoran-kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji yang bersih ini selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9-11 %. Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sebagai perkiraan dari batang dan daun basah hasil panen akan diperoleh biji kedelai sekitar 18,2 %.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">9.3. Penyimpanan dan pengemasan</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sebagai tanaman pangan, kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama. Caranya kedelai disimpan di tempat kering dalam karung. Karung-karung kedelai ini ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah atau lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali harus dijemur lagi sampai kadar airnya sekitar 9-11 %.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">B. <span>Usahatani</span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tanaman kedelai yang merupakan tanaman <i>cash crop </i>dibudidayakan di lahan sawah dan di lahan kering. Sekitar 60% areal pertanaman kedelai terdapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">di lahan sawah dan 40% lainnya di lahan kering. Areal pertanaman kedelai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">tersebar di seluruh Indonesia dengan luas masing-masing seperti disajikan pada</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">menunjukkan bahwa luas areal tanam mencapai puncaknya tahun 1992, yaitu 1,67 juta ha. Namun sejak tahun 2000 areal tanam terus menurun menjadi 0,53 juta ha pada tahun 2003. Penurunan areal tanam ada kaitannya dengan banjirnya kedelai impor sehingga nilai kompetitif dan komparatif tanaman kedelai merosot. Secara finansial usahatani kedelai di tingkat petani menguntungkan, di mana pendapatan bersih yang diperoleh sekitar Rp 2.048.500/ha dengan R/C 2,14 (Anonimous, 2005a).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b. Sistem pendukung</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Benih bermutu varietas unggul merupakan salah satu faktor yang menentukan produktivitas pertanaman kedelai. Dalam mendukung penyediaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">benih bermutu industri benih di komoditas kedelai belum berkembang dengan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">baik. Produsen benih nasional maupun penangkar lokal masih kurang berperan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(Nugraha, 1996, Siregar, 1999) Berbeda dengan komoditas padi dan jagung,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Usaha perbenihan untuk tanaman kedelai masih tertinggal, petani lebih banyak memakai benih asalan atau turunan dari pertanaman sebelumnya. Pemakaian benih unggul bersertifikat pada tanaman kedelai kurang dari 10% (Anonimous 2004b). Industri pangan berupa tahu, tempe dan kecap banyak menyerap biji kedelai. Konsumsi tertinggi adalah untuk bahan industri tahu dan tempe.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Berdasarkan perhitungan, konsumsi kedelai untuk tahu dan tempe pada tahun 2002 mencapai 1,776 juta ton, atau 88% dari total kebutuhan dalam negeri digunakan sebagai bahan baku olahan tahu dan tempe (BPS, 2002) Industri pakan ternak (unggas) merupakan kegiatan agribisnis hilir yang cukup penting dalam agribisnis kedelai. Dalam pembuatan pakan ternak, bungkil kedelai merupakan bahan terpenting kedua setelah jagung, yaitu sekitar 15–20% dari komposisi pakan. Kedelai juga sebagai bahan baku penting industri lain, di antaranya tepung, olahan pangan, dan pati. Namun kebutuhan industri lain ini hanya menyerap biji kedelai sekitar 12% dari total kebutuhan konsumsi kedelai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB. III</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">POTENSI, DAN ARAH PENGEMBANGAN KEDELAI</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1. Potensi Lahan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan kedelai dapat diarahkan ke provinsi-provinsi yang pernah berhasil menanam kedelai Peta wilayah potensial sumber pertumbuhan baru produksi kedelai dan <i>Location Quotient </i>(LQ) digunakan sebagai indikator kesesuaian agroekosistem bagi usaha tani kedelai (Fagi, 2005)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Potensi lahan yang sesuai untuk tanaman kedelai, baik untuk program peningkatan produktivitas maupun perluasan areal. Namun untuk pengembangan tanaman kedelai masih banyak kendalanya antara lain nilai komparatif dan kompetitif kedelai paling rendah di antara komoditas lainnya. Pengembangan areal tanam kedelai dapat dilakukan pada lahan sawah, lahan kering (tegalan), lahan bukaan baru dan lahan pasang surut yang telah direklamasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">2. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Data statistik dari FAO menunjukkan bahwa selama periode 1990–1995,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">areal panen kedelai masih meningkat dari 1,33 juta ha pada tahun 1990 menjadi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1.48 juta ha pada tahun 1995, atau meningkat rata-rata 2,06 persen per tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sejak tahun 1995, terjadi penurunan areal panen secara tajam dari sekitar 1,48</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">juta ha menjadi sekitar 0,83 juta ha pada tahun 2000, atau menurun rata-rata</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">11,00 persen per tahun. Selama periode 2000–2004, areal panen kedelai masih</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">terus menurun rata-rata 9,66 persen per tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Secara keseluruhan, selama periode 15 tahun terakhir (1990–2004) luas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">areal kedelai di Indonesia menurun tajam dari sekitar 1,33 juta ha pada tahun</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1990 menjadi 0,55 juta ha pada tahun 2004, atau turun rata-rata 6,14 persen per</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">tahun, seperti terlihat pada Tabel 4 diatas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Perkembangan teknologi, baik penggunaan varietas maupun teknologi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">budidaya sedikit berhasil meningkatkan produktivitas kedelai dari rata-rata 1,11</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">ton/ha pada tahun 1990 menjadi rata-rata 1,29 ton/ha pada tahun 2004, atau</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">meningkat rata-rata 1,03 persen per tahun. Peningkatan produktivitas mencapai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">puncaknya pada periode 1995–2000, yaitu mencapai rata-rata 1,65 persen per</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">tahun. Meskipun produktivitas meningkat, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah daripada penurunan luas areal, sehingga total produksi pada periode tersebut turun rata-rata 9,53 persen per tahun.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">4. Pasar, Harga dan Daya Saing</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Diduga penurunan harga riil menjadi disinsentif yang menyebabkan terjadinya penurunan areal panen kedelai. Selain itu, persaingan penggunaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">lahan dengan palawija lainnya juga diduga merupakan salah satu penyebab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">turunnya areal panen kedelai. Indikatornya ialah kenaikan harga riil jagung.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Secara teoritis, kenaikan harga jagung akan mendorong petani untuk menanam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">komoditas tersebut. Konsekuensinya ialah bahwa kenaikan areal tanam jagung</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(sebagai komoditas pesaing) dengan sendirinya akan mengurangi areal untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">kedelai, karena lahan yang digunakan adalah lahan yang sama. Perkembangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">harga riil kedelai dan jagung sebagai pesaing. Harga yangdigunakan dalam bahasan ini adalah harga riil, yaitu harga nominal dideflasi dengan indeks harga umum dengan tahun dasar 1983. Berdasarkan data statistik dari FAO, harga riil kedelai selama periode 1991–2002 berfluktuasi dari tahun ketahun. Namun demikian, secara umum mengalami penurunan dari Rp 493/kg pada tahun 1991 menjadi Rp 344/kg pada tahun 2002, atau turun rata-rata 3,21 persen per tahun. Di lain pihak, harga riil jagung ternyata meningkat rata-rata 0,98 persen per tahun selama periode yang sama. Perkembangan harga kedua komoditas ini merupakan salah satu indikator adanya persaingan penggunaan lahan. Kenaikan harga jagung akan mendorong petani untuk menanam jagung, sehingga akan menurunkan areal tanam kedelai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">a. Pemasaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Seperti telah diungkapkan di atas, bahwa kedelai pada umumnya dikonsumsi dalam bentuk produk olahan. Oleh karena itu, pemasarannya mulai</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">dari daerah sentra produksi ke industri pengolahan melalui pedagang, dan bermuara ke konsumen akhir. Selain dari petani, kedelai di pasar domestik juga</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">sebagian berasal dari impor. Kedelai impor umumnya dibeli oleh koperasi pengerajin tahu dan tempe (KOPTI), untuk selanjutnya dipasarkan ke pengerajin tahu dan tempe.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Dalam pemasaran kedelai, petani umumnya berada dalam posisi tawar</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">yang lemah, sehingga harga kedelai di tingkat petani lebih banyak ditentukan oleh pedagang. Oleh karena itu, harga riil di tingkat produsen (petani) selama 15 tahun terakhir cenderung terus menurun. Dalam pengembangan diperlukan perbaikan tataniaga kedelai dari produsen hingga konsumen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">b. Daya Saing Usahatani</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Seperti telah diungkapkan di atas, bahwa secara finansial usahatani kedelai di Indonesia menguntungkan (Anonimous, 2004b). Namun demikian, keuntungan finansial belum dapat menggambarkan tingkat efisiensi ekonomi usahatani, karena masih banyak terdapat komponen subsidi atau proteksi. Oleh karena itu, untuk mengevaluasi daya saing suatu komoditas diperlukan evaluasi secara ekonomi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Studi daya saing yang pernah dilakukan oleh Gonzales (1993) menunjukkan bahwa secara ekonomi usahatani kedelai di Indonesia belum mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif, baik yang dilakukan secara tradisional maupun secara komersial, untuk ketiga rezim pemasaran, yaitu perdagangan antar wilayah (IRT), substitusi impor (IS), dan promosi ekspor (EP).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Padi dan jagung mempunyai keunggulan komparatif jika diproduksi untuk perdagangan antar wilayah dan substitusi impor. Sedangkan untuk promosi ekspor tidak mempunyai keunggulan komparatif. Untuk kedelai, tidak mempunyai keunggulan komparatif untuk ketiga regim pemasaran. Hal ini diperlihatkan oleh nilai RCR yang lebih besar dari 1,00. Artinya ialah bahwa untuk memperoleh penerimaan US$ 1.00 memerlukan korbanan (biaya) melebihi US$ 1.00. Padahal pada tahun 1992–1993 Indonesia mencapai puncak luas areal tanam kedelai, yang mencerminkan adanya insentif harga untuk menanam kedelai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">B. Sasaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Sasaran yang hendak dicapai adalah:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Berfungsinya sistem pengelolaan plasma nutfah tanaman kedelai untuk melayani kebutuhanprodusen, dengan prioritas dapat dilestarikannya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Tersedia dan berfungsinya sistem dan teknik produksi kedelai lahan sawah irigasi dan tadah hujan serta lahan kering masam.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Dihasilkannya, tersedianya dan dimanfatkannya benih penjenis VUB kedelai.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">IV. KESIMPULAN</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Dari uraian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengembangan kedelai di dalam negeri diarahkan melalui strategi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam. Peningkatan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">produktivitas dicapai dengan penerapan teknologi yang sesuai (spesifik) bagi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">agroekologi/wilayah setempat. Perluasan areal tanam diarahkan melalui</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span>e)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">peningkatan indeks pertanaman (IP) di lahan sawah irigasi sederhana, sawah tadah hujan dan lahan kering yang telah diusahakan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Adisarwanto, T. 2004. Strategi peningkatan produksi kedelai sebagai upaya untuk</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor. Orasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Pengukuhan APU. Badan Litbang Pertanian. 50 hlm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">______________ 2005. Kedelai, budidaya dengan pemupukan yang efektif dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">pengoptimalan peran bintil akar. Seri Agribisnis. Penebar Swadaya. 107</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">hlm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Anonimuos, 2004a. Dukungan inovasi teknologi dalam program bangkit kedelai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Puslitbangtan. Makalah disampaikan pada Bangkit Kedelai di Cisarua.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Ditjentan. Bogor. 36 hlm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">__________ 2004b. Profil Kedelai (<i>Glycine max</i>). Ditjentan, Direktorat Kacangkacangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">dan Umbi-umbian. 50 hlm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">__________ 2004c. Roadmap Komoditas Kedelai. Balitkabi. 9 hlm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">__________ 2005a. Program Bangkit Kedelai tahun 2004. Ditjentan, Direktorat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 27 hlm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">IV-187</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">__________ 2005b Makalah Menteri Pertanian dalam Rapat Koordinasi Bidang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Perekonomian. 13 April 2005. 16 hlm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Anonimous, 2005 c. Renstra Balitkabi 2005-2009, Balitkabi (Proses Publikasi)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">__________ 2005c. Rencana Pembangunan Pertanian Jangka Menengah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">(RPPJM: 2005–2010) Departemen Pertanian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Gonzales, L.A. , F. Kasryno, N.D. Perez and M.W. Rosegrant. 1993. Economic</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Incentives and Comparative Advantage in Indonesian Food Crop Production.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><sub><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28pt;">MAKALAH TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KACANG KEDELAI <i>(Glycne max</i> L)<span> </span></span></sub></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28pt;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">OLEH :</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">TEZHA YAWIOENDA, S.ST</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;">WKPP REUKIH XIV</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt;"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div><br clear="ALL" /> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><sub><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28pt; line-height: 115%;">UPTD BPP INDRAPURI KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR</span></sub></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 22pt; line-height: 115%;">2011</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-29825706997877196232011-05-15T02:18:00.000-07:002011-05-15T02:18:55.568-07:00Kata bijak, Edukasi, Inspirasi dan Semangat...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZGHBzPN8pSXoL8_iQf-p3e0ISWWNcUeAiLpxPPT4Vt8Qcb-Rs5fop2kRzygU3c0ePDJMgTlpa3WG_wH_nDR_5qHhlwYNLN4Lr1GXAG4fRzuEa0FBFCuRfIy_ORcm4zYhyphenhyphen1RQtPxmZEXo/s1600/photofacefun_com_Zl5RKgDPV.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZGHBzPN8pSXoL8_iQf-p3e0ISWWNcUeAiLpxPPT4Vt8Qcb-Rs5fop2kRzygU3c0ePDJMgTlpa3WG_wH_nDR_5qHhlwYNLN4Lr1GXAG4fRzuEa0FBFCuRfIy_ORcm4zYhyphenhyphen1RQtPxmZEXo/s200/photofacefun_com_Zl5RKgDPV.jpg" width="181" /></a></div> Meski ia mengatakan, "Aku tidak punya bakat khusus. Aku hanyalah orang yang penasaran." namun nama "Einstein" sangat identik dengan kata "Jenius". Hampir tidak ada seorangpun yang menolak jika Einstein dikatakan sebagai prototipe manusia jenius. Berikut berbagai pemikiran dan pendapat sang maskot ilmuwan modern.<br />
<br />
-Hakikatku adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan<br />
<br />
-Selagi ada cinta tidak perlu ada lagi pertanyaan<br />
<br />
-Aku Berpikir terus menerus berbulan-bulan dan bertahun tahun, sembilan puluh sembilan kali dan kesimpulannya salah. Untuk yang keseratus aku benar.<br />
<br />
-Kalau mereka ingin menemuiku, aku ada disini. Kalau mereka ingin bertemu dengan pakaianku, bukalah lemariku dan tunjukkan pada mereka. (Ketika istrinya memintanya berganti untuk menemui Duta Besar Jerman)<br />
<br />
-Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.<br />
<br />
-Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan tapi imajinasi.<br />
<br />
-Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa Anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa Anda kemana-mana.<br />
<br />
-Tidak ada eksperimen yang bisa membuktikn aku benar, namun sebaliknya sebuah eksperimen saja bisa membuktikan aku salah.<br />
<br />
-Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, mengetahui bahwa perbedaan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus ada.<br />
<br />
-Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli.<br />
<br />
-Mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya.<br />
<br />
-Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.<br />
<br />
-Sudah saatnya cita-cita kesuksesan diganti dengan cita-cita pengabdian.<br />
<br />
-Lebih mudah mengubah plutonium dari pada mengubah sifat jahat manusia.<br />
<br />
-Tidak ada yang lebih merusak martabat pemerintah dan hukum negeri dibanding meloloskan undang-undang yang tidak bisa ditegakkan.<br />
<br />
-Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya.<br />
<br />
-Generasi-generasi yang akan datang akan kehilangan keyakinan bahwa manusia akan berjalan di muka bumi dengan darah dan daging.<br />
<br />
-Nilai manusia terletak pada apa yang bisa dia terima.-<br />
<br />
-Kalau nilai 9 itu kesuksesan dalam kehidupan, maka nilai 9 sama dengan x ditambah y ditambah z. Bekerja adalah x, y adalah bermain, dan z adalah untuk berdiam diri.<br />
<br />
-Orang berjiwa besar akan selalu menghadapi perlawanan hebat dari orang-orang picik.<br />
<br />
-Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru<br />
<br />
-Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini adalah pajak penghasilan.<br />
<br />
-Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan. Ada suatu lompatan dalam kesadaran, sebutlah itu intuisi atau apapun namanya, solusinya muncul begitu saja dan kita tidak tahu bagaimana atau mengapa.<br />
<br />
-Kebahagiaan dalam melihat dan memahami merupakan anugerah terindah alam.<br />
<br />
-Hanya ada dua cara menjalani kehidupan kita. Pertama adalah seolah tidak ada keajaiban. Kedua adalah seolah segala sesuatu adalah keajaiban.<br />
<br />
-Usaha pencarian kebenaran dan keindahan merupakan kegiatan yang memberi peluang bagi kita untuk menjadi kanak-kanak sepanjang hayat.<br />
<br />
-Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang.<br />
<br />
-Kalau kau tidak bisa menjelaskannya dengan gamblang/sederhana, maka kau belum cukup memahaminya.<br />
<br />
-Di tengah-tengah kesulitan ada kesempatan.<br />
<br />
-Kita tidak bisa memecahkan masalah kita dengan pemikiran yang sama pada saat kita menciptakannya.<br />
<br />
-Ini sungguh mengejutkan bahwa teknologi telah melebihi kemanusiaan kita.<br />
<br />
-Rahasia dari kreativitas adalah mengetahui cara menyembunyikan sumber kreativitas kita itu.</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-74159569401661672102011-05-13T14:13:00.000-07:002011-05-13T14:13:45.299-07:00Demografi dan Komposisi Penduduk Kabupaten Batu Bara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 class="date-header">Jumat, 12 Maret 2010</h2><a href="" name="4863091890848579029"></a> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLCfzAhn8MbEBwmHIGTv5aIDkM0xBSeTLBEbkCtyDcSOzt4lQClBsjzkUnwxEvibvAVoFwKHblVjIlV-27ii8Tb8cVyxqPCcseQypCsQUoFiWGWt2Vl-26eKiBqg0WGCOqUanw5wAfmak/s1600/images+2.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLCfzAhn8MbEBwmHIGTv5aIDkM0xBSeTLBEbkCtyDcSOzt4lQClBsjzkUnwxEvibvAVoFwKHblVjIlV-27ii8Tb8cVyxqPCcseQypCsQUoFiWGWt2Vl-26eKiBqg0WGCOqUanw5wAfmak/s200/images+2.jpeg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></span></b><b><span lang="IN"></span></b></div>Jumlalah Dan Kepadatan Penduduk <style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Arial Unicode MS";
}@font-face {
font-family: "@Arial Unicode MS";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2 { margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 200%; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p.MsoBodyTextIndent3, li.MsoBodyTextIndent3, div.MsoBodyTextIndent3 { margin: 0in 0in 0.0001pt 27pt; text-align: justify; line-height: 200%; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p { margin-right: 0in; margin-left: 0in; font-size: 12pt; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; }span.BodyTextIndent2Char { }span.BodyTextIndent3Char { }.MsoChpDefault { font-size: 10pt; }div.Section1 { page: Section1; }ol { margin-bottom: 0in; }ul { margin-bottom: 0in; }
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"><span><br />
</span></span></b><b><span lang="IN"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN">Jumlah penduduk di Kabupaten Batu Bara adalah sebanyak 380.602 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 83.402 KK. Wilayah Kabupaten Batu Bara pada tahun 2006 memiliki tingkat kepadatan penduduk sebesar 412,71 jiwa/km<sup>2</sup>. Tujuh daerah kecamatan di Wilayah Kabupaten Batu Bara ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang berbeda. Kecamatan Medang Deras adalah daerah kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk paling tinggi yaitu 686,88 jiwa/ km<sup>2</sup>, kemudian kecamatan Air Putih dengan angka sebesar 658,37 jiwa/ km<sup>2</sup>.<sup> </sup>Kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Sei Balai dengan angka 312,38 jiwa/ km<sup>2</sup>.<sup><span> </span></sup></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">Tabel. </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt;"><b><span lang="IN">Jumlah Penduduk Kabupaten Batu Bara Menurut Kecamatan (2006)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt;"><b><span lang="IN"> </span></b></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 547px;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 27pt;" width="36"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">No</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 84.3pt;" width="112"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Kecamatan</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 53.9pt;" width="72"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Rumah<span> </span>Tangga</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 55.3pt;" width="74"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Jumlah</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">(jiwa</span><span lang="FI">)</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 61.6pt;" width="82"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Persentase</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">(%)</span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 58.05pt;" valign="top" width="77"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Luas</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">(</span><span lang="IN">Km<sup>2</sup>)</span><span lang="FI"></span></div></td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 70pt;" width="93"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Kepadatan</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">(Jiwa/</span><span lang="IN"> Km<sup>2</sup>)</span><span lang="FI"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 27pt;" valign="top" width="36"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">1.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">2.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">3.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">4.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">5.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">6.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">7.</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 84.3pt;" valign="top" width="112"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Medang Deras</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Sei Suka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Air Putih</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Lima Puluh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Talawi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Tanjung Tiram</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN">Sei Balai</span><span lang="PT-BR"></span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 53.9pt;" width="72"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="PT-BR"><span> </span></span><span lang="SV">9.447</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">12.233</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">11.434</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">17.662</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">10.977</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">13.279</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV"><span> </span>8.370</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 55.3pt;" width="74"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">44.970</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">55.791</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">47.580</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">84.853</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">54.087</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">58.993</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">34.328</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 61.6pt;" width="82"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">11,82</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">14,66</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">12,50</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">22,30</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">14,21</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">15,50</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI"><span> </span>9,01</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 58.05pt;" width="77"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI"><span> </span>65.47</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">171.47</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI"><span> </span>72.24</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">239.55</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI"><span> </span>89.80</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">173.79</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">109.88</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 70pt;" width="93"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">686,88</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">325,36</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">658,68</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">354,20</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">602,31</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">339,45</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">312,38</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 29.75pt;"> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 29.75pt; width: 111.3pt;" width="148"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">Jumlah</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 29.75pt; width: 53.9pt;" width="72"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">83.402</span><span lang="FI"></span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 29.75pt; width: 55.3pt;" width="74"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">380.602</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 29.75pt; width: 61.6pt;" width="82"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="FI"><span> </span>100,00</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 29.75pt; width: 58.05pt;" width="77"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">922.20</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 29.75pt; width: 70pt;" width="93"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">412,71</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6pt;"><span lang="IN">Sumber : Kantor Camat se-Kabupaten Batu Bara, 2006.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="IN">Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin </span></b></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: 27pt;"><span lang="IN">Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah Kabupaten Batu Bara<span> </span>menunjukkan bahwa penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk berjenis kelamin laki-laki, namun selisih jumlah ini tidaklah terlalu signifikan yaitu sebanyak 1.452 jiwa. Adapun jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 189.580 jiwa dan perempuan adalah 191.032 jiwa. Kecamatan yang memiliki jumlah jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki terbanyak adalah Kecamatan Lima Puluh sebanyak 42.324 jiwa, dan yang<span> </span>paling sedikit adalah Kecamatan Sei Balai sebanyak 17.029 jiwa.. Kemudian jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan paling banyak adalah Kecamatan Lima Puluh sebanyak 42.529 jiwa dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Sei Balai sebanyak 17.299 jiwa.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">Tabel. </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">Jumlah Kepala Keluarga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin (2006)</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN"> </span></b></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt;"><tbody>
<tr style="height: 27.75pt; page-break-inside: avoid;"> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; height: 27.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">No.</span></div></td> <td rowspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 27.75pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Kecamatan</span></div></td> <td colspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 27.75pt; width: 231.55pt;" width="309"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Jenis Kelamin</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 16.35pt; page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 16.35pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Laki-Laki (</span><span lang="IN">jiwa</span><span lang="FI">)</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 16.35pt; width: 114.55pt;" valign="top" width="153"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="FI">Perempuan (jiwa)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 45pt;" valign="top" width="60"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">1.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">2.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">3.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">4.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">5.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">6.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="FI">7.</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Medang Deras</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Sei Suka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Air Putih</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Lima Puluh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Talawi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Tanjung Tiram</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Sei Balai</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">22.675</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">27.124</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">23.058</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">42.324</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">27.350</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">30.020</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">17.029</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 114.55pt;" valign="top" width="153"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">22.295</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">28.667</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">24.522</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">42.529</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">26.737</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">28.973</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="SV">17.299</span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 2.5in;" valign="top" width="240"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN"><span> </span>Jumlah</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="FI"><span> </span>189.580</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 114.55pt;" valign="top" width="153"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="FI"><span> </span><span> </span>191.032</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6pt;"><span lang="IN">Sumber : Kantor Camat se-Kabupaten Batu Bara, 2006.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="IN">Jumlah Penduduk Berdasar Umur</span></b></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-indent: 27pt;"><span lang="IN">Jumlah penduduk berdasarkan usia di Kabupaten Batu Bara menunjukkan bahwa penduduk berusia 5-9 tahun adalah jumlah yang paling besar, dengan jumlah 35.332 jiwa. Penduduk usia 5-9 tahun ini paling banyak berada di Kecamatan Lima Puluh, dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Sei Balai dengan jumlah 2.390 jiwa. Penduduk berdasarkan usia yang paling sedikit adalah usia 60-64 tahun dengan jumlah 14.689 jiwa, dimana paling banyak berada di Kecamatan Sei Suka dengan jumlah 3.323 jiwa dan jumlah yang paling sedikit berada di Kecamatan Sei Balai dengan jumlah 1.626 jiwa.<span> </span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0in; text-indent: 27pt;"><span lang="IN">Berdasarkan data pada tabel.6 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan di wilayah Kabupaten Batu Bara jumlah penduduk dengan usia 64+ cukup besar dengan jumlah 24.422 jiwa. Kemudian dapat juga dilihat bahwa jumlah penduduk yang tergolong balita dengan rentang usia 0-4 tahun juga cukup tinggi bahkan melebihi<span> </span>jumlah penduduk usia 64+ yaitu sebesar 32.261 jiwa.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">Tabel. </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Menurut Kecamatan (2006)</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN"> </span></b></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 5.4pt; width: 549px;"><tbody>
<tr style="height: 20pt; page-break-inside: avoid;"> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; height: 20pt; padding: 0in 5.4pt; width: 21pt;" width="28"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 200%;">No</span></div></td> <td rowspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 20pt; width: 48.3pt;" width="64"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Rentang Umur (Tahun)</span></div></td> <td colspan="7" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 20pt; width: 300.25pt;" width="400"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 200%;">Kecamatan</span></div></td> <td rowspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 20pt; width: 42pt;" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -4pt 0.0001pt -2.6pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Jumlah (Jiwa)</span></div></td> </tr>
<tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 44.8pt;" width="60"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Medang Deras</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 42pt;" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Sei Suka</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 44.1pt;" width="59"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Air Putih</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 44.8pt;" width="60"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Lima Puluh</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 41.95pt;" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Talawi</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 42pt;" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt -3.05pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Tanjung Tiram</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 40.6pt;" width="54"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">Sei Balai</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 21pt;" width="28"> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">1</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">2</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">3</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">4</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">5</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">6</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">7</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">8</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">9</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">10</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">11</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">12</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">13</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -3.3pt 0.0001pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">14</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 48.3pt;" valign="top" width="64"> <div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">0 – 4</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">5 – 9</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">10 – 14</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">15 – 19</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">20 – 24</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">25 – 29</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">30 – 34</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">35 – 39</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">40 – 44</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">45 – 49</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">50 – 54</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">55 – 59</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">60 – 64</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;">65 +</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 44.8pt;" valign="top" width="60"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.332</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.474</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.860</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.802</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.358</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.798</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.529</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.407</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.913</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.082</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.638</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.382</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.223</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.172</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 42pt;" valign="top" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.340</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.200</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.380</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.005</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.040</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.050</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.540</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.290</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.212</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.927</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.806</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.655</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.323</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.203</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 44.1pt;" valign="top" width="59"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.714</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.016</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.329</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.143</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.619</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.607</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.124</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.113</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.063</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.108</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.185</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.936</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.055</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.568</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 44.8pt;" valign="top" width="60"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>7.826</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>8.260</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>8.332</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>7.404</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>6.760</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>6.735</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>6.146</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>6.248</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>5.666</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.825</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.928</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.521</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.222</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>5.980</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 41.95pt;" valign="top" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>6.532</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>7.974</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>6.710</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>6.000</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.558</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.748</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.529</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.507</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.913</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.082</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.517</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.182</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.123</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.712</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 42pt;" valign="top" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>5.114</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>5.018</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.805</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>5.144</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>5.118</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>5.089</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.673</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.680</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.027</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.288</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.086</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.708</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.117</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>4.196</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 40.6pt;" valign="top" width="54"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.403</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.390</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.421</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.449</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.232</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.744</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.053</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.155</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>3.087</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.125</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.044</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.008</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>1.626</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>2.591</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 42pt;" valign="top" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>32.261</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>35.332</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>34.837</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>33.947</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>31.685</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>30.771</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>29.594</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>29.400</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>26.881</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>21.437</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>19.204</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>16.392</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>14.689</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt;"><span> </span>24.422</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 15.65pt;"> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 15.65pt; width: 69.3pt;" width="92"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;">Jumlah</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 44.8pt;" width="60"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;"><span> </span>44.970</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 42pt;" width="56"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;"><span> </span>55.791</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 44.1pt;" width="59"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;"><span> </span>47.580</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 44.8pt;" width="60"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;">84.853</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 41.95pt;" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;">54.087</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 42pt;" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;">58.993</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 40.6pt;" width="54"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;">34.328</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 15.65pt; width: 42pt;" width="56"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in -2.6pt 0.0001pt -0.45pt; text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 200%;">380.602</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 6pt;"><span lang="IN">Sumber : Kantor Camat se-Kabupaten Batu Bara, 2006.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="IN">Jumlah Penduduk Berdasar Agama</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Penduduk di wilayah Kabupaten Batu Bara mayoritasadalah menganut agama Islam, kemudian Kristen Protestan, Kristen Katholik, Budha dan Hindu dengan jumlah masing-masing sebanyak 314.688 jiwa, 15.517 jiwa, 48.377 jiwa, 1936 jiwa dan 84 jiwa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Penduduk yang menganut agama Islam terbanyak berada di Kecamatan Lima Puluh dengan jumlah 76.040 jiwa dan yang terkecil berada di Kecamatan Sei Balai dengan jumlah 26.073 jiwa. Penganut agama Kristen Khatolik terbanyak berada di Kecamatan Air Putih dengan jumlah 4.825 jiwa, dan paling sedikit berada di Kecamatan Tanjung Tiram sebanyak 429 jiwa. Penganut Protestan terbanyak berada Kecamatan Air Putih dengan jumlah 10.238 jiwa, dan paling sedikit berada di Kecamatan Tanjung Tiram sebanyak 2.075 jiwa. Kemudian penganut agama Hindu terbanyak berada di Kecamatan Air Putih sebanyak 39 jiwa dan di Kecamatan Medang Deras, Talawi, Tanjung Tiaram serta Sei Balai tidak terdapat penduduk yang menganut agama Hindu. Kemudian penganut agama Budha terbanyak berada di Kecamatan Air Putih sebanyak 723 jiwa, dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Sei Balai sebanyak 6 jiwa.<span> </span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">Tabel. </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">Jumlah Penduduk Berdasar Agama Menurut Kecamatan (2006)</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="IN"> </span></b></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 6.8pt; width: 546px;"><tbody>
<tr style="height: 20pt; page-break-inside: avoid;"> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; height: 20pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28pt;" width="37"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN">No</span></div></td> <td rowspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 20pt; width: 95.9pt;" width="128"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Kecamatan</span></div></td> <td colspan="5" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 20pt; width: 285.55pt;" width="381"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;"><span lang="IN">Pemeluk Agama</span></div></td> </tr>
<tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 60.2pt;" width="80"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Islam</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 58.1pt;" width="77"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Khatolik</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 58.75pt;" width="78"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Protestan</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 56pt;" width="75"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Hindu</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 52.5pt;" width="70"> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt;">Budha</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 28pt;" width="37"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">1</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">2</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">3</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">4</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">5</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">6</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">7</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 95.9pt;" width="128"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Medang Deras</span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;"><span lang="IN" style="font-family: ";">Sei Suka</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN">Air Putih</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Lima Puluh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Talawi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">Tanjung Tiram</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN">Sei Balai</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 60.2pt;" width="80"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>33.980</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>44.753</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>31.755</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>76.040</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>45.907</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>56.180</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>26.073</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 58.1pt;" width="77"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>1.065</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>2.824</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>4.825</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>1.327</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>1.923</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>429</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>3.124</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 58.75pt;" width="78"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>9.550</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>8.038</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN"><span> </span>10.238</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>7.275</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>6.076</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>2.075</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>5.125</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 56pt;" width="75"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">-</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">15</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">39</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">30</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">-</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">-</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">-</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 52.5pt;" width="70"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>375</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>161</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>723</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>181</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>181</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>309</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN"><span> </span>6</span></div></td> </tr>
<tr style="height: 18.75pt;"> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 18.75pt; width: 123.9pt;" width="165"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">Jumlah</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.75pt; width: 60.2pt;" width="80"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN"><span> </span>314.688</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.75pt; width: 58.1pt;" width="77"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN"><span> </span>15.517</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.75pt; width: 58.75pt;" width="78"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN"><span> </span>48.377</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.75pt; width: 56pt;" width="75"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="IN">84</span></div></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 18.75pt; width: 52.5pt;" width="70"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span lang="IN"><span> </span>1.936</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span lang="IN">Sumber : Kantor Camat se-Kabupaten Batu Bara, 2006.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span lang="IN">Sumber ;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span lang="IN">Fauzi Blog's : Demografi dan Komposisi Penduduk Kabupaten Batu Bara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span lang="IN"> </span></div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-887853215877270722011-05-13T12:42:00.000-07:002011-05-13T13:47:59.670-07:00Sejarah Kabupaten Batu Bara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit9474dxa93RQbODb8sV-tRmZ9Cqg7Ez4hafMYwfVCMaL6Yv00oxk0xYJsCVIFaM3UVS5Ilb7D2rQ_Jg9oUYuS-wDQQMXjSlwtr3EVQ3N3PM8PNFMzIryE5CGcR2UI9tzqzb8cFQNECjA/s1600/batu-bara1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit9474dxa93RQbODb8sV-tRmZ9Cqg7Ez4hafMYwfVCMaL6Yv00oxk0xYJsCVIFaM3UVS5Ilb7D2rQ_Jg9oUYuS-wDQQMXjSlwtr3EVQ3N3PM8PNFMzIryE5CGcR2UI9tzqzb8cFQNECjA/s200/batu-bara1.jpg" width="147" /></a></div> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlKmJthSpjkwb4nEV1CzelzNxU4augNZxGsWCKsG2VQmt4zbycfg4w53QgHpr_l99VmJZ4kjnaECYulxHLYM1MsZSPJdi8RDxxNjiZjcziapstzpVO31UkirNgVbwETUQUN33YzXUQIA8/s1600/300px-Lokasi_Sumatera_Utara_Kabupaten_Batu_Bara.svg.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlKmJthSpjkwb4nEV1CzelzNxU4augNZxGsWCKsG2VQmt4zbycfg4w53QgHpr_l99VmJZ4kjnaECYulxHLYM1MsZSPJdi8RDxxNjiZjcziapstzpVO31UkirNgVbwETUQUN33YzXUQIA8/s200/300px-Lokasi_Sumatera_Utara_Kabupaten_Batu_Bara.svg.png" width="200" /></a><span lang="IN">Wilayah Batu Bara telah dihuni oleh penduduk sejak tahun 1720 M, ketika itu di Batu Bara terdapat 5 (lima) suku penduduk yaitu “Lima Laras, Tanah Datar, Pesisir, Lima Puluh dan Suku Boga”. Kelima suku tersebut masing-masing dipimpin oleh seorang Datuk yang juga memimpin wilayah teritorial tertentu. Ketika itu Batu Bara menjadi bagian dari kerajaan Siak dan Johor. Untuk mewakili kerajaan Siak dan mengepalai Datuk-Datuk seluruh Batu Bara diangkat seorang Bendahara secara turun temurun. Setiap Datuk kepala suku mendapat pengangkatan dan capnya dari Sultan Siak.</span> <br />
<style>
@font-face {
font-family: "Cambria Math";
}@font-face {
font-family: "Arial Unicode MS";
}@font-face {
font-family: "@Arial Unicode MS";
}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal { margin: 0in 0in 0.0001pt; font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; }p { margin-right: 0in; margin-left: 0in; font-size: 12pt; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; }.MsoChpDefault { font-size: 10pt; }div.Section1 { page: Section1; }ol { margin-bottom: 0in; }ul { margin-bottom: 0in; }
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Susunan pimpinan Batu Bara pada waktu itu ialah Bendahara dan di bawahnya terdapat sebuah Dewan yang anggota-anggotanya dipilih oleh Datuk-Datuk kepala suku bersama-sama. Anggota Dewan ini adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Seorang Syahbandar, tetap dipilih orang yang berasal dari suku Tanah Datar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Juru Tulis, dipilih yang berasal dari suku Lima Puluh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Mata-Mata, dipilih orang yang berasal dari suku Lima Laras.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Penghulu Batangan, dipilih orang yang berasal dari suku Pesisir. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Nama Batu Bara (Batubahara) sudah tercantum dalam literatur di abad ke-16 yang membayar upeti kepada Haru. Laporan Pemerintah Inggris dari Penang, Jhon Anderson, mengunjungi Batu Bara pada tahun 1823 dalam bukunya “ Mission to The Eastcoast of Sumatra” sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="height: 42px; left: 0px; margin-left: 256px; margin-top: 95px; position: absolute; width: 51px; z-index: 251663360;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="42" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; border: 0.75pt solid white; vertical-align: top;" width="51"><span style="left: 0pt; position: absolute; z-index: 251663360;"> <table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><div class="shape" shape="_x0000_s1026" style="padding: 4.35pt 7.95pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">46</span></div></div></td> </tr>
</tbody></table></span> </td> </tr>
</tbody></table></span><span lang="IN">“Di hulu sungai Batu Bara ada sebuah bangunan batu yang tidak ada tercatat bila dibangun di kalangan penduduk. Bangunan itu dilukiskan sebagai bentuk empat persegi, dan di salah satu sudutnya ada tiang yang sangat tinggi, mungkin tiang bendera. Lukisan relief manusia diukir di dinding, yang mungkin dewa-dewa Hindu .....”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 26.95pt;"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Menurut Shadee, dalam bukunya “Geschiedenis van Sumatra’s Oostkust”, pada permulaan kedatangan Belanda ke Sumatera Timur di tahun 1862, wilayah Pagurawan dan Tanjong berada langsung di bawah jajahan Datuk Lima Puluh dari Batu Bara yang kemudian tunduk pula kepada Siak. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dalam tahun 1885, Pemerintah Hindia Belanda membayar ganti rugi kepafa Pemerintah Kerajaan Siak sehingga kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur Lepas dari kerajaan Siak dan berhubungan langsung dengan Pemerintah Hindia Belanda yang diikat dengan perjanjian <i>Politik Contract</i> (27 pasal). Perjanjian Politik Contract tersebut meliputi beberapa kerajaan seperti Langkat, Serdang, Deli, Asahan, Siak, Pelalawan (Riau), termasuk juga kerajaan-kerajaan kecil seperti Tanah Karo, Simalungun, Indragiri dan Batu Bara serta Labuhan Batu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Pada tahun 1889 residensi Sumatera Timur terbentuk dan beribukota di Medan, residen Sumatera Timur ini terdiri dari 5 (lima) Afdeling yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Afdeling Deli yang langsung di bawah Residen di Medan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Afdeling Batu Bara berkedudukan di Labuhan Ruku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Afdeling Asahan berkedudukan di Tanjung Balai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Afdeling Labuhan Batu berkedudukan di Labuhan Batu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Afdeling Bengkalis berkedudukan di Bengkalis.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Wilayah Batu Bara saat itu merupakan Afdeling (Kabupaten) tersendiri beribukota di Labuhan Ruku di samping Afdeling (Kabupaten) Asahan. Afdeling Batu Bara itu terdiri dari 8 (delapan) Landschap (setara dengan Kecamatan). Masing-masing landschap ini dipimpin oleh seorang raja. Di dalam Afdeling Batu bara termasuk di dalamnya wilayah Batak di perdalaman (Simalungun). Berdasarkan Sensus Penduduk yang diselenggarakan Pemerintah Hindia Belanda tahun 1933, penduduk asli Batu Bara berjumlah 32.052 jiwa. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Pada saat Indonesia merdeka wilayah Batu Bara berubah nama. Sebutan Landschap menjadi Kecamatan. Khusus Batu Bara lebih dahulu digelar namanya Kewedanan. Kewedanan Batu Bara beribukota Labuhan Ruku yang waktu itu membawahi 5 (lima) Kecamatan yaitu: Kecamatan Talawi, Tanjung Tiram, Lima Puluh, Air Putih dan Medang Deras. Hal ini terjadi hingga 4 (empat) masa kepemimpinan Kewedanan, nama Kewedanan dicabut sehingga yang ada hanya 5 (lima) kantor camat dan tergabung dengan wilayah Asahan dengan nama Kabupaten Asahan yang beribukota di Kisaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Pada tahun 1969 masyarakat Batu Bara pernah membentuk Panitia Penuntut Otonom Batu Bara (PPOB) yang diketuai oleh Abdul Karim AS, seorang tokoh masyarakat dan pernah menjadi anggota DPRD Asahan. PPOB ini berkedudukan di Jalan Merdeka Kecamatan Tanjung Tiram, tetapi karena Undang-Undang Otonomi belum dikeluarkan Pemerintah sehingga perjuangan ini kandas sebelum berhasil terbentuk Kabupaten Batu Bara yang otonom.</span></div><div style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pada era reformasi lebih kurang 30 tahun setelah terbakarnya kantor PPOB di Tanjung Tiram, dengan adanya Ketetapan MPR No.XV/MPR/1998 yang meminta kepada Presiden untuk dilakukannya penyelenggaraan Otonomi Daerah, tepatnya pasca lahir Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang semakin mempertegas makna penyelenggaraan Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggungjawab serta membenarkan adanya pemekaran atau pembentukan suatu daerah menjadi lebih satu daerah, sebagaimana tertuang dalam pasal 6 ayat 2 yang berbunyi “Daerah dapat dimekarkan menjadi lebih dari satu daerah”. Undang-Undang ini menjadi landasan perjuangan masyarakat Batu Bara untuk kembali menuntut menjadi wilayah Batu Bara menjadi sebuah daerah Kabupaten yang otonom yang bisa mengatur dirinya sendiri dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dalam kemandirian. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Badan Pekerja Persiapan Pembentukan Kabupaten Batu Bara (BP3KB) yang berkedudukan di Medan berupaya untuk meneliti dan menjajaki lebih lanjut kemungkinan terbentuknya Kabupaten Batu Bara yang otonom. Sejalan dengan itu di kecamatan-kecamatan lahir pula gerakan masyarakat yang menuntut dibentuknya Kabupaten Batu Bara yang menamakan diri sebagai Gemkara “Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batu Bara”. </span></div><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kabupaten Batu Bara akhirnya terbentuk setelah pihak legislative (DPR-RI) dalam Sidang Paripurna pada hari Jum’at tanggal 8 Desember 2006 membahas tentang pembentukan Kabupaten Batu Bara dan dinyatakan syah menjadi sebuah Kabupaten melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara di Propinsi Sumatera Utara dan Lampiran Negara Nomor 7 Tahun 2007. </span><br />
<br />
<span style="color: blue;"> </span><br />
<span style="color: blue;">sumber ; <b>Fauzi Blog's : Sejarah Kabupaten Batubara</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdGLt-QBfRh1_Zx4H64RIxxwySAqDRtyNegvXH7ZhZ72VCIsPGalbAd6QkFGpgY8Ar5dUUCNHL8CRTCtGEVR0Pbg-91Hqa3XKsMkqitCkYBpvnqGah1tvXqC9SyzEtYH9pWW4DhCAprog/s1600/ganteng1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: blue;"><b><span style="color: black;">dari ...</span></b></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber : Skripsi</span><b><span lang="SV"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">Ahmad Akbar, NIM 03310664. </span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">Potensi Kabupaten Batu Bar</span>a Dalam Penentuan Ibukota Kabupaten</b>. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. 2008.</div><br />
<h2 class="date-header" style="font-weight: normal;"><br />
</h2><h2 class="date-header" style="font-weight: normal;"><br />
</h2></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-83308008469978530462011-05-12T10:49:00.000-07:002011-05-13T06:10:45.778-07:00te2ha Batubara: Kata Kata Pengembangan Diri..<a href="http://tezhabatubara.blogspot.com/2011/05/kata-kata-pengembangan-diri.html">te2ha Batubara: Kata Kata Pengembangan Diri..</a>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-25403019800827600782011-05-08T09:37:00.000-07:002011-05-08T09:37:57.453-07:00KESOMBONGAN MEMBUTAKAN HATI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
Kesombongan adalah musuh dari kebaikan dan kebenaran. Orang sombong tak dapat melihat kebenaran, memahami kebaikan dan menginsafi Dharma. Sebab orang sombong tidak dapat melihat, mendengar dan merenung dengan hatinya. Kesombongan membutakan hati sehingga ia sama dengan tidak punya hati.<br />
Kesombongan menutup semua jalan pembinaan dan pengembangan diri sehingga ia tak pernah mengalami kemajuan batin.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRv01XsOcszwk1xT6ZzC0e85gbV8SDVOT7kwSNucGoN-ADJM3SovWPEFirWfY8M3sGurpWNE-N8FpgXB7u5xSe4owzTi3EvLKlnwCqRIb0LLj2XIW3QJFgdfqVCdd343GmvQmz5TAKCeA/s1600/Foto0437.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRv01XsOcszwk1xT6ZzC0e85gbV8SDVOT7kwSNucGoN-ADJM3SovWPEFirWfY8M3sGurpWNE-N8FpgXB7u5xSe4owzTi3EvLKlnwCqRIb0LLj2XIW3QJFgdfqVCdd343GmvQmz5TAKCeA/s200/Foto0437.jpg" width="200" /></a></div><br />
Orang sombong tak pernah mau berintrospeksi diri sehingga ia tak pernah menyadari keburukan dan kejahatannya sendiri. Keburukan dan kebodohannya akan terus bertambah sebab orang sombong bangga dan bahagia dalam keburukan. Orang sombong bangga dengan kesombongannya <br />
Keserakahan, kebencian dan kebodohan adalah sumber dari segala penderitaan dan kehancuran namun orang sombong tak pernah dapat menyadarinya sebab kesombongan adalah tanah subur yang menggemukkan keserakahan, kebencian dan kebodohan!<br />
Kasih dan kebaikan adalah sumber dari segala kebahagiaan dan kemuliaan hidup namun orang sombong tak dapat memahaminya sebab kesombongan adalah musuh dari segala kasih dan kebaikan. <br />
Kebuddhaan adalah kepribadian yang bebas tiada keegoisan. Sementara kesombongan menunjukkan keegoisan yang besar. Kesombongan adalah penghalang jalan menuju kebuddhaan.<br />
Jangan membiarkan kesombongan menguasai hati. Kesombongan hanya membawa pada penderitaan dan kehancuran. </div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-69720108976789117322011-05-02T01:50:00.000-07:002011-05-02T01:50:07.534-07:00Anda Memerlukan Peta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2></h2>Saat Anda sudah memiliki impian, benar-benar impian, Anda sudah punya sumber energi yang dahsyat. Anda sudah punya arah yang jelas, yaitu impian Anda. Tetapi, untuk menghubungkan tempat Anda saat ini dengan tempat tujuan Anda, Anda memerlukan peta. Peta tidak selamanya harus fisik. Peta tidak selamanya harus lengkap.<br />
<br />
Peta itu adalah petunjuk arah, kemana Anda harus melangkah. Untuk tujuan yang dekat atau tujuan yang sudah Anda ketahui, Anda tidak perlu peta dalam bentuk fisik, sebab peta tersebut sudah tergambar dalam pikiran Anda. Namun untuk tujuan jauh dan belum pernah Anda kunjungi sebelumnya, peta itu sangat diperlukan supaya Anda tidak salah jalan.<br />
Namun peta itu tidak perlu lengkap, cukup memberikan arah untuk lengkah pertama saja. Selanjutnya Anda akan menemukan jalan sukses dengan sendirinya.<br />
<a href="http://www.motivasi-islami.com/anda-akan-menemukan-jalan-sukses/" target="_blank"> </a><br />
<br />
Jadi, agar <u>Mimpi Masa Kini Adalah Kenyataan Hari Esok</u>, mimpi Anda harus benar-benar keinginan terdalam Anda dan tertanam dalam hati serta Anda memiliki peta untuk menempuhnya.</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-59266116118449590852011-05-02T01:47:00.000-07:002011-05-02T01:47:40.220-07:00Medan Tempo Doeloe..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWfdB2u1mD9ijqJ-2HOjhbg_XbQm_gJCaKq13_jor73p8hxSopuZ2BUpbC2qHVY1En246hgXXqOvjmFJcYrnGPYR8AFDo8RzPKYm32LjbJ0aVigOXoxfozDIcPurWv8Xt-Kikojms6PeQ/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWfdB2u1mD9ijqJ-2HOjhbg_XbQm_gJCaKq13_jor73p8hxSopuZ2BUpbC2qHVY1En246hgXXqOvjmFJcYrnGPYR8AFDo8RzPKYm32LjbJ0aVigOXoxfozDIcPurWv8Xt-Kikojms6PeQ/s320/1.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPqpieGGDpn-hx8LnBsqBWjA8LRzbxHFYV6Z2TdnH6BIhK3PQW07WZsJXzyIui6exQUVQsV-Cl4PaRHeFrypaXxU8Od4ByjdYYuc7ASoSdHZCAkRd83CWrgk-GxSUed2uwKRXYT-TqJvs/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPqpieGGDpn-hx8LnBsqBWjA8LRzbxHFYV6Z2TdnH6BIhK3PQW07WZsJXzyIui6exQUVQsV-Cl4PaRHeFrypaXxU8Od4ByjdYYuc7ASoSdHZCAkRd83CWrgk-GxSUed2uwKRXYT-TqJvs/s320/2.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4FQdZPLQjM3BrgG_hbFtlXp6CG_kpQAd0kN9B8jX8MffV_ioZDJB_0RUxK3_WWyHKm875wc4Giv-VIfjC9gJ5JYbtrc5qITUESSvwcTNfvKUOYCTmt0TgxB2x8GdOH6Lc4_huGeLqppk/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="157" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4FQdZPLQjM3BrgG_hbFtlXp6CG_kpQAd0kN9B8jX8MffV_ioZDJB_0RUxK3_WWyHKm875wc4Giv-VIfjC9gJ5JYbtrc5qITUESSvwcTNfvKUOYCTmt0TgxB2x8GdOH6Lc4_huGeLqppk/s320/3.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWwMZkC5p4VDf5ui2VUxQ0-Kd-k4dw_HFuTWt7T5ctqr4bbP4u64c0XhTMM39PlynDuFLPqSoagRmjleMyA7eCqGDkrb3g2fB6Fa94uWFWQofXPQUdHmHL7iGroPR0zPppQag3vKmXb6I/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWwMZkC5p4VDf5ui2VUxQ0-Kd-k4dw_HFuTWt7T5ctqr4bbP4u64c0XhTMM39PlynDuFLPqSoagRmjleMyA7eCqGDkrb3g2fB6Fa94uWFWQofXPQUdHmHL7iGroPR0zPppQag3vKmXb6I/s320/4.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBLCYo_KAP84fNtCu4TdVyhocaUzt7OMt0jTurY6athbKg3sLtxV6hoeo8DKRsx_7cel_y5xBt_8twee-CXkB9d3xIz33uyuD2S9Jle518nm0NoyEwzPm_yuaZrz0eMIr7H_UIj2Qdve8/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBLCYo_KAP84fNtCu4TdVyhocaUzt7OMt0jTurY6athbKg3sLtxV6hoeo8DKRsx_7cel_y5xBt_8twee-CXkB9d3xIz33uyuD2S9Jle518nm0NoyEwzPm_yuaZrz0eMIr7H_UIj2Qdve8/s320/5.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDY4xNjWSYYdRl0yc1ZiV0AklDLAlqNjUTTHwVLI8QJvODhKBsFOM74CPC6VPqzk7Nq82WOkrxhVeoPYLKCIwxW4wmJQndx0uRseqmQDtLd3LdDboWz77kucOyutl1G22K2twdPzsx84/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgDY4xNjWSYYdRl0yc1ZiV0AklDLAlqNjUTTHwVLI8QJvODhKBsFOM74CPC6VPqzk7Nq82WOkrxhVeoPYLKCIwxW4wmJQndx0uRseqmQDtLd3LdDboWz77kucOyutl1G22K2twdPzsx84/s320/6.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd__M8WlQA5maifvPae5WHWF7B-pstj0wGEepSoYw3YcfPdZ8nKChEUUlIKzfU5nZ4mM5mCiqnNrNjZp9_uBZf4aEp3VK0yR7Ay9-T2Xu1gQEe8q2TdDQR-QVFBiTQhl-lfDUyGykFABw/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd__M8WlQA5maifvPae5WHWF7B-pstj0wGEepSoYw3YcfPdZ8nKChEUUlIKzfU5nZ4mM5mCiqnNrNjZp9_uBZf4aEp3VK0yR7Ay9-T2Xu1gQEe8q2TdDQR-QVFBiTQhl-lfDUyGykFABw/s320/7.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgamtvBbBT5N-0VdyhuP2g0wpL1slQfafAkXdp30_noNRBMvafc5l7RcceM6t_KQutxXkGYk7CWOhgFu5Ax9tRgqpt1uaEPE_vEOZLpFe7pG5hhnLAeuajff2GjtsRJl_UwkXgKEpPA5vA/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgamtvBbBT5N-0VdyhuP2g0wpL1slQfafAkXdp30_noNRBMvafc5l7RcceM6t_KQutxXkGYk7CWOhgFu5Ax9tRgqpt1uaEPE_vEOZLpFe7pG5hhnLAeuajff2GjtsRJl_UwkXgKEpPA5vA/s320/8.jpg" width="320" /></a></div><br />
</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-21034600853291470422011-05-02T01:31:00.000-07:002011-05-02T01:40:18.944-07:00Puisi Untuk PapaTercinta..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="wp-caption-text">Puisi Untuk Ayah</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZmBxBysadqC2xGQ51EPYAO0bBSNu21BnVdjrEADWSFa0hDHh_EKz7WaO_FNnn_ywvTBf2BxuNcJjBwgP3cSja0of36j7K_JmPV6QBrZ7eFm2ZvAUqE4xGZ_ZNHH9THSPyPW1xhYpXIVE/s1600/ayah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZmBxBysadqC2xGQ51EPYAO0bBSNu21BnVdjrEADWSFa0hDHh_EKz7WaO_FNnn_ywvTBf2BxuNcJjBwgP3cSja0of36j7K_JmPV6QBrZ7eFm2ZvAUqE4xGZ_ZNHH9THSPyPW1xhYpXIVE/s200/ayah.jpg" width="200" /></a></div><a href="http://www.puisipuisi.com/puisi-untuk-ayah.html" target="_blank"><span style="text-decoration: underline;"><b></b></span></a>Dulu………<br />
kita bercerita<br />
besama dendangan rumput yang tengah bersuka ria<br />
juga siulan burung pipit diantara sudut pematang durja<br />
kita berlomba mengucap harapan<br />
bersuka cita<br />
bergaduh-gaduh sendiri<br />
untuk mencoba memebahagiakan diri<br />
kita berlari diantara detik-detik waktu<br />
sambil memeikul derita dan kecambuk sekutu<br />
juga mengangkang kita dalam lelah dan ragu<br />
kini…………………..<br />
kau pergi dan tak mungkin kembali<br />
hanya tinggalkan kisah dan tetesan air mata yang menghujam diri<br />
siapa tak kuasa,,,,,, ditinggalkan mu dengan rasa tak tega<br />
jika dibayangkan kau berbaring dengan bisu<br />
mencoba harapkan cahaya yang benderang<br />
tertutup <span class="IL_AD" id="IL_AD1">nisan</span> yang kian rapuh teradu hari<br />
<span class="IL_AD" id="IL_AD4">bila</span> terus terbayang engkaupun bisa hilang terendam dalam tanah<br />
tinggalkan belulang dan <span class="IL_AD" id="IL_AD2">kain</span> kisah derita……………<br />
<br />
Papa..</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-36238239450731436522011-05-02T01:22:00.001-07:002011-05-02T01:22:38.561-07:00kita tidak pernah akan tahu tentang hari esok!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="widget-item-control"><span class="item-control blog-admin"><a class="quickedit" href="http://www.blogger.com/rearrange?blogID=4975722170984546236&widgetType=HTML&widgetId=HTML17&action=editWidget&sectionId=crosscol" onclick="return _WidgetManager._PopupConfig(document.getElementById("HTML17"));" target="configHTML17" title="Edit"></a></span></span><!-- google_ad_section_start(name=default) --> <a href="" name="5560946431714485238"></a> <div style="text-align: center;">assalammualaikum.</div><br />
Hari ini kita diberi peluang oleh Allah SWT sekali lagi untuk teruskan hidup.Saat bangun dari lena,kita seringkali lupa untuk mengucapkan ke<span style="color: red;">syukur</span>an kerna diberi kesempatan.Ada segelintir dari kita,mengeluh kerna sedar dari lena.KENAPA HARUS MENGELUH bila kita diberi kesempatan?.<br />
<br />
Hari ini,sekali lagi kita diberi kesempatan menjamah sedikit makanan.Mungkin tidak semewah orang lain,mungkin tidak sesedap ala masakan chef terkenal,mungkin kita tidak kenyang tapi sedarlah kita masih bisa untuk menjamah sedikit makanan.Tidak seperti mereka yang tidak diberi sedikit pun makanan untuk dijamah.Jadi KENAPA HARUS MENGELUH bila kita hanya mampu makan sikit sahaja?.<br />
<br />
Hari ini,mungkin kita menempuh hari yang sangat memenatkan.Tapi sedarkah kita disebalik kepenatan itu...kita masih boleh menikmati hidup.dan KENAPA HARUS MENGELUH akan kepenatan itu?.<br />
<br />
Hari ini,sudah selesai kita jalani.Hari esok?....tiada idea!.Kosong.! Kerna kita tidak pernah akan tahu apa akan terjadi hari esok.Namun,yang pasti,bila hari ini kita jalani dengan penuh kesyukuran,penuh keriangan pasti hari esok akan jadi lebih baik.INSYAALLAH.Usaha,doa dan tawakal kepadaNYA,itu yang paling penting.<br />
</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-19738415519217132352011-05-02T01:17:00.000-07:002011-05-02T01:17:01.065-07:00GURU OH GURU...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: #660000; text-align: center;"><b><span style="font-family: ";"><br />
</span></b></div><div style="color: #660000; text-align: center;"> </div><div style="color: #660000; text-align: center;"><span style="font-family: ";"><span style="font-style: italic;">Berburu ke padang datar</span> <br />
<span style="font-style: italic;">Dapat rusa belang kaki</span> <br />
<span style="font-style: italic;">Berguru kepala ajar</span> <br />
<span style="font-style: italic;">Ibarat bunga kembang tak jadi</span> <br />
(dedikasi kepada Hari Guru dan guruku tercinta) <o:p></o:p></span></div><div style="color: #660000; text-align: center;"> </div><div style="color: #660000; text-align: center;"><span style="font-family: ";">Dialah pemberi paling setia <br />
Tiap akar ilmu miliknya <br />
Pelita dan lampu segala <br />
Untuk manusia sebelum jadi dewasa.<o:p></o:p></span></div><div style="color: #660000; text-align: center;"> </div><div style="color: #660000; text-align: center;"><span style="font-family: ";">Dialah ibu dialah bapa juga sahabat <br />
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat <br />
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat <br />
Seribu tahun katanya menjadi hikmat.<o:p></o:p></span></div><div style="color: #660000; text-align: center;"> </div><div style="color: #660000; text-align: center;"><span style="font-family: ";">Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa <br />
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta <br />
Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara <br />
Jika hari ini seorang ulama yang mulia <br />
Jika hari ini seorang peguam menang bicara <br />
Jika hari ini seorang penulis terkemuka <br />
Jika hari ini siapa sahaja menjadi dewasa; <br />
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa <br />
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca.<o:p></o:p></span></div><div style="color: #660000; text-align: center;"> </div><i style="color: blue;"><span style="font-family: ";">Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya <br />
Di sebuah sekolah mewah di Ibu Kota <br />
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu <br />
Dia adalah guru mewakili seribu buku; <br />
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa <br />
Semakin bererti tugasnya kepada negara. <br />
Jadilah apa pun pada akhir kehidupanmu, guruku <br />
Budi yang diapungkan di dulang ilmu <br />
Panggilan keramat “cikgu” kekal terpahat <br />
Menjadi kenangan ke akhir hayat.</span></i></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-76612387860756133572011-04-26T01:49:00.000-07:002011-04-26T01:59:37.242-07:00Pola yang Harus Di Terapkan Di STPP ACEH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtD2J37FvwPHILdem3EyJtnz000758JE8O9XgFk8CXaRKpC3I4kUgK8_tJRPRc8S1GgmMycsXayWwPDF38gjZ_GNihjTRMdrO01HIzalkFXfcUoP9oRKidoMr25XEJXRqIuNJCf7lNMMM/s1600/joe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtD2J37FvwPHILdem3EyJtnz000758JE8O9XgFk8CXaRKpC3I4kUgK8_tJRPRc8S1GgmMycsXayWwPDF38gjZ_GNihjTRMdrO01HIzalkFXfcUoP9oRKidoMr25XEJXRqIuNJCf7lNMMM/s320/joe.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
KEMENTERIAN PERTANIAN<br />
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN<br />
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN<br />
MODUL<br />
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL<br />
BAGI PENYULUH PERTANIAN</div><br />
<div style="text-align: left;">LEMBAR FASILITATOR<br />
1. KELOMPOK JABATAN<br />
Penyuluh Pertanian <br />
2. JENIS DIKLAT </div><div style="text-align: left;">Dasar Terampil<br />
3. KELOMPOK MATERI<br />
Penunjang<br />
4. JUDUL MATA DIKLAT<br />
Pendidikan Orang Dewasa</div><div style="text-align: left;">5. DESKRIPSI SINGKAT </div><div style="text-align: left;">Mata diklat ini membahas tentang proses pembelajaran bagi orang dewasa yang meliputi hakikat dan pengertian pendidikan orang dewasa, prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, pendekatan dan metode pendidikan orang dewasa serta proses pembelajaran orang dewasa<br />
6. POKOK BAHASAN<br />
1. Pengertian POD<br />
2. Prinsip-prinsip POD<br />
3. Pengantaran pendekatan/metode POD<br />
4. Proses belajar mengajar orang dewasa<br />
</div><div style="text-align: left;">7. KOMPETENSI DASAR<br />
Agar peserta dapat menerapkan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa dalam penyuluhan pertanian<br />
</div><div style="text-align: left;">8. INDIKATOR HASIL BELAJAR<br />
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta dapat:<br />
1. Menjelaskan dengan benar pengertian POD<br />
2. Menjelaskan dengan benar prinsip-prinsip POD<br />
3.Menerapkan pengantaran pendekatan/metode POD dengan benar<br />
4. Menerapkan proses belajar mengajar orang dewasa dengan benar<br />
<br />
CARA MENGGUNAKAN MODUL<br />
LANGKAH KEGIATAN (UNTUK FASILITATOR)<br />
NO<br />
URAIAN KEGIATAN<br />
WAKTU (MENIT)<br />
1.Pendahuluan<br />
Menyampaikan salam , perkenalan, judul mata diklat<br />
Menguraikan tujuan, manfaat pembelajaran dan indikator hasil hasil belajar kepada peserta<br />
Membagikan lembar tes awal<br />
Mengumpulkan hasil tes awal<br />
2. Penyajian isi pokok bahasan<br />
2.1 Membagi peserta dalam kelompok kecil (5 – 6 orang)<br />
2.2 Membimbing kelompok peserta dalam diskusi untuk merumuskan tentang : Pengertian POD, Prinsip-prinsip POD, Pengantaran pendekatan/metode POD, Proses belajar mengajar orang dewasa<br />
2.3Memandu kelompok peserta dalam mempresentasikan rumusan hasil diskusi<br />
2.4Menguraikan substansi materi, tanya jawab tentang esensi mata diklat dan pemberian motivasi pada peserta<br />
Penutup Pembelajaran<br />
3.1. Membuat kesimpulan dan rangkuman pembelajaran<br />
3.2. Mendiskusikan penerapan pembelajaran dan menyampaikan salam penutup kepada peserta<br />
3.3. Melakukan tes akhir</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: center;">I.<br />
PENDAHULUAN</div><div style="text-align: justify;">a. Latar Belakang<br />
Salah satu aspek penting dalam pendidikan saat ini yang perlu mendapat perhatian adalah konsep pendidikan untuk orang dewasa. Tidak selamanya kita berbicara dan mengulas di seputar pendidikan murid sekolah yang relatif berusia muda. Kenyataan di lapangan, bahwa tidak sedikit orang dewasa yang harus mendapat pendidikan baik pendidikan informal maupun non-formal, misalnya pendidikan dalam bentuk keterampilan, kursus-kursus, penataran dan sebagainya. Masalah yang sering muncul adalah bagaimana kiat, dan strategi membelajarkan orang dewasa yang notabene tidak menduduki bangku sekolah. Dalam hal ini, orang dewasa sebagai siswa dalam kegiatan belajar tidak dapat diperlakukan seperti anak-anak didik biasa yang sedang duduk di bangku sekolah tradisional. Oleh sebab itu, harus dipahami bahwa, orang dewasa yang tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri bergerak dari ketergantungan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak menuju ke arah kemandirian atau pengarahan diri sendiri. Kematangan psikologi orang dewasa sebagai pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri ini mendorong timbulnya kebutuhan psikologi yang sangat dalam yaitu keinginan dipandang dan diperlakukan orang lain sebagai pribadi yang mengarahkan dirinya sendiri, bukan diarahkan, dipaksa dan dimanipulasi oleh orang lain. Dengan begitu apabila orang dewasa menghadapi situasi yang tidak memungkinkan dirinya menjadi dirinya sendiri maka dia akan merasa dirinya tertekan dan merasa tidak senang. Karena orang dewasa bukan anak kecil, maka pendidikan bagi orang dewasa tidak dapat disamakan dengan pendidikan anak sekolah. Perlu dipahami apa pendorong bagi orang dewasa belajar, apa hambatan yang dialaminya, apa yang diharapkannya, bagaimana ia dapat belajar paling baik dan sebagainya (Lunandi, 1987).</div><div style="text-align: justify;"><br />
b.<br />
Deskripsi Singkat<br />
Mata diklat ini membahas tentang proses pembelajaran bagi orang dewasa yang meliputi hakikat dan pengertian pendidikan orang dewasa, prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, pendekatan dan metode pendidikan orang dewasa serta proses pembelajaran orang dewasa<br />
2<br />
c.<br />
Tujuan dan Manfaat<br />
Agar peserta dapat menerapkan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa dalam penyuluhan pertanian<br />
d.<br />
Kompetensi Dasar<br />
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu menjelaskan prinsip-prinsip dan metode pembelajaran bagi orang dewasa serta menerapkan proses belajar mengajar orang dewasa dalam Penyuluhan Pertanian.<br />
e.<br />
Indikator Keberhasilan<br />
Setelah menyelesaikan mata diklat ini, peserta dapat menganalisa :<br />
1.<br />
hakikat dan pengertian pendidikan orang dewasa,<br />
2.<br />
prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa<br />
3.<br />
pengantaran pendekatan/metode pendidikan orang dewasa<br />
4.<br />
proses belajar mengajar pada orang dewasa<br />
f.<br />
Metode Pembelajaran<br />
1.<br />
Ceramah<br />
2.<br />
Curah pendapat<br />
3.<br />
Diskusi<br />
4.<br />
Role play<br />
g.<br />
Materi Pokok<br />
1.<br />
Pengertian POD<br />
2.<br />
Prinsip-prinsip Mengajar Orang Dewasa<br />
3.<br />
Pengantaran pendekatan/Metode Pendidikan Orang Dewasa<br />
4.<br />
Proses belajar mengajar orang dewasa<br />
3<br />
II.<br />
PENGERTIAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA<br />
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu menjelaskan dengan benar pengertian pendidikan orang dewasa<br />
A.<br />
PENGERTIAN POD<br />
Malcolm S. Knowles (1970) memberikan suatu pengertian tentang pendidikan orang dewasa yaitu bahwa "pendidikan orang dewasa adalah pengetahuan dan teknik untuk membantu orang dewasa untuk belajar”. Pengertian ini sudah menunjukkan suatu bidang keilmuan yang mandiri dimana disebutkan, bahwa pendidikan orang dewasa adalah suatu ilmu. Karena hal ini menunjukkan suatu ilmu, maka bidang garapan pendidikan orang dewasa sangatlah luas. Walaupun demikian, dalam pengertian itu ditandaskan pula bahwa selain suatu ilmu, pendidikan orang dewasa adalah juga suatu teknik dalam membantu orang dewasa untuk belajar.<br />
Lebih lanjut Knowles dalam bukunya "The Modern Practice of Adult Education" membedakan antara pedagogi dengan andragogi dalam proses belajar bagi anak-anak dan bagi orang dewasa. Andragogi dalam pengertian ini dirumuskan sebagai suatu seni dan ilmu dalam usaha membantu orang dewasa belajar.<br />
Pengertian lain tentang pendidikan orang dewasa, dikemukakan pula oleh John D. Ingals tahun 1972 yang memberikan suatu batasan bahwa "pendidikan orang dewasa adalah suatu cara pendekatan dalam proses belajar orang dewasa". Rumusan ini lebih menekankan kepada teknik belajar bagi orang dewasa sehingga orang dewasa sanggup dan mau belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.<br />
Pedagogi sebagai seni dan ilmu mendidik anak dalam mentransmisikan sejumlah pengalaman, pengetahuan dan keterampilan bertujuan agar anak-anak mempersiapkan dirinya dalam menghadapi hidup dan kehidupannya pada waktu yang akan datang. Semua pengetahuan dan keterampilan yang ditransmisikan oleh pendidik kepada anak didik didasarkan kepada suatu kemungkinan dan pertimbangan pendidik sendiri, bahwa semua yang dipelajarinya itu akan diperlukan dan digunakan dalam masa-masa yang akan datang.<br />
4<br />
Andragogi sebagai seni dan ilmu membimbing dan membantu orang dewasa belajar merupakan suatu proses penemuan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) sepanjang hayat terhadap segala sesuatu yang dibutuhkan dan diperlukan untuk diketahui. Proses penemuan ini bukan hanya sekedar transmisi pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan kepada pertimbangan pendidik atau fasilitator, akan tetapi didasarkan kepada kepentingan peserta didik atau warga belajar sendiri. Warga belajar atau peserta didik (orang dewasa) sendirilah yang menentukan penting atau tidak pentingnya pengetahuan dan keterampilan yang hendak dipelajarinya. Orang dewasa mempelajari sesuatu, karena adanya suatu kebutuhan yang ingin dia pelajari. Kebutuhan itulah yang menuntut orang dewasa belajar karena dengan pengetahuan baru dan keterampilan baru, masalah yang dihadapinya dapat diselesaikan.<br />
B.<br />
Rangkuman<br />
Tidak sedikit orang dewasa yang harus mendapat pendidikan baik pendidikan informal maupun non-formal, misalnya pendidikan dalam bentuk keterampilan, kursus-kursus, penataran dan sebagainya. Masalah yang sering muncul adalah bagaimana kiat, dan strategi membelajarkan orang dewasa yang notabene tidak menduduki bangku sekolah. Dalam hal ini, orang dewasa sebagai siswa dalam kegiatan belajar tidak dapat diperlakukan seperti anak-anak didik biasa yang sedang duduk di bangku sekolah tradisional. Oleh sebab itu, harus dipahami bahwa, orang dewasa yang tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri bergerak dari ketergantungan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak menuju ke arah kemandirian atau pengarahan diri sendiri. Kematangan psikologi orang dewasa sebagai pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri ini mendorong timbulnya kebutuhan psikologi yang sangat dalam yaitu keinginan dipandang dan diperlakukan orang lain sebagai pribadi yang mengarahkan dirinya sendiri, bukan diarahkan, dipaksa dan dimanipulasi oleh orang lain.<br />
Bagi pendidik orang dewasa, memperhatikan asumsi andragogis sebagai landasan pertimbangan dalam melayani bimbingan dan pengarahannya terhadap interaksi proses belajar bagi peserta didiknya merupakan suatu keharusan untuk menentukan keberhasilan pendidikan yang dilaksanakan kepada peserta didiknya dalam program pendidikan orang dewasa.<br />
5<br />
Latihan:<br />
1.<br />
Bentuk kelompok dengan anggota 5 – 6 orang peserta setiap keompok<br />
2.<br />
Diskusikan pengertian Pendidikan Orang Dewasa yang Saudara ketahui sebelumnya<br />
3.<br />
Presentasikan<br />
6<br />
III.<br />
PRINSIP-PRINSIP POD<br />
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu menjelaskan dengan benar prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa<br />
A.<br />
Prinsip Pengajaran Orang Dewasa<br />
Prinsip-prinsip pengajaran orang dewasa adalah asas yang harus dijadikan pegangan atau pedoman dalam praktek membimbing orang dewasa. Apakah pengajaran orang dewasa memerlukan tujuan yang jelas atau cukup dengan tujuan yang samar-samar saja? Apakah orang dewasa perlu berperan serta secara aktif dan kepadanya diberikan tanggung jawab atau cukuplah mereka berperan sebagal penerima yang pasif?<br />
“Pendidikan” mempunyai banyak pengertian, tetapi secara umum diterima sebagai suatu perubahan perilaku. Tulisan ini dimaksudkan bukan untuk menganalisa teori yang ada dibalik Pendidikan Orang Dewasa, melainkan untuk memahami prinsip-prinsip Pendidikan Orang Dewasa (atau yang biasa disingkat POD) yang dapat diterima. Prinsip-prinsip yang disajikan di sini pada dasarnya sama dengan yang dikembangkan pada beberapa pelatihan yang menggunakan metode instruksional, tetapi satu hal yang membedakan adalah prinsip-prinsip POD lebih dikenal secara luas. Prinsip-prinsip ini berkaitan dengan training (pelatihan) dan pendidikan, dan biasanya diterapkan pada situasi kelas formal atau untuk sistem on the job training (magang). Tiap bentuk pelatihan sebaiknya memuat sebanyak mungkin 9 prinsip yang tersebut di bawah ini. Supaya kita mudah mengingatnya (9 prinsip tersebut), maka biasanya digunakn sistem jembatan keledai atau istilah asingnya mnemonic, yaitu RAMP 2 FAME.<br />
R = Recency A = Appropriateness M = Motivation P = Primacy 2 = 2 – Way Communication F = Feedback A = Active Learning M = Multi – Sense Learning E = Excercise<br />
7<br />
Prinsip-prinsip ini dalam berbagai cara sangat penting, karena memungkinkan Anda (pelatih) untuk menyiapkan satu sessi secara tepat dan memadai, menyajikan sessi secara efektif dan efisien, juga memungkinkan anda melakukan evaluasi untuk sessi tersebut. Mari kita coba lihat ide-ide yang melatarbelakangi istilah RAMP 2 FAME. Penting untuk dicatat bahwa prinsip-prinsip ini tidak disajikan dalam satu urutan. Kedudukannya sama dalam satu kaitan antar hubungan.<br />
R – RECENCY<br />
Hukum dari Recency menunjukkan kepada kita bahwa sesuatu yang dipelajari atau diterima pada saat terakhir adalah yang paling diingat oleh peserta/ partisipan. Ini menunjukkan dua pengetian yang terpisah di dalam pendidikan. Pertama, berkaitan dengan isi (materi) pada akhir sessi dan kedua berkaitan dengan sesuatu yang “segar” dalam ingatan peserta. Pada aplikasi yang pertama, penting bagi pelatih untuk membuat ringkasan (summary) sesering mungkin dan yakin bahwa pesan-pesan kunci/inti selalu ditekankan lagi di akhir sessi. Pada aplikasi kedua, mengindikasikan kepada pelatih untuk membuat rencana kaji ulang (review) per bagian di setiap presentasinya.<br />
Faktor-faktor untuk pertimbangan tentang recency<br />
•<br />
Usahakan agar tiap sessi yang diberikan berjangka waktu yang relatif pendek, tidak lebih dari 20 menit (jika itu memungkinkan).<br />
•<br />
Jika sessi lebih dari 20 menit, harus sering diringkas (direkap). Sessi yang lebih panjangsebaiknya dibagi-bagi ke dalam sessi-sessi yang lebih pendek dengan beberapa jeda sehingga anda dapat membuat ringkasan.<br />
•<br />
Akhir dari tiap sessi merupakan suatu yang penting. Buatlah ringkasan/rekap dari keseluruhan sessi dan beri penekanan pada pesan-pesan atau poin-poin kunci.<br />
Upayakan agar peserta/partisipan tetap “sadar” kemana arah dan perkembangan dari belajar mereka<br />
A : APPROPRIATENES (Kesesuaian)<br />
Hukum dari appropriatenes atau kesesuaian mengatakan kepada kita bahwa secara keseluruhan, baik itu pelatihan, informasi, alat-alat bantu yang dipakai, studi kasus -<br />
8<br />
studi kasus, dan material-material lainnya harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta/partisipan. Peserta akan mudah kehilangan motivasi jika pelatih gagal dalam mengupayakan agar materi relevan dengan kebutuhan mereka. Selain itu, pelatih harus secara terus menerus memberi kesempatan kepada peserta untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara informasi-informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya yang sudah diperolah peserta, sehingga kita dapat menghilangkan kekhawatiran tentang sesuatu yang masih samar atau tidak diketahui.<br />
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai appropriatness :<br />
•<br />
Pelatih harus secara jelas mengidentifikasi satu kebutuhan bagi peserta agar mengambil bagian dalam pelatihan. Dengan kebutuhan yang teridentifikasi, pelatih harus yakin bahwa sehala sesuatu yang berhubungan dengan sessi sesuai dengan kebutuhan tersebut.<br />
•<br />
Gunakan deskripsi, contoh-contoh atau ilustrasi-ilustrasi yang akrab (familiar) dengan peserta.<br />
M: MOTIVATION (motivasi)<br />
Hukum dari motivasi mengatakan kepada kita bahwa pastisipan/peserta harus punya keinginan untuk belajar, dia harus siap untuk belajar, dan harus punya alasan untuk belajar. Pelatih menemukan bahwa jika peserta mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar atau rasa keinginan untuk berhasil, dia akan lebih baik dibanding yang lainnya dalam belajar. Pertama-tama karena motivasi dapat menciptakan lingkungan (atmosphere) belajar menjadi menye-nangkan. Jika kita gagal menggunakan hukum kesesuaian (appropriateness) tersebut dan mengabaikan untuk membuat material relevan, kita akan secara pasti akan kehilangan motivasi peserta.<br />
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai motivasi:<br />
•<br />
Material harus bermakna dan berharga bagi peserta, tidak hanya bagi pelatih<br />
•<br />
Yang harus termotivasi bukan hanya peserta tetapi juga pelatih itu sendiri. Sebab jika pelatih tidak termotivasi, pelatihan mungkin akan tidak menarik dan bahkan tidak mencapai tujuan yang diinginkan.<br />
9<br />
•<br />
Seperti yang disebutkan dalam hukum kesesuaian (appropriateness), pelatih suatu ketika perlu mengidentifikasi satu kebutuhan kenapa peserta datang ke pelatihan. Pelatih biasanya dapat menciptakan motivasi dengan mengatakan bahwa sessi ini dapat memenuhi kebutuhan peserta.<br />
•<br />
Bergeraklah dari sisi tahu ke tidak tahu. Awali sessi dengan hal-hal atau poin-poin yang sudah akrab atau familiar bagi peserta. Secara perlahan-lahan bangun dan hubungkan poin-poin bersama sehingga setiap tahu kemana arah mereka di dalam proses pelatihan.<br />
P : PRIMACY (menarik perhatian di awal sessi)<br />
Hukum dari primacy mengatakan kepada kita bahwa hal-hal yang pertama bagi peserta biasanya dipelajari dengan baik, demikian pula dengan kesan pertama atau serangkaian informasi yang diperoleh dari pelatih betul-betul sangat penting. Untuk alasan ini, ada praktek yang bagus yaitu dengan memasukkan seluruh poin-poin kunci pada permulaan sessi. Selama sessi berjalan, poin-poin kunci berkembang dan juga informasi-informasi lain yang berkaitan. Hal yang termasuk dalam hukum primacy adalah fakta bahwa pada saat peserta ditunjukkan bagaimana cara mengerjakan sesuatu, mereka harus ditunjukkan cara yang benar di awalnya. Alasan untuk ini adalah bahwa kadang-kadang sangat sulit untuk “tidak mengajari” peserta pada saat mereka membuat kesalahan di permulaan latihan.<br />
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai primacy:<br />
•<br />
Sekali lagi, upayakan sessi-sessi diberikan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sebaiknya sekitar 20 menit seperti yang disarankan dalam hukum recency.<br />
•<br />
Permulaan sessi anda akan sangat penting. Seperti yang anda ketahui bahwa sebagian banyak peserta akan mendengarkan, dan oleh karena itu buatlah semenarik mungkin dan beri muatan informasi-informasi penting ke dalamnya.<br />
•<br />
Usahakan agar peserta selalu “sadar” arah dan perkembangan dari belajarnya.<br />
•<br />
Yakinkan peserta akan memperoleh hal-hal yang tepat pada saat anda pertama kali meminta mereka melakukan sesuatu<br />
10<br />
2 : 2- WAY COMMUNICATION (Komunikasi 2 arah)<br />
Hukum dari 2-way-communication atau komunikasi 2 arah secara jelas menekankan bahwa proses pelatihan meliputi komunikasi dengan peserta, bukan pada mereka. Berbagai bentuk penyajian sebaiknya menggunakan prinsip komunikasi 2 arah atau timbal balik. Ini tidak harus bermakna bahwa seluruh sessi harus berbentuk diskusi, tetapi yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara pelatih/fasilitator dan peserta/partisipan.<br />
Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai 2-way communication:<br />
•<br />
Bahasa tubuh anda juga berkaitan dengan komunikasi 2 arah: anda harus merasa yakin bahwa itu tidak bertentangan dengan apa yang anda katakan.<br />
•<br />
Rencana sessi anda sebaiknya memiliki interaksi dengan siapa itu dirancang, yaitu tak lain adalah peserta.<br />
F: FEEDBACK (Umpan Balik)<br />
Hukum dari feedback atau umpan balik menunjukkan kepada kita, baik fasilitator dan peserta membutuhkan informasi satu sama lain. Fasilitator perlu mengetahui bahwa peserta mengikuti dan tetap menaruh perhatian pada apa yang disampaikan, dan sebaliknya peserta juga membutuhkan umpan balik sesuai dengan penampilan/kinerja mereka.<br />
Penguatan juga membutuhkan umpan balik. Jika kita menghargai peserta (penguatan yang positif) untuk melakukan hal-hal yang tepat, kita mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar agar mereka mengubah perilakunya seperti yang kita kehendaki. Waspada juga bahwa terlalu banyak penguatan negatif mungkin akan menjauhkan kita memperoleh respon yang kita harapakan.<br />
Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai feedback:<br />
•<br />
Peserta harus diuji (dites) secara berkala untuk umpan balik bagi fasilitator<br />
•<br />
Pada saat peserta dites, mereka harus memperoleh umpan balik tentang penampilan mereka sesegera mungkin.<br />
•<br />
Tes bisa juga meliputi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan fasilitator secara berkala mengenai kondisi kelompok<br />
11<br />
•<br />
Semua umpan balik tidak harus berupa yang positif, seperti yang dipercaya banyak orang. Umpan balik positif hanya setengah dari itu dan hampir tidak bermanfaat tanpa adanya umpan balik negatif<br />
•<br />
Pada saat peserta berbuat atau berkata benar (misal menjawab pertanyaan), sebut atau umumkan itu (di hadapan kelompok/peserta lain jika itu mungkin).<br />
•<br />
Persiapkan penyajian anda sehingga ada penguatan positif yang terbangun di awal sessi.<br />
•<br />
Perhatikan betul-betul peserta yang memberi umpan balik positif (berbuat betul) sama halnya kepada mereka yang memberi umpan balik negatif (melakukan kesalahan).<br />
A : ACTIVE LEARNING (Belajar Aktif)<br />
Hukum dari active learning menunjukkan kepada kita bahwa peserta belajar lebih giat jika mereka secara aktif terlibat dalam proses pelatihan. Ingatkah satu peribahasa yang mengatakan “Belajar Sambil Bekerja” ? Ini penting dalam pelatihan orang dewasa. Jika anda ingin memerintahkan kepada peserta agar menulis laporan, jangan hanya memberitahu mereka bagaimana itu harus dibuat tetapi berikan kesempatan agar mereka melakukannya. Keuntungan lain dari ini adalah orang dewasa umumnya tidak terbiasa duduk seharian penuh di ruangan kelas, oleh karena itu prinsip belajar aktif ini akan membantu mereka supaya tidak jenuh.<br />
Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai active learning:<br />
•<br />
Gunakan latihan-latihan atau praktek selama memberikan instruksi<br />
•<br />
Gunakan banyak pertanyaan selama memberikan instruksi<br />
•<br />
Sebuah kuis cepat dapat digunakan supaya peserta tetap aktif<br />
•<br />
Jika memungkinkan, biarkan peserta melakukan apa yang ada dalam instruksi<br />
Jika peserta dibiarkan duduk dalam jangka waktu lama tanpa berpartisipasi atau diberi pertanyaan-pertanyaan, kemungkinan mereka akan mengantuk /kehilangan perhatian.<br />
12<br />
M : MULTIPLE -SENSE LEARNING<br />
Hukum dari multi- sense learning mengatakan bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika partisipan menggunakan lebih dari satu dari kelima inderanya. Jika anda memberitahu trainee mengenai satu tipe baru sandwich mereka mungkin akan mengingatnya. Jika anda membiarkan mereka menyentuh, mencium dan merasakannya dengan baik, tak ada jalan bagi mereka untuk melupakannya. Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai multiple-sense learning:<br />
•<br />
Jika anda memberitahu/mengatakan sesuatu kepada peserta, cobalah untuk menunjukkannya dengan baik<br />
•<br />
Gunakan sebanyak mungkin indera peserta jika itu perlu sebagai sarana belajar mereka, tetapi jangan sampai lupa sasaran yang ingin dicapai<br />
•<br />
Ketika menggunakan multiple-sense learning, anda harus yakin bahwa tidak sulit bagi kelompok untuk mendengarnyaa, melihat dan menyentuh apapun yang anda inginkan.<br />
Saya dengar dan saya lupa Saya lihat dan saya ingat Saya lakukan dan saya paham (Confusius, 450 SM)<br />
E. EXERCISE (Latihan)<br />
Hukum dari latihan mengindikasikan bahwa sesuatu yang diulang-ulang adalah yang paling diingat. Dengan membuat peserta melakukan latihan atau mengulang informasi yang diberikan, kita dapat meningkatkan kemungkinan mereka semakin mampu mengingat informasi yang sudah diberikan. Yang terbaik adalah jika pelatih menambah latihan atau mengulangi pelajaran dengan mengulang informasi dalam berbagai cara yang berbeda. Mungkin pelatih dapat membicarakan mengenai suatu proses baru, lalu menunjukkan diagram/overhead, menunjukkan produk yang sudah jadi dan akhirnya minta kepada peserta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Latihan juga menyangkut intensitas. Hukum dari latihan juga mengacu pada pengulangan yang berarti atau belajar ulang.<br />
13<br />
Faktor-faktor untuk pertimbangan dalam exercise:<br />
•<br />
Semakin sering trainee mengulang sesuatu, semakin mereka mengingat informasi yang diberikan<br />
•<br />
Dengan memberikan pertanyaan berulang-ulang kita meningkatkan latihan<br />
•<br />
Peserta harus mengulang latihannya sendiri, tetapi mencatat tidak termasuk di dalamnya<br />
•<br />
Ringkaslah sesering mungkin karena ini bentuk lain dari latihan. Buatlah selalu ringkasan saat menyimpulkan sessi<br />
•<br />
Buat peserta selalu ingat secara berkala apa yang telah sidajikan sedemikian jauh dalam presentasi<br />
•<br />
Sering disebutkan bahwa tanpa beberapa bentuk latihan, peserta akan melupakan 1/4 dari yang mereka pelajari dalam 6 jam, 1/3 dalam 24 jam, dan sekitar 9 % dalam 6 minggu.<br />
b.<br />
Rangkuman<br />
Prinsip-prinsip mengajar orang dewasa merupakan bagian pokok dalam pendidikan orang dewasa. Beberapa prinsip pengajaran orang dewasa adalah sebagat berikut: R = Recency,A = Appropriateness, M = Motivation, P = Primacy, 2 = 2 – Way Communication, F = Feedback, A = Active Learning, M = Multi – Sense Learning, dan E = Excercise. Prinsip-prinsip ini dalam berbagai cara sangat penting, karena memungkinkan pelatih untuk menyiapkan satu sessi secara tepat dan memadai, menyajikan sessi secara efektif dan efisien, juga memungkinkan pelatih dalam melakukan evaluasi untuk sessi tersebut.<br />
Latihan:<br />
1.<br />
Sebutkan prinsip-prinsip POD yang anda ketahui ! Jelaskan !<br />
2.<br />
Dari prinsip-prinsip POD yang ada, adakah prinsip-prinsip yang manakah yang telah saudara lakukan di lapangan ? Sebutkan dan jelaskan !<br />
14<br />
IV. PENDEKATAN PENGATARAN/METODE POD<br />
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu menjelaskan dengan benar pendekatan pengantaran pengajaran orang dewasa<br />
Beberapa prinsip pengantaran pengajaran orang dewasa adalah sebagat berikut:<br />
a)<br />
Peserta didik hendaknya mengerti dan menyetujui terhadap tujuan suatu kegiatan pendidikan (kursus). Diskusi informasi pada pertemuan pertama akan dapat membantu memberikan suatu gambaran umum mengenai apa yang menjadi tujuan adanya suatu program pendidikan. Hal ini dipandang perlu agar para peserta dapat bekerja secara efisien dalam mencapai tujuan.<br />
b)<br />
Peserta didik hendaknya mau untuk belajar. Setiap peserta didik diduga mau untuk belajar dengan hadirnya di dalam suatu pertemuan. Walaupun demikian, fasilitator perlu juga mendorong peserta didik untuk mau belajar sejalan dengan tujuan kegiatan yang akan dilakukan memberikan silmulasi serta memberikan pengertian yang lebih jelas yang dilakukan oleh fasilitator.<br />
c)<br />
Menciptakan situasi yang bersahabat dan tidak formal. Adanya suatu interaksi di antara peserta-didik merupakan hal yang sangat penting yang harus diciptakan oleh fasilitator agar terciptanya saling pengertian, saling menerima, saling hormat menghormati di antara peserta-didik.. Fasilitator hendaknya membantu para peserta untuk saling kenal mengenal serta mencoba menggali minat dan pengalaman dari setiap, peserta-didik. Apabila hal ini dapat diciptakan, maka proses belajar tidak akan mengalami hambatan yang bersifat psikologis.<br />
d)<br />
Penataan ruangan hendaknya menyenangkan para peserta perlu diperhatikan pula keadaan penataan ruang yang berkenaan dengan tempat atau letak kursi, meja, papan tulis dan alat-alat bantu belajar lainnya sehingga senang dipandang enak digunakan. Penataan ini memungkinkan setiap peserta didik dapat saling pandang satu sama lain. Demikian pula keadaan temperatur ruangan tidak terlalu dingin atau panas serta menjauhkan diri dan suasana gaduh yang mengganggu. Demikian pula hal penerangan.<br />
e)<br />
Peserta didik hendaknya berperan serta mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya proses belajar. Cara yang paling balk untuk belajar ialah bekerja. Seseorang yang mengerjakan sesuatu atau mengatakan sesuatu menurut gaya bahasanya sendiri, hal ini menunjukkan bahwa dia 15<br />
sebenarnya ingin belajar lebih banyak lagi, apabila dia merasa ikut bertanggung jawab terhadap proses pendidikan yang sedang dilakukannya. Bijaksana sekali apabila fasilitator lebih banyak menyerahkan keputusan yang dibuat oleh kelompok. Mengatur kelompok lebih luas lagi akan menghasilkan pengalaman belajar yang lebih baik serta tidak banyak ketergantungan kepada fasilitator. Peran serta yang aktif dan rasa tanggung jawab, diantara peserta akan menumbuhkan rasa senang untuk berlangsungnya proses belajar.<br />
f)<br />
Belajar itu hendaknya erat hubungannya dengan pengalaman peserta-didik. Penyampaian pemikiran dan pengetahuan hendaknya disesuaikan dengan tingkat pengalaman peserta-didik agar hal itu dapat dimengertl dan berguna. Seorang dewasa biasanya belajar dengan menghubungkan pengalaman yang telah lalu, dihubungkan dengan hal yang belum diketahui dan yang telah diketahuinya. Pengalaman peserta-didik yang hadir dalam sistim belajar itu akan memperkaya pengetahuan kita. Pengalaman yang berbeda itu akan memberikan keuntungan bagi pengalaman orang lain.<br />
g)<br />
Fasilitator hendaknya mengenal benar akan materi pembelajarannya. Fasilitator hendaknya mengenal dan memiliki pengetahuan yang luas terhadap bidang yang diajarkannya. Fasilitator hendaknya tahu betul sumber-sumber buku mana yang dapat dijadikan bahan bacaan untuk memperluas pengetahuan tentang hal yang dibicarakan.<br />
h)<br />
Perhatikanlah kesungguhan dan ketekunan dalam mengajar. Gelora semangat dalam mengajar akan menularkan kesungguhan bagi anak didik. Semangat atau antusiasme merupakan suatu motivasi yang paling baik untuk belajar. Semangat belajar yang diperlihatkan oleh fasilitator akan berpengaruh pula kepada terciptanya semangat belajar para peserta didik.<br />
i)<br />
Peserta-didik hendaknya dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya. Setiap orang akan berbeda dalam hal pengalaman pendidikan, pembawaan, minat dan kemampuannya. Oleh karena itu, bagi peserta-didik yang cepat sebaiknya diberikan suatu tugas yang dapat dikerjakannya sendiri. Bagi peserta-didik yang lamban hendaknya tidak perlu disesuaikan dengan peserta didik yang belajar lebih cepat, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dirinya.<br />
j)<br />
Peserta didik hendaknya sadar akan kemajuan dirinya dan memiliki rasa kepuasan. Setiap peserta-didik yang memasuki suatu 16<br />
program kegiatan pendidikan tentu mempunyai suatu tujuan tertentu. Apabila minat belajarnya itu untuk memelihara hal yang telah dia miliki, maka perlulah memiliki perasaan lebih maju dalam mencapai tujuannya itu. Sangat bijaksana apabila pendidik (guru) merencanakan dalam proses belajarnya itu untuk melaksanakan demonstrasi, pertunjukan, wawancara pribadi, dan lain sebagainya yang dapat dijadikan alat pengukur kreatifitas peserta-didik. Berikanlah pujian karena hal ini merupakan stimulasi belajar yang baik dan pada memberikan suatu hukuman.<br />
k)<br />
Gunakan metode belajar yang bervariasi<br />
Di dalam suatu situasi belajar tertentu, sebenarnya guru dapat mempergunakan metode belajar tertentu yang tepat untuk digunakan. Misalnya tentang masalah perubahan, di samping dikuliahkan, sebaiknya dilengkapi dengan pertujukan film, pembeberan flip-chart atau membawanya langsung ke lapangan. Seorang guru yang baik tentu saja secara terampil dapat mempergunakan alat bantu belajar sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan yang dikehendaki oleh para peserta didik. Hal ini tentu saja akan menimbulkan dan membantu terciptanya minat. Menstimulasi keterlibatan serta menghargai adanya perbedaan individual peserta didik.<br />
l) Fasilitator hendaknya merasa turut tumbuh dalam proses belajar mengajar. Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan oleh setiap pendidik dengan pengalaman mengajarkan itu hendaknya memberikan suatu kesempatan untuk adanya perkembangan dirinya di dalam proses belajar. Pendidikan yang mengikatkan dirinya di dalam proses belajar bersama peserta didik akan lebih banyak menstimulasi peserta didik, jika dibandingkan dengan pendidikan yang hanya sekedar menyampalkan apa-apa yang ingin dia sampaikan kepada peserta didik, ini merupakan suatu kekuatan yang menentukan juga, dalam menciptakan situasi belajar pada kelompok dan sikap dari peserta didik.<br />
m) Proses pembelajaran hendaknya memiliki rencana yang fleksibel. Hal ini dapat membantu guru dan peserta didik terhadap hendak kemana dan apa yang hendak dikerjakan secara jelas, didasarkan pada tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula. Perencanaan hendaknya berkesinambungan antara suatu topik dengan topik pembicaraan lainnya. Ego-involvement adalah suatu kondisi yang merasa terikat erat dengan suatu kegiatan bersama, terikat dengan minat tujuan, serta nilai-nilai<br />
17<br />
bersama untuk dipertahankan bersama.<br />
B. Peranan dan fungsi pendidik orang dewasa<br />
(1) Siapakah sebenarnya "pendidik orang dewasa" itu?<br />
Untuk menjawab pertanyaan ini maka batasan sebagai pendidik orang dewasa dapatlah disimpulkan; yaitu setiap orang yang bertanggung jawab dalam membantu orang dewasa untuk belajar.<br />
Oleh karena itu, maka pendidik orang dewasa sangatlah luas meliputi:<br />
−<br />
pimpinan suatu program, pimpinan pendidikan, pimpinan diskusi dan' organisasi sukarela untuk pria dan wanita, organisasi pelayanan sosial, perkumpulan orang tua murid, kumpulan profesi, civic club, perkumpulan buruh, perkumpulan perdagangan, kelompok tani, pimpinan organisasi kemasyarakatan lainnya.<br />
−<br />
Pelaksana, training officers, supervisor, mandor pada perusahaan pemerintah dan badan sosial.<br />
−<br />
Guru, administrator, pemimpin kelompok masyarakat, dan sebagainya. Direktur program, penulis media seperti koran, radio, televisi dan majalah. Tenaga yang terlatih khusus dalam bidang kegiatan pendidikan orang dewasa sebagai tempat pengembangan kariernya.<br />
(2) Apa yang dikerjakan oleh para. pendidik orang dewasa?<br />
Fungsi pendidik orang dewasa yang langsung berhubungan dengan orang dewasa, adalah:<br />
1)<br />
membantu mendiagnosis kebutuhan (the diagnostic function);<br />
2)<br />
merencanakan sesuatu hal yang ingin dipelajarinya selaras dengan pengalamannya (the planning function);<br />
3)<br />
menciptakan kondisi agar dewasa mau belajar (the motivational function);<br />
4)<br />
menyeleksi metode dan teknik yang paling efektif dijalankan agar menghasilkan sesuatu yang produktif (the methodological function);<br />
5)<br />
mempersiapkan tenaga dan bahan-bahan yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat menghasilkan sesuatu yang dikehendaki untuk dipelajari (the evaluative function),<br />
6)<br />
membantu anak didik mengukur hasil pengalaman belajar (the evaluative function).<br />
(3) Apa yang menjadi misi pendidik orang dewasa?<br />
Pertama adalah menjalankan kegiatan pendidikan agar berhasil bagi laki-<br />
18<br />
laki dan wanita agar menjadi matang (mature) yaitu sejumlah peserta yang belajar secara antusias.<br />
Dapatlah kiranya dibedakan menjadi tiga hal kebutuhan dan keinginan yang berhubungan dengan misi ini, yaitu kebutuhan dan tujuan:<br />
1)<br />
individu;<br />
2)<br />
institusi / lembaga; dan<br />
3)<br />
masyarakat.<br />
Rangkuman<br />
Prinsip-prinsip mengajar orang dewasa merupakan bagian pokok dalam pendidikan orang dewasa. Beberapa prinsip pengajaran orang dewasa adalah sebagat berikut: a) Peserta didik hendaknya mengerti dan menyetujui terhadap tujuan suatu kegiatan pendidikan/kursus, b) Peserta didik hendaknya mau untuk belajar, c) Menciptakan situasi yang bersahabat dan tidak formal, d) Penataan ruangan hendaknya menyenangkan para peserta, e) Peserta didik hendaknya berperan serta mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya proses belajar, f) Belajar itu hendaknya erat hubungannya dengan pengalaman peserta-didik, g) Fasilitator hendaknya mengenal benar akan materi pembelajarannya, h) Perhatikanlah kesungguhan dan ketekunan dalam mengajar, i) Peserta-didik hendaknya dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya, j) Peserta didik hendaknya sadar akan kemajuan dirinya dan memiliki rasa kepuasan, k) Gunakan metode belajar yang bervariasi, l) Fasilitator hendaknya merasa turut tumbuh dalam proses belajar mengajar. m) Pendidikan hendaknya memiliki rencana yang fleksibel dalam proses belajar mengajar.<br />
Latihan:<br />
1.<br />
Sebutkan pendekatan pengantaran/metode pendidikan orang dewasa yang anda ketahui !<br />
2.<br />
Tuliskan beberapa pendekatan pengantaran/metode pendidikan orang dewasa yang telah Saudara laksanakan dalam kegiatan kelompoktani di wilayah kerja Saudara !<br />
19<br />
VI.<br />
PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA<br />
Indikator Keberhasilan : setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu menjelaskan dengan benar proses belajar mengajar orang dewasa<br />
1.<br />
Kondisi Pembelajaran Orang Dewasa<br />
Seorang fasilitator ketika memfasilitasi dalam kelas, tidak seperti guru yang serba tahu dan subjek dalam proses pembelajaran, sedangkan murid-muridnya layaknya seperti orang bisu yang hanya bisa mendengar dan menjadi obyek dalam proses pembelajaran, dan terkadang terjadi pemaksaan keinginan berdasarkan keinginan guru dalam memberikan bahan belajaran berdasarkan keinginan guru yang terpaket dalam paket kurikulum. Guru lazimnya dikenal dalam istilah pendidikan formal sedangkan fasiltator dikenal dalam pelatihan dengan menggunakan metode andragogi.<br />
Oleh karena itu dalam memproses interaksi belajar dalam pelatihan orang dewasa kegiatan dan peranan fasilitator bukanlah memindahkan pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta pelatihan. Peranan dan fungsi fasilitator adalah mendorong dan melibatkan seluruh peserta dalam proses interaksi belajar mandiri, yaitu proses belajar untuk memahami permasalahan nyata yang dihadapinya, memahami kebutuhan belajarnya sendiri, dapat merumuskan tujuan belajar, dan mendiagnosis kembali kebutuhan belajarnya sesuai dengan perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu.<br />
Dengan begitu maka tugas dan peranan fasilitator bukanlah memaksakan program atau kurikulum dari atas, dari instansi, dari dinas, yang mereka buat di atas meja terlepas dari kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.<br />
Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan altematif-altematif untuk mengembangkan kepribadian mereka.<br />
Seorang pembimbing yang baik harus berupaya untuk banyak mendengarkan dan menerima gagasan seseorang, kemudian menilai dan menjawab pertanyaan<br />
20<br />
yang diajukan mereka. Orang dewasa pada hakekatnya adalah makhluk yang kreatif bilamana seseorang mampu menggerakkan/menggali potensi yang ada dalam diri mereka. Dalam upaya ini, diperlukan keterampilan dan kiat khusus yang dapat digunakan dalam pembelajaran tersebut. Di samping itu, orang dewasa dapat dibelajarkan lebih aktif apabila mereka merasa ikut dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran, terutama apabila mereka dilibatkan memberi sumbangan pikiran dan gagasan yang membuat mereka merasa berharga dan memiliki harga diri di depan sesama temannya. Artinya, orang dewasa akan belajar lebih baik apabila pendapat pribadiriya dihormati, dan akan lebih senang kalau ia boleh sumbang saran pemikiran dan mengemukakan ide pikirannya, daripada pembimbing melulu menjejalkan teori dan gagasannya sendiri kepada mereka.<br />
Oleh karena sifat belajar bagi orang dewasa adalah bersifat subjektif dan unik, maka terlepas dan benar atau salahnya, segala pendapat perasaan, pikiran, gagasan, teori, sistem nilainya perlu dihargai. Tidak menghargai (meremehkan dan menyampingkan) harga diri mereka, hanya akan mematikan gairah belajar orang dewasa. Namun demikian, pembelajaran orang dewasa perlu pula mendapatkan kepercayaan dari pembimbingnya, dan pada akhimya mereka harus mempunyai kepercayaan pada dirinya sendiri. Tanpa kepercayaan diri tersebut maka suasana belajar yang kondusif tak akan pemah terwujud.<br />
Orang dewasa memiliki sistem nilai yang berbeda, mempunyai pendapat dan pendirian yang berbeda. Dengan terciptanya suasana yang baik, mereka akan dapat mengemukakan isi hati dan isi pikirannya tanpa rasa takut dan cemas, walaupun mereka saling herbeda pendapat. Orang dewasa mestinya memiliki perasaan bahwa dalam suasana/ situasi belajar yang bagaimanapun, mereka boleh berbeda pendapat dan boleh berbuat salah tanpa dirinya terancam oleh sesuatu sanksi (dipermalukan, pemecatan, cemoohan, dll).<br />
Keterbukaan seorang pembimbing sangat membantu bagi kemajuan orang dewasa dalam mengembangkan potensi pribadiriya di dalam kelas, atau di tempat pelatihan. Sifat keterbukaan untuk mengungkapkan diri, dan terbuka untuk mendengarkan gagasan, akan berdampak baik bagi kesehatan psikologis, dan pisis mereka. Di samping itu, harus dihindari segala bentuk akibat yang membuat orang dewasa mendapat ejekan, hinaan, atau dipermalukan. Jalan 21<br />
terbaik hanyalah diciptakannya suasana keterbukaan dalam segala hal, sehingga berbagai altematif kebebasan mengemukakan ide/ gagasan dapat diciptakan.<br />
Dalam hal lainnya, tidak dapat dipungkiri bahwa orang dewasa belajar secara khas dan unik. Faktor tingkat kecerdasan, kepercayaan diri, dan perasaan yang terkendali harus diakui sebagai hak pribadi yang khas sehingga keputusan yang diambil tidak harus selalu sama dengan pribadi orang lain. Kebersamaan dalam kelompok tidak selalu harus sama dalam pribadi, sebab akan sangat membosankan kalau saja suasana yang seakan hanya mengakui satu kebenaran tanpa adanya kritik yang memperlihatkan perbedaan tersebut. Oleh sebab itu, latar belakang pendidikan, latar belakang kebudayaan, dan pengalaman masa lampau masing-masing individu dapat memberi wama yang berbeda pada setiap keputusan yang diambil.<br />
Bagi orang dewasa, terciptanya suasana belajar yang kondusif merupakan suatu fasilitas yang mendorong mereka mau mencoba perilaku baru, berani tampil beda, dapat berlaku dengan sikap baru dan mau mencoba pengetahuan baru yang mereka peroleh. Walaupun sesuatu yang baru mengandung resiko terjadinya kesalahan, namun kesalahan, dan kekeliruan itu sendiri merupakan bagian yang wajar dan belajar.<br />
Pada akhirnya, orang dewasa ingin tahu apa arti dirinya dalam kelompok belajar itu. Bagi orang dewasa ada kecenderungan ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Dengan demikian, diperlukan adanya evaluasi bersama oleh seluruh anggota kelompok dirasakannya berharga untuk bahan renungan, di mana renungan itu dapat mengevaluasi dirinya dan orang lain yang persepsinya bisa saja memiliki perbedaan.<br />
2.<br />
Pengaruh Penurunan Faktor Fisik Orang Dewasa dalam Belajar<br />
Proses belajar manusia berlangsung hingga ahkir hayat (long life education). Namun, ada korelasi negatif antara perubahan usia dengan kemampuan belajar orang dewasa. Artinya, setiap individu orang dewasa, makin bertambah usianya, akan semakin sukar baginya belajar (karena semua aspek kemampuan fisiknya semakin menurun). Misalnya daya ingat, kekuatan fisik, kemampuan menalar, kemampuan berkonsentrasi, dan lain-lain semuanya memperlihatkan penurunannya sesuai pertambahan usianya pula. Menurut 22<br />
Lunandi (1987), kemajuan pesat dan perkembangan berarti tidak diperoleh dengan menantikan pengalaman melintasi hidup saja. Kemajuan yang seimbang dengan perkembangan zaman harus dicari melalui pendidikan. Menurut Vemer dan Davidson dalam Lunandi (1987) ada enam faktor yang secara psikologis dapat menghambat keikutsertaan orang dewasa dalam suatu program pendidikan:<br />
1.<br />
Dengan bertambahnya usia, titik dekat penglihatan atau titik terdekat yang dapat dilihat secara jelas mulai hergerak makin jauh. Pada usia dua puluh tahun seseorang dapat melihat jelas suatu benda pada jarak 10 cm dari matanya. Sekitar usia empat puluh fahun titik dekat penglihatan itu sudah menjauh sampai 23 cm.<br />
2.<br />
Dengan bertambahnya usia, titik jauh penglihatan atau titik terjauh yang dapat dilihat secara jelas mulai berkurang, yakni makin pendek. Kedua faktor ini perlu diperhatikan dalam pengadaan dan penggunaan bahan dan alat pendidikan.<br />
3.<br />
Makin bertambah usia, makin besar pula jumlah penerangan yang diperlukan dalam suatu situasi belajar. Kalau seseorang pada usia 20 tahun memerlukan 100 Watt cahaya1 maka pada usia 40 tahun diperlukan 145 Watt, dan pada usia 70 tahun seterang 300 Watt baru cukup untuk dapat melihat dengan jelas.<br />
4.<br />
Makin bertambah usia, persepsi kontras warna cenderung ke arah merah daripada spektrum. Hal ini disebabkan oleh menguningnya kornea atau lensa mata, sehingga cahaya yang masuk agak terasing. Akibatnya ialah kurang dapat dibedakannya warna-warna lembut. Untuk jelasnya perlu digunakan warna-warna cerah yang kontras untuk alat-alat peraga.<br />
5.<br />
Pendengaran atau kemampuan menerima suara mengurang dengan bertambahnya usia. Pada umumnya seseorang mengalami kemunduran dalam kemampuannya membedakan nada secara tajam pada tiap dasawarsa dalam hidupnya. Pria cenderung lebih cepat mundur dalam hal ini daripada wanita. Hanya 11 persen dan orang berusia 20 tahun yang mengalami kurang pendengaran. Sampai 51 persen dan orang yang berusia 70 tahun ditemukan mengalami kurang pendengaran.<br />
6.<br />
Pembedaan bunyi atau kemampuan untuk membedakan bunyi makin mengurang dengan bertambahnya usia. Dengan demikian, bicara orang lain yang terlalu cepat makin sukar ditangkapnya, dan bunyi sampingan dan 23<br />
suara di latar belakangnya bagai menyatu dengan bicara orang. Makin sukar pula membedakan bunyi konsonan seperti t, g, b, c, dan d.<br />
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang dewasa dalam situasi belajar mempunyai sikap tertentu, maka perlu diperhatikan hal-hal tersebut di bawah ini:<br />
1.<br />
Terciptanya proses belajar adalah suatu proses pengalaman yang ingin diwujudkan oleh setiap individu orang dewasa. Proses pembelajaran orang dewasa berkewajiban memotivasi/mendorong untuk mencari pengetahuan yang lebih tinggi.<br />
2.<br />
Setiap individu orang dewasa dapat belajar secara efektif bila setiap individu mampu menemukan makna pribadi bagi dirinya dan memandang makna yang baik itu berhubungan dengan keperluan pribadinya.<br />
3.<br />
Kadangkala proses pembelajaran orang dewasa kurang kondusif, hal ini dikarenakan belajar hanya diorientasikan terhadap perubahan tingkah laku, sedang perubahan perilaku saja tidak cukup, kalau perubahan itu tidak mampu menghargai budaya bangsa yang luhur yang harus dipelihara, di samping metode berpikir tradisional yang sukar diubah.<br />
4.<br />
Proses pembelajaran orang dewasa merupakan hal yang unik dan khusus serta bersifat individual. Setiap individu orang dewasa memiliki kiat dan strategi sendiri untuk memperlajari dan menemukan pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran tersebut. Dengan adanya peluang untuk mengamati kiat dan strategi individu lain dalam belajar, diharapkan hal itu dapat memperbaiki dan menyempurnakan caranya sendiri dalam belajar, sebagai upaya koreksi yang lebih efeklif.<br />
5.<br />
Faktor pengalaman masa lampau sangat berpengaruh pada setiap tindakan yang akan dilakukan, sehingga pengalaman yang baik perlu digali dan ditumbuhkembangkan ke arah yang lebih bermanfaat.<br />
6.<br />
Pengembangan intelektualitas seseorang melalui suatu proses pengalaman secara bertahap dapat diperluas. Pemaksimalan hasil belajaran dapat dicapai apabila setiap individu dapat memperluas jangkauan pola berpikirnya.<br />
Di satu sisi, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses evolusi. Artinya penerimaan ilmu tidak dapat dipaksakan sekaligus begitu saja, tetapi dapat dilakukan secara bertahap melalui suatu urutan proses tertentu. Dalam kegiatan pendidikan, umumnya pendidik menentukan secara jauh mengenai<br />
24<br />
materi pengetahuan dan keterampilan yang akan disajikan. Mereka mengatur isi (materi) ke dalam unit-unit, kemudian memilih alat yang paling efisien untuk menyampaikan unit-unit dan materi tersebut, misalnya ceramah, membaca, pekerjaan laboratorium, film, mendengar kaset dan lain-lain. Selanjutnya mengembangkan suatu rencana untuk menyampaikan unit-unit isi ini dalam suatu bentuk urutan.<br />
Dalam andragogi, pendidik atau fasilitator mempersiapkan secara jauh satu perangkat prosedur untuk melibatkan siswa, untuk selanjutnya dalam prosesnya melibatkan elemen-elemen sebagai berikut:<br />
(a) menciptakan iklim yang mendukung belajar,<br />
(b) menciptakan mekanisme untuk perencanaan bersama,<br />
(c) diagnosis kehutuhan-kebutuhan belajar,<br />
(d) merumuskan tujuan-tujuan program yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar,<br />
(e) merencanakan pola pengalaman belajar,<br />
(f) melakukan pengalaman helajar ini dengan teknik-teknik dan materi yang memadai,<br />
(g) mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosa kembali kebutuhan-kebutuhan belajar.<br />
3.<br />
Langkah-langkah Pokok dalam Proses Pembelajaran Orang Dewasa<br />
Berdasarkan pada implikasi andragogi untuk praktek dalam proses pembelajaran kegiatan pelatihan dalam hal ini penyuluhan pertanian, maka perlu ditempuh langkah-langkah pokok sebagai berikut:<br />
1. Menciptakan Iklim Pembelajaran yang Kondusif<br />
Ada beberapa hal pokok yang dapat dilakukan dalam upaya menciptakan dan mengembangkan iklim dan suasana yang kondusif untuk proses pembelajaran, yaitu:<br />
a. Pengaturan Lingkungan Fisik<br />
Pengaturan lingkungan fisik merupakan salah satu unsur dimana orang dewasa merasa terbiasa, aman, nyaman dan mudah. Untuk itu perlu dibuat senyaman mungkin:<br />
•<br />
Penataan dan peralatan hendaknya disesuaikan dengan kondisi orang dewasa<br />
25<br />
•<br />
Alat peraga dengar dan lihat yang dipergunakan hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik orang dewasa<br />
•<br />
Penataan ruangan, pengaturan meja, kursi dan peralatan lainnya hendaknya memungkinkan terjadinya interaksi social<br />
b. Pengaturan Lingkungan Sosial dan Psikologis<br />
Iklim psikologis hendaknya merupakan salah satu faktor yang membuat orang dewasa merasa diterima, dihargai dan didukung.<br />
•<br />
Fasilitator lebih bersifat membantu dan mendukung<br />
��<br />
Mengembangkan suasana bersahabat, informal dan santai melalui kegiatan<br />
��<br />
Bina Suasana dan berbagai permainan yang sesuai<br />
•<br />
Menciptakan suasana demokratis dan kebebasan untuk menyatakan pendapat tanpa rasa takut.<br />
•<br />
Mengembangkan semangat kebersamaan<br />
•<br />
Menghindari adanya pengarahan dari "pejabat-pejabat" pemerintah<br />
•<br />
Menyusun kontrak belajar yang disepakati bersama<br />
2.<br />
Diagnosis Kebutuhan Belajar<br />
Dalam andragogi tekanan lebih banyak diberikan pada keterlibatan seluruh warga belajar atau peserta pelatihan di dalam suatu proses melakukan diagnosis kebutuhan belajarnya:<br />
•<br />
Melibatkan seluruh pihak terkait (stakeholder) terutama pihak yang terkena dampak langsung atas kegiatan itu<br />
•<br />
Membangun dan mengembangkan suatu model kompetensi atau prestasi ideal yang diharapkan<br />
•<br />
Menyediakan berbagai pengalaman yang dibutuhkan<br />
•<br />
Lakukan perbandingan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang ada, misalkan kompetensi tertentu<br />
3. Proses Perencanaan<br />
Dalam perencanaan pelatihan hendaknya melibatkan semua pihak terkait, terutama yang akan terkena dampak langsung atas kegiatan pelatihan tersebut. Tampaknya ada suatu "hukum" atau setidak tidaknya suatu kecenderungan dari sifat manusia bahwa mereka akan merasa 'committed' terhadap suatu keputusan apabila mereka terlibat dan berperanserta dalam pengambilan keputusan:<br />
26<br />
•<br />
Libatkan peserta untuk menyusun rencana pelatihan, baik yang menyangkut penentuan materi pembelajaran, penentuan waktu dan lain-lain<br />
•<br />
Temuilah dan diskusikanlah segala hal dengan berbagai pihak terkait menyangkut pelatihan tersebut<br />
•<br />
Terjemahkan kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi ke dalam tujuan yang diharapkan dan ke dalam materi pelatihan.<br />
•<br />
Tentukan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara pihak terkait siapa melakukan apa dan kapan.<br />
4. Memformulasikan Tujuan<br />
Setelah menganalisis hasil-hasil identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan yang disepakati bersama dalam proses perencanaan partisipatif. Dalam merumuskan tujuan hendaknya dilakukan dalam bentuk deskripsi tingkah laku yang akan dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas.<br />
5. Mengembangkan Model Umum<br />
Ini merupakan aspek seni dan arsitektural dari perencanaan pelatihan dimana harus disusun secara harmonis antara beberapa kegiatan belajar seperti kegiatan diskusi kelompok besar, kelompok kecil, urutan materi dan lain sebagainya. Dalam hal ini tentu harus diperhitungkan pula kebutuhan waktu dalam membahas satu persoalan dan penetapan waktu yang sesuai.<br />
6. Menetapkan Materi dan Teknik Pembelajaran<br />
Dalam menetapkan materi dan metoda atau teknik pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:<br />
•<br />
Materi pelatihan atau pembelajaran hendaknya ditekankan pada pengalaman-pengalaman nyata dari peserta pelatihan<br />
•<br />
Materi pelatihan hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan berorientasi pada aplikasi praktis<br />
•<br />
Metoda dan teknik yang dipilih hendaknya menghindari teknik yang bersifat pemindahan pengetahuan dari fasilitator kepada peserta<br />
•<br />
Metoda dan teknik yang dipilih hendaknya tidak bersifat satu arah namun lebih bersifat partisipatif.<br />
7. Peranan Evaluasi<br />
Pendekatan evaluasi secara konvensional (pedagogi) kurang efektif untuk diterapkan bagi orang dewasa. Untuk itu pendekatan ini tidak cocok dan<br />
27<br />
tidaklah cukup untuk menilai hasil belajar orang dewasa. Ada beberapa pokok dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar bagi orang dewasa yakni:<br />
•<br />
Evaluasi hendaknya berorientasi kepada pengukuran perubahan perilaku setelah mengikuti proses pembelajaran / pelatihan<br />
•<br />
Sebaiknya evaluasi dilaksanakan melalui pengujian terhadap dan oleh peserta pelatihan itu sendiri (Self Evaluation)<br />
•<br />
Perubahan positif perilaku merupakan tolok ukur keberhasilan<br />
•<br />
Ruang lingkup materi evaluasi "ditetapkan bersama secara partisipatif" atau berdasarkan kesepakatan bersama seluruh pihak terkait yang terlibat.<br />
•<br />
Evaluasi ditujukan untuk menilai efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan program pelatihan yang mencakup kekuatan maupun kelemahan program<br />
•<br />
Menilai efektifitas materi yang dibahas dalam kaitannya dengan perubahan sikap dan perilaku.<br />
D. Penerapan Andragogi dalam performansi Tutor<br />
Tutor sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran orang dewasa. Tutor memasuki kelas dengan bekal sejumlah pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman ini seharusnya melebihi dari yang dimiliki oleh peserta. Seorang tutor dengan pengetahuan dan pengalamannya itu tidaklah cukup untuk membuat peserta untuk berperilaku belajar dalam kelas melainkan sikap tutor sangatlah penting. Seorang tutor bukan merupakan "pemaksa" untuk terjadinya pengaruh terhadap peserta, namun pengaruh itu timbul karena adanya keterlibatan mereka dalam kegiatan belajar. Untuk mengusahakan adanya perubahan, tutor hendaknya bersikap positif terhadap warga belajar.<br />
Sikap seorang tutor mempunyai arti dan pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku warga belajar dalam kegiatan pembelajaran. Umumnya tutor yang memiliki daya tarik akan lebih efektif dari pada tutor yang tidak menarik. Sikap menyenangkan yang ditampilkan oleh tutor akan ditanggapi positif oleh peserta, pada gilirannya berpengaruh terhadap intensitas perilaku belajarnya. Sebaliknya, fasilitator yang menampilkan sikap tidak menyenangkan akan dinilai negatif oleh peserta, sehingga mengakibatkan kegiatan belajar menjadi tidak menyenangkan.<br />
28<br />
Ada beberapa hal yang dianggap penting dimiliki oleh para tutor dalam proses interaksi belajar yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya warga belajar, yaitu :<br />
(1) Bersikap manusiawi dan tidak bereaksi secara mekanis atau memahami masalah peserta didik hanya secara intelektual; ikut merasakan apa arti manusia dan benda bagi mereka; berada dan bersatu dengan peserta didik; membiarkan diri sendiri mengalami atau menyatu dalam pengalaman para peserta didik; merenungkan makna pengalaman itu sambil menekan penilaian diri sendiri,<br />
(2) Bersikap kewajaran: jujur, apa adanya, konsisten, terbuka; membuka diri; merespon secara tulus ikhlas,<br />
(3) Bersikap respek: mempunyai pandangan positif terhadap peserta; mengkomunikasikan kehangatan, perhatian, pengertian, menerima orang lain dengan penghargaan penuh; menghargai perasaan dan pengalaman mereka, dan<br />
(4) Membuka diri: menerima keterbukaan orang lain tanpa menilai dengan ukuran, konsep dan pengalaman diri sendiri; secara aktif mengungkapkan diri kepada orang lain dan mau mengambil resiko jika melakukan kekeliruan.<br />
Rangkuman<br />
Proses belajar manusia berlangsung hingga ahkir hayat (long life education). Namun, ada korelasi negatif antara perubahan usia dengan kemampuan belajar orang dewasa. Artinya, setiap individu orang dewasa, makin bertambah usianya, akan semakin sukar baginya belajar (karena semua aspek kemampuan fisiknya semakin menurun).<br />
Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan altematif-altematif untuk mengembangkan kepribadian mereka.<br />
Sikap seorang tutor mempunyai arti dan pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku warga belajar dalam kegiatan pembelajaran. Umumnya tutor yang 29<br />
memiliki daya tarik akan lebih efektif dari pada tutor yang tidak menarik. Sikap menyenangkan yang ditampilkan oleh tutor akan ditanggapi positif oleh peserta, pada gilirannya berpengaruh terhadap intensitas perilaku belajarnya. Sebaliknya, fasilitator yang menampilkan sikap tidak menyenangkan akan dinilai negatif oleh peserta, sehingga mengakibatkan kegiatan belajar menjadi tidak menyenangkan<br />
Latihan:<br />
1.<br />
Bentuk kelompok (masing-masing 6 orang)<br />
2.<br />
Diskusikan bagaimana kondisi belajar orang dewasa, bagaimana seharusnya seorang fasilitator dalam berinteraksi dengan para peserta latihan dan sebutkan faktor-faktor yang menghambat dan mendorong keberhasilan orang dewasa dalam belajar !<br />
3.<br />
Presentasikan dan buat laporan<br />
30<br />
PENUTUP<br />
Tidak sedikit orang dewasa yang harus mendapat pendidikan baik pendidikan informal maupun non-formal, namun demikian, masalah yang sering muncul adalah bagaimana kiat, dan strategi membelajarkan orang dewasa.<br />
Bagi pendidik orang dewasa, memperhatikan asumsi andragogis sebagai landasan pertimbangan dalam melayani bimbingan dan pengarahannya terhadap interaksi proses belajar bagi peserta didiknya merupakan suatu keharusan untuk menentukan keberhasilan pendidikan yang dilaksanakan kepada peserta didiknya dalam program pendidikan orang dewasa.<br />
Pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat efektif (lebih cepat dan melekat pada ingatannya), bilamana pembimbing (pelatih, pengajar, penatar, instruktur, dan sejenisnya) tidak terlalu mendominasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa itu mampu menemukan altematif-altematif untuk mengembangkan kepribadian mereka.<br />
Pengalaman menunjukkan bahwa seringkali sebuah program memerlukan gabungan beberapa metoda untuk menciptakan efektivitas tertinggi. Namun demikian pada prinsipnya, metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar, harus : (1) berpusat pada masalah, (2) menuntut dan mendorong peserta untuk aktif, (3) mendorong peserta untuk mengemukakan pengalaman sehari-harinya, (4) menumbuhkan kerja sama, baik antara sesama peserta, dan antara peserta dengan tutor, dan (5) lebih bersifat pemberian pengalaman, bukan merupakan transformasi atau penyerapan materi.<br />
31<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Bergevin, Paul, Morris. D, Smith, RM., 1966. Adult Education Procedures. TheSeabury Press New York.<br />
Garis-Garis Besur Haitian Negara, 1983 (TAP No. IIIMPIZ/1983) Universitas Indonesia Press Jakarta.<br />
Ingals, John D. 1973. A Y'rainer Guide to Andragogi, Washington DC: US Depertement of Health, Education and Walture.<br />
Kartono, Kartini. (1992 ). Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis: Apakah Pendidikan Masih Diperlukan?. Bandung: Mandar Maju.<br />
Knowless, Malcom, 1977. The Modern Practice of Adult Education Association Press New York.<br />
Lunandi, A, G. (1987). Pendidikan orang dewasa. Jakarta: Gramedia.<br />
Napitulu, WP. 1975. Prinsip-Prinsip Pendidikan Orang Dewasa. Proyek Pengembangan Pendidikan Masyarakat (P3M). Jakarta.<br />
PENMAS, 1975. Proyek Pengembangan Pendidikan Masyarakat (P3M). Jakarta<br />
Santoro S Hamijoyo, 1957. Pendidikan Masyarakat 1. Ganeca. Bandung.<br />
Sugarda Purbakawaca, 1972. Pendidikan Dalam Alam Indonesia Merdeka. Gunung Agung. Jakarta.<br />
Suyatna Besar Atmaja, 1977. Pendidikan Masyarakat, Pribadina, bandung.<br />
Suyatna Besar Atmaja 1984. Pengantar Andragogi, Jurusan PLS FIP Bandung.<br />
Smith, Robert M. George F. Aker and J.R. idd, 1970. Handbook of Adult Education. Macmillan Publising Co., Inc., New York.<br />
Tartib Prawirodihardjo, 1962- Comunity Education Indonesian. Paper: Jakarta.<br />
32<br />
33<br />
SOAL PRE TEST DAN POST TEST DIKLAT DASAR TRAMPIL<br />
1.<br />
Jelaskan perbedaan pengertian antara pedagogi dan andragogi<br />
2.<br />
Mengajar diartikan pula sebagai seni mendidik orang lain, mengapa disebut sebagai seni ? jelaskan !<br />
3.<br />
Prinsip-prinsip mengajar orang dewasa itu penting, mengapa demikian ? Jelaskan !<br />
4.<br />
Peserta didik hendaknya mengerti dan menyetujui tujuan kegiatan pendidikan, apa maksud prinsip ini ? Jelaskan !<br />
5.<br />
Jelaskan dan berikan contoh salah satu metode pembelajaran orang dewasa !</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-83451793423823712302011-04-26T01:34:00.000-07:002011-04-26T01:34:31.558-07:00PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA<br />
NOMOR 14 TAHUN 2010<br />
TENTANG<br />
PENDIDIKAN KEDINASAN<br />
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<br />
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 29 ayat (4) Undang-<br />
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan<br />
Nasional, dipandang perlu menetapkan Peraturan<br />
Pemerintah tentang Pendidikan Kedinasan;<br />
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik<br />
Indonesia Tahun 1945;<br />
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem<br />
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik<br />
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran<br />
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);<br />
MEMUTUSKAN:<br />
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA<br />
TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN.<br />
BAB I<br />
KETENTUAN UMUM<br />
Pasal 1<br />
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:<br />
1. Pendidikan kedinasan adalah pendidikan profesi yang<br />
diselenggarakan oleh Kementerian, kementerian lain, atau<br />
lembaga pemerintah nonkementerian yang berfungsi<br />
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan<br />
dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai negeri<br />
dan calon pegawai negeri.<br />
2. Pendidikan . . .<br />
- 2 -<br />
2. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah<br />
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik<br />
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian<br />
khusus.<br />
3. Satuan pendidikan kedinasan adalah satuan pendidikan<br />
yang menyelenggarakan pendidikan profesi di lingkungan<br />
kerja Kementerian, kementerian lain, atau lembaga<br />
pemerintah nonkementerian yang bersangkutan dan/atau<br />
satuan pendidikan lainnya di luar lingkungan kerja<br />
kementerian lain atau lembaga pemerintah<br />
nonkementerian yang bersangkutan, baik pada jalur<br />
pendidikan formal maupun pada jalur pendidikan<br />
nonformal.<br />
4. Peserta didik pendidikan kedinasan adalah pegawai negeri<br />
dan calon pegawai negeri yang diberi tugas atau izin oleh<br />
Kementerian, kementerian lain, atau lembaga pemerintah<br />
nonkementerian yang bersangkutan untuk mengikuti<br />
pendidikan kedinasan.<br />
5. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program<br />
dan satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah<br />
ditetapkan.<br />
6. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan Nasional.<br />
7. Kementerian lain adalah kementerian yang diberi<br />
kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan<br />
kedinasan.<br />
8. Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang selanjutnya<br />
disebut LPNK adalah lembaga pemerintah yang diberi<br />
kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan<br />
kedinasan.<br />
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan<br />
pemerintahan di bidang pendidikan nasional.<br />
10.Menteri lain adalah menteri yang diberi kewenangan oleh<br />
Menteri dalam menyelenggarakan pendidikan kedinasan.<br />
BAB II . . .<br />
- 3 -<br />
BAB II<br />
FUNGSI DAN KARAKTERISTIK<br />
Pasal 2<br />
Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan<br />
dan keterampilan pegawai negeri dan calon pegawai negeri<br />
pada Kementerian, kementerian lain, atau LPNK dalam<br />
pelaksanaan tugas di lingkungan kerjanya dalam rangka<br />
mencapai tujuan pendidikan nasional.<br />
Pasal 3<br />
(1) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang<br />
bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan<br />
peserta didik dalam bidang keahlian tertentu agar<br />
mampu meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas pada<br />
Kementerian, kementerian lain, atau LPNK tempat<br />
mereka bekerja.<br />
(2) Pendidikan kedinasan berorientasi pada kepentingan<br />
pelayanan masyarakat dan kebutuhan profesi tertentu<br />
dari Kementerian, kementerian lain, atau LPNK.<br />
(3) Kemampuan dan keterampilan sebagaimana dimaksud<br />
pada ayat (1) merupakan standar kompetensi lulusan<br />
pendidikan kedinasan yang disesuaikan dengan standar<br />
nasional pendidikan dengan mempertimbangkan<br />
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan<br />
budaya.<br />
BAB III<br />
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEDINASAN<br />
Pasal 4<br />
(1) Program pendidikan kedinasan hanya menerima peserta<br />
didik pegawai negeri dan calon pegawai negeri.<br />
(2) Pegawai negeri dan calon pegawai negeri sebagaimana<br />
dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari Kementerian,<br />
kementerian lain, atau LPNK penyelenggara program<br />
pendidikan kedinasan.<br />
Pasal 5 . . .<br />
- 4 -<br />
Pasal 5<br />
(1) Program pendidikan kedinasan yang merupakan program<br />
pendidikan profesi setelah program sarjana (S-1) atau<br />
diploma empat (D-IV) dapat diselenggarakan di dalam<br />
dan/atau di luar satuan pendidikan yang ada pada<br />
Kementerian, kementerian lain, atau LPNK terkait, baik<br />
pada jalur pendidikan formal maupun pada jalur<br />
pendidikan nonformal.<br />
(2) Pendidikan kedinasan pada jalur pendidikan formal<br />
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan<br />
dengan beban belajar 36 (tiga puluh enam) sampai<br />
dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester setelah<br />
program sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) sesuai<br />
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />
(3) Pendidikan kedinasan pada jalur pendidikan nonformal<br />
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan<br />
dengan beban belajar setara 36 (tiga puluh enam) sampai<br />
dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester setelah<br />
program sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) yang<br />
dapat dilakukan dalam bentuk kursus, pendidikan dan<br />
pelatihan, atau bentuk lain yang sejenis.<br />
(4) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan<br />
ayat (3) dihitung dari beban belajar kegiatan tatap muka,<br />
kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri yang sebagian<br />
dari beban belajar itu dapat diperoleh dari hasil penilaian<br />
belajar melalui pengalaman atau pengumpulan kredit<br />
dari satuan pendidikan lain yang diatur lebih lanjut<br />
dengan Peraturan Menteri.<br />
(5) Penyelenggaraan pendidikan kedinasan dengan beban<br />
belajar di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada<br />
ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan<br />
Menteri.<br />
(6) Penjurusan . . .<br />
- 5 -<br />
(6) Penjurusan pada pendidikan kedinasan dilaksanakan<br />
dalam bentuk program spesialisasi yang ditetapkan oleh<br />
Kementerian, kementerian lain, atau LPNK terkait.<br />
(7) Program studi pada pendidikan kedinasan dikembangkan<br />
dengan memperhatikan tujuan program studi yang akan<br />
dicapai, kompetensi lulusan peserta didik yang<br />
diharapkan, kontribusi terhadap pembangunan nasional,<br />
kontribusi terhadap kebutuhan masyarakat, dan<br />
keunggulan pendidikan kedinasan tersebut.<br />
(8) Penataan dan pengembangan program studi dilakukan<br />
oleh Kementerian, kementerian lain, atau LPNK yang<br />
bersangkutan setelah mendapat masukan dari asosiasi<br />
profesi, dunia kerja/industri terkait, dan masyarakat.<br />
(9) Penjurusan dan program studi sebagaimana dimaksud<br />
pada ayat (6) dan ayat (7) disusun berdasarkan Standar<br />
Nasional Pendidikan.<br />
Pasal 6<br />
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan<br />
kedinasan ditetapkan oleh satuan pendidikan kedinasan<br />
dengan melibatkan asosiasi profesi dengan mengacu<br />
pada standar isi dan berlaku secara nasional.<br />
(2) Kurikulum pendidikan kedinasan dikembangkan oleh<br />
satuan pendidikan kedinasan sesuai dengan kebutuhan<br />
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, kementerian<br />
lain, atau LPNK.<br />
(3) Standar kompetensi lulusan pendidikan kedinasan<br />
dikembangkan oleh satuan pendidikan yang<br />
bersangkutan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan<br />
dan dapat diperkaya sesuai dengan kebutuhan.<br />
(4) Standar Nasional Pendidikan untuk pendidikan<br />
kedinasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)<br />
digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum,<br />
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,<br />
pengelolaan, dan pembiayaan.<br />
Pasal 7 . . .<br />
- 6 -<br />
Pasal 7<br />
(1) Sertifikat pendidikan kedinasan berbentuk sertifikat<br />
kompetensi.<br />
(2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat<br />
(1) diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan<br />
terhadap penguasaan kompetensi bidang keahlian<br />
tertentu oleh satuan pendidikan kedinasan yang<br />
terakreditasi atau lembaga sertifikasi profesi.<br />
BAB IV<br />
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN<br />
Pasal 8<br />
(1) Pendidik pada satuan pendidikan kedinasan terdiri atas<br />
dosen dan instruktur/widyaiswara.<br />
(2) Pendidik pada satuan pendidikan kedinasan<br />
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah seseorang<br />
yang karena pendidikan dan/atau keahliannya diangkat<br />
oleh Kementerian, kementerian lain, LPNK terkait,<br />
dan/atau oleh satuan pendidikan atau penyelenggara<br />
pendidikan kedinasan dengan tugas utama mengajar<br />
dan/atau melatih peserta didik pada program pendidikan<br />
kedinasan yang bersangkutan.<br />
Pasal 9<br />
(1) Tenaga kependidikan pada satuan pendidikan kedinasan<br />
terdiri atas tenaga penunjang akademik dan pengelola<br />
satuan pendidikan.<br />
(2) Tenaga penunjang akademik pada pendidikan kedinasan<br />
adalah seseorang yang karena pendidikan dan/atau<br />
keahliannya diangkat oleh Kementerian, kementerian<br />
lain, LPNK terkait, dan/atau oleh satuan pendidikan<br />
atau penyelenggara pendidikan kedinasan untuk<br />
membantu penyelenggaraan pendidikan kedinasan yang<br />
bersangkutan.<br />
(3) Tenaga . . .<br />
- 7 -<br />
(3) Tenaga penunjang akademik sekurang-kurangnya terdiri<br />
atas peneliti, pengembang di bidang pendidikan<br />
kedinasan, pustakawan, pranata komputer, laboran, dan<br />
teknisi sumber belajar.<br />
(4) Pengelola satuan pendidikan terdiri atas pimpinan<br />
lembaga, pembantu pimpinan, dan unsur penunjang<br />
pengelolaan satuan pendidikan.<br />
BAB V<br />
PESERTA DIDIK<br />
Pasal 10<br />
Syarat bagi peserta didik pendidikan kedinasan:<br />
a. pegawai negeri dan calon pegawai negeri pada<br />
Kementerian, kementerian lain, atau LPNK;<br />
b. memiliki ijazah sarjana (S-1) atau yang setara; dan<br />
c. memenuhi persyaratan penerimaan peserta didik<br />
pendidikan kedinasan sebagaimana ditetapkan oleh<br />
penyelenggara pendidikan kedinasan.<br />
Pasal 11<br />
(1) Peserta didik pendidikan kedinasan memiliki hak:<br />
a. memperoleh biaya pendidikan kedinasan sesuai<br />
dengan keahlian tertentu yang diikutinya;<br />
b. memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan<br />
untuk menunjang proses pembelajaran;<br />
c. mendapat bimbingan dari pendidik dan tenaga<br />
kependidikan dalam rangka penyelesaian studinya;<br />
dan<br />
d. memperoleh layanan informasi mengenai program<br />
pendidikan yang diikutinya serta hasil belajarnya.<br />
(2) Peserta . . .<br />
- 8 -<br />
(2) Peserta didik pendidikan kedinasan berkewajiban:<br />
a. mematuhi peraturan/ketentuan pada satuan<br />
pendidikan;<br />
b. menjaga kewibawaan dan nama baik penyelenggara<br />
pendidikan kedinasan, Kementerian, kementerian<br />
lain, atau LPNK terkait, dan satuan pendidikan<br />
kedinasan yang bersangkutan; dan<br />
c. memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,<br />
ketertiban, dan keamanan.<br />
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban<br />
peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan<br />
ayat (2) diatur oleh penyelenggara pendidikan kedinasan<br />
yang bersangkutan.<br />
BAB VI<br />
SARANA DAN PRASARANA<br />
Pasal 12<br />
(1) Pengelolaan sarana dan prasarana yang diperoleh dengan<br />
dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan<br />
Belanja Negara pada penyelenggara pendidikan<br />
kedinasan diselenggarakan berdasarkan ketentuan<br />
peraturan perundang-undangan.<br />
(2) Pengelolaan sarana dan prasarana yang diperoleh dengan<br />
dana yang bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan<br />
Belanja Negara diatur oleh penyelenggara pendidikan<br />
kedinasan.<br />
BAB VII<br />
PENDANAAN<br />
Pasal 13<br />
(1) Pendanaan pendidikan kedinasan bersumber dari<br />
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau<br />
sumber lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan<br />
perundang-undangan.<br />
(2) Penggunaan . . .<br />
- 9 -<br />
(2) Penggunaan dana pendidikan kedinasan diatur sesuai<br />
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />
Pasal 14<br />
(1) Otonomi satuan pendidikan kedinasan di bidang<br />
keuangan mencakupi kewenangan untuk menerima,<br />
menyimpan, dan menggunakan dana.<br />
(2) Pengelolaan dana pendidikan kedinasan menganut<br />
prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.<br />
(3) Pengelolaan keuangan pendidikan kedinasan yang<br />
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara<br />
diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional Pemerintah<br />
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.<br />
Pasal 15<br />
Rencana anggaran pendapatan dan belanja pendidikan<br />
kedinasan diusulkan oleh pimpinan satuan pendidikan<br />
kedinasan melalui Menteri, menteri lain, atau pimpinan<br />
LPNK kepada Menteri Keuangan untuk disahkan menjadi<br />
anggaran pendidikan kedinasan.<br />
BAB VIII<br />
PENDIRIAN<br />
Pasal 16<br />
(1) Pendirian pendidikan kedinasan oleh Kementerian,<br />
kementerian lain, atau LPNK didasarkan pada<br />
kebutuhan akan keahlian tertentu untuk meningkatkan<br />
kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi pada Kementerian,<br />
kementerian lain, atau LPNK terkait.<br />
(2) Pendirian pendidikan kedinasan didasarkan atas usulan<br />
tertulis dari Kementerian, kementerian lain, atau LPNK<br />
kepada Menteri yang meliputi:<br />
a. hasil . . .<br />
- 10 -<br />
a. hasil kajian kebutuhan Kementerian, kementerian<br />
lain, atau LPNK dalam bidang keahlian tertentu<br />
sehingga membutuhkan pendidikan kedinasan;<br />
b. hasil kajian kebutuhan Kementerian, kementerian<br />
lain, atau LPNK sebagaimana dimaksud pada huruf a<br />
tidak dapat dipenuhi oleh perguruan tinggi umum;<br />
c. proyeksi jumlah dan kualifikasi pendidikan serta<br />
status kepegawaian calon peserta didik yang<br />
diusulkan untuk mengikuti pendidikan kedinasan;<br />
d. standar kompetensi, uji kompetensi, dan sertifikat<br />
kompetensi yang akan dipakai dalam pendidikan<br />
kedinasan tersebut;<br />
e. satuan pendidikan dan sumber-sumber belajar<br />
pelaksana yang dibutuhkan, baik yang berada di<br />
lingkungan Kementerian, kementerian lain, atau<br />
LPNK terkait maupun yang berada di luar<br />
Kementerian, kementerian lain, atau LPNK; dan<br />
f. rancangan anggaran dasar.<br />
Pasal 17<br />
(1) Syarat untuk memperoleh izin pendirian satuan<br />
pendidikan kedinasan paling sedikit memiliki:<br />
a. kurikulum;<br />
b. pendidik dan tenaga kependidikan;<br />
c. sarana dan prasarana pendidikan;<br />
d. sumber pembiayaan untuk kelangsungan pendidikan<br />
paling sedikit untuk 1 (satu) tahun akademik<br />
berikutnya;<br />
e. sistem evaluasi dan sertifikasi;<br />
f. sistem manajemen dan proses pendidikan;<br />
g. kekhususan pendidikan kedinasan; dan<br />
h. dasar hukum penyelenggaraan pendidikan<br />
kedinasan.<br />
(2) Syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai<br />
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />
(3) Persetujuan . . .<br />
- 11 -<br />
(3) Persetujuan pendirian pendidikan kedinasan<br />
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh<br />
Menteri.<br />
Pasal 18<br />
Pendirian satuan pendidikan kedinasan berlaku untuk<br />
jangka waktu tertentu sesuai dengan proyeksi tenaga ahli<br />
dalam bidang keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh<br />
Kementerian, kementerian lain, atau LPNK.<br />
BAB IX<br />
EVALUASI DAN AKREDITASI<br />
Pasal 19<br />
(1) Evaluasi pendidikan kedinasan dilakukan dalam rangka<br />
pengendalian mutu sebagai bentuk akuntabilitas.<br />
(2) Evaluasi pendidikan kedinasan dilakukan terhadap<br />
peserta didik, satuan pendidikan, dan program<br />
pendidikan.<br />
(3) Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan oleh satuan<br />
pendidikan kedinasan.<br />
(4) Evaluasi terhadap satuan pendidikan dan program<br />
pendidikan kedinasan dilakukan oleh lembaga mandiri<br />
yang diberi kewenangan oleh Menteri.<br />
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan<br />
evaluasi dan penentuan lembaga mandiri sebagaimana<br />
dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan<br />
Menteri.<br />
Pasal 20<br />
(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan<br />
program studi dan/atau satuan pendidikan.<br />
(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)<br />
dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan<br />
Tinggi (BAN-PT) untuk pendidikan kedinasan formal dan<br />
Badan . . .<br />
- 12 -<br />
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BANPNF)<br />
untuk pendidikan kedinasan nonformal.<br />
(3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat<br />
juga dilakukan oleh lembaga mandiri lain yang diberi<br />
kewenangan oleh Menteri.<br />
BAB X<br />
PENGAWASAN<br />
Pasal 21<br />
(1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat<br />
melakukan pengawasan terhadap pendidikan kedinasan<br />
dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.<br />
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)<br />
dilakukan untuk menjamin mutu pendidikan kedinasan<br />
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.<br />
BAB XI<br />
KERJA SAMA<br />
Pasal 22<br />
(1) Satuan pendidikan kedinasan dapat menjalin kerja sama<br />
dengan lembaga lain, baik di dalam maupun di luar<br />
negeri.<br />
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat<br />
berbentuk kerja sama dalam bidang akademik dan/atau<br />
nonakademik.<br />
(3) Kerja sama dalam bidang akademik sebagaimana<br />
dimaksud pada ayat (2) dapat berbentuk:<br />
a. program kembaran;<br />
b. program pengumpulan kredit dan pengalihan kredit;<br />
c. tukar-menukar pendidik dan/atau tenaga<br />
kependidikan;<br />
d. pemanfaatan . . .<br />
- 13 -<br />
d. pemanfaatan berbagai sumber daya;<br />
e. penerbitan terbitan berkala ilmiah;<br />
f. penelitian dan pengembangan;<br />
g. penyelenggaraan seminar;<br />
h. program pendidikan pesanan; dan/atau<br />
i. bentuk lain yang dianggap perlu.<br />
(4) Kerja sama dalam bidang nonakademik sebagaimana<br />
yang dimaksud pada ayat (2) dapat berbentuk:<br />
a. kontrak manajemen;<br />
b. pendayagunaan aset;<br />
c. usaha penggalangan dana;<br />
d. pembagian uang jasa dan royalti hak kekayaan<br />
intelektual/paten; dan/atau<br />
e. bentuk lain yang dianggap perlu.<br />
BAB XII<br />
SANKSI<br />
Pasal 23<br />
Penyelenggara pendidikan kedinasan yang tidak memenuhi<br />
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 diberi<br />
sanksi administratif berupa teguran lisan, teguran tertulis,<br />
atau pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan kedinasan.<br />
BAB XIII<br />
KETENTUAN PERALIHAN<br />
Pasal 24<br />
(1) Satuan pendidikan kedinasan yang diselenggarakan<br />
berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989<br />
tentang Sistem Pendidikan Nasional wajib diubah dengan<br />
memilih salah satu alternatif sebagai berikut:<br />
a. Untuk pendidikan kedinasan yang peserta didiknya<br />
pegawai negeri dan calon pegawai negeri, baik pusat<br />
maupun daerah, tersedia 4 (empat) alternatif<br />
penyesuaian:<br />
1) pendidikan . . .<br />
- 14 -<br />
1) pendidikan kedinasan yang bersangkutan<br />
dijadikan pendidikan dan pelatihan pegawai yang<br />
diselenggarakan oleh Kementerian, kementerian<br />
lain, atau LPNK yang bersangkutan sesuai dengan<br />
ketentuan peraturan perundang-undangan, untuk<br />
memenuhi kebutuhan akan keterampilan pegawai;<br />
2) pendidikan kedinasan yang bersangkutan<br />
dipertahankan tetap menjadi pendidikan<br />
kedinasan yang memenuhi semua persyaratan<br />
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini,<br />
untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan<br />
profesi, spesialis, dan keahlian khusus lainnya;<br />
3) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dialihstatuskan<br />
menjadi badan hukum pendidikan,<br />
yang kementerian lain atau LPNK yang<br />
bersangkutan sebagai pendiri memiliki<br />
representasi dalam organ representasi pemangku<br />
kepentingan, untuk memenuhi kebutuhan akan<br />
pendidikan menengah, pendidikan tinggi vokasi,<br />
dan pendidikan tinggi akademik;<br />
4) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dialihstatuskan<br />
menjadi badan hukum pendidikan,<br />
yang kementerian lain atau LPNK yang<br />
bersangkutan sebagai pendiri memiliki<br />
representasi dalam organ representasi pemangku<br />
kepentingan, untuk memenuhi sekaligus semua<br />
kebutuhan sebagaimana dimaksud pada huruf a<br />
angka 1), angka 2), dan angka 3).<br />
b. Untuk pendidikan kedinasan yang peserta didiknya<br />
bukan pegawai negeri dan bukan calon pegawai<br />
negeri, tersedia 3 (tiga) alternatif penyesuaian:<br />
1) pendidikan kedinasan yang bersangkutan dialihstatuskan<br />
menjadi badan hukum pendidikan,<br />
yang kementerian lain atau LPNK yang<br />
bersangkutan sebagai pendiri memiliki<br />
representasi dalam organ representasi pemangku<br />
kepentingan, untuk memenuhi kebutuhan<br />
sektoral . . .<br />
- 15 -<br />
sektoral yang berkelanjutan dan memerlukan<br />
pengawasan dan penjaminan mutu yang ketat<br />
dari kementerian lain atau LPNK yang<br />
bersangkutan;<br />
2) pendidikan kedinasan yang bersangkutan<br />
diintegrasikan dengan perguruan tinggi negeri<br />
tertentu dan setelah integrasi diadakan kerja<br />
sama dengan kemasan khusus untuk memenuhi<br />
kebutuhan sektoral yang bersifat temporer dan<br />
memerlukan pengawasan dan penjaminan mutu<br />
yang ketat dari kementerian lain atau LPNK yang<br />
bersangkutan;<br />
3) pendidikan kedinasan yang bersangkutan<br />
diintegrasikan dengan perguruan tinggi negeri<br />
tertentu atau diserahkan kepada pemerintah<br />
daerah jika kebutuhan akan pengawasan dan<br />
penjaminan mutu yang ketat dari kementerian<br />
lain atau LPNK yang bersangkutan rendah.<br />
(2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus<br />
selesai paling lambat 5 (lima) tahun sejak Peraturan<br />
Pemerintah ini diundangkan.<br />
Pasal 25<br />
Semua peraturan perundang-undangan yang telah ada pada<br />
saat Peraturan Pemerintah ini diundangkan masih tetap<br />
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti<br />
berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.<br />
BAB XIV<br />
KETENTUAN PENUTUP<br />
Pasal 26<br />
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal<br />
diundangkan.<br />
Agar . . .<br />
- 16 -<br />
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan<br />
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan<br />
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.<br />
Ditetapkan di Jakarta<br />
pada tanggal 22 Januari 2010<br />
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<br />
ttd.<br />
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO<br />
Diundangkan di Jakarta<br />
pada tanggal 22 Januari 2010<br />
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA<br />
REPUBLIK INDONESIA,<br />
ttd.<br />
PATRIALIS AKBAR<br />
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 19<br />
Salinan sesuai dengan aslinya<br />
SEKRETARIAT NEGARA RI<br />
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan<br />
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,<br />
Wisnu Setiawan<br />
PENJELASAN<br />
ATAS<br />
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA<br />
NOMOR 14 TAHUN 2010<br />
TENTANG<br />
PENDIDIKAN KEDINASAN<br />
I. UMUM<br />
Pendidikan kedinasan sebagai pendidikan setelah program sarjana atau<br />
yang setara memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan<br />
nasional, terutama dalam rangka mengembangkan potensi para pegawai negeri<br />
dan calon pegawai negeri untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan<br />
pelaksanaan tugas kedinasannya. Pendidikan kedinasan adalah pendidikan<br />
profesi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki atau meningkatkan<br />
kemampuan pekerjaannya dengan persyaratan keahlian khusus.<br />
Pendidikan kedinasan diselenggarakan apabila kebutuhan dan/atau keahlian<br />
khusus tersebut di atas tidak dapat dipenuhi oleh perguruan tinggi umum.<br />
Agar pendidikan kedinasan dapat terselenggara secara menyeluruh yang<br />
meliputi aspek kedinasan sesuai dengan tuntutan instansi pemerintah yang<br />
sangat berdiversifikasi kompetensinya, pendidikan kedinasan dituntut<br />
memiliki fleksibilitas yang tinggi dari sisi penyelenggaraannya. Oleh karena itu,<br />
program pendidikan kedinasan dapat berupa program utuh pendidikan formal<br />
dari suatu satuan pendidikan kedinasan, atau program gabungan pendidikan<br />
formal dan nonformal sebagai bagian dari pendidikan kedinasan berdasarkan<br />
kompetensi kemampuan pelaksanaan tugas yang dituntut.<br />
Pendidikan kedinasan dapat merupakan program pendidikan keahlian<br />
tertentu yang terdiri atas kumpulan standar kompetensi yang beragam, yang<br />
dapat berasal dari satuan pendidikan yang berada pada Kementerian,<br />
kementerian lain, LPNK terkait, atau satuan pendidikan di luar kementerian<br />
lain atau LPNK terkait, baik pada jalur pendidikan formal maupun jalur<br />
pendidikan nonformal sepanjang memiliki kontribusi terhadap penerapan<br />
profesi kedinasan di lingkungan kerja. Untuk mengemas program-program<br />
pendidikan dimaksud dengan kompetensi yang dibutuhkan, berbagai<br />
kompetensi dapat berasal dari, antara lain, perguruan tinggi yang<br />
menawarkan program yang dibutuhkan, kursus bahasa, kursus manajemen<br />
dan/atau pendidikan dan latihan keahlian khusus yang dibutuhkan dalam<br />
pendidikan . . .<br />
- 2 -<br />
pendidikan kedinasan. Kompetensi yang dibutuhkan dapat berupa satuansatuan<br />
program lepas yang membentuk entitas program keahlian tertentu,<br />
atau paket program yang disusun di dalam satuan pendidikan kedinasan di<br />
dalam Kementerian, kementerian lain, atau LPNK terkait atau bekerja sama<br />
dengan satuan-satuan pendidikan lain di luar kementerian lain atau LPNK<br />
tersebut.<br />
Dengan bervariasinya jenis tugas dan keahlian khusus yang ada pada<br />
berbagai lapangan pekerjaan para pegawai negeri, pada dasarnya<br />
perkembangan jenis dan tingkat kompetensi pendidikan kedinasan yang<br />
dituntut memiliki karakteristik yang sangat dinamis. Dari sisi keluasan tugas<br />
pegawai negeri dalam melayani kebutuhan publik, keragaman jenis, dan<br />
tingkat kompetensi pendidikan kedinasan akan dengan cepat menyesuaikan<br />
diri dengan tuntutan kebutuhan, mulai dari jenis dan tingkat kompetensi yang<br />
sangat praktis, sampai yang sangat konseptual.<br />
Karena standar kompetensi dalam pendidikan kedinasan merupakan<br />
standar kemampuan yang disyaratkan untuk dapat melakukan pekerjaan<br />
tertentu, yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian<br />
serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan,<br />
program yang ditawarkan dalam pendidikan kedinasan seyogyanya mampu<br />
memberikan peluang seluas-luasnya kepada para peserta didik untuk<br />
meningkatkan kemampuannya sebagai pegawai negeri.<br />
Jika terdapat keterbatasan kemampuan satuan pendidikan kedinasan di<br />
dalam memberikan kemampuan yang memadai untuk meningkatkan<br />
pelaksanaan tugas aparatur negara, kurikulum pendidikan kedinasan<br />
dimungkinkan untuk dikembangkan sebagai program gabungan yang secara<br />
luwes mengambil keahlian yang dibutuhkan dari luar satuan pendidikan<br />
kedinasan, asalkan memiliki kejelasan kompetensi keahlian yang mendukung<br />
keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan<br />
peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan syarat jabatan. Dengan<br />
demikian, program pendidikan kedinasan yang dikembangkan memungkinkan<br />
pengumpulan kredit akademik lintas jenjang pendidikan, bahkan lintas jalur<br />
pendidikan, selama program tersebut mampu memberikan batasan<br />
kompetensi yang jelas dari sisi kebutuhan peningkatan kinerja aparatur<br />
negara.<br />
II. PASAL . . .<br />
- 3 -<br />
II. PASAL DEMI PASAL<br />
Pasal 1<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 2<br />
Pegawai negeri dan calon pegawai negeri dimaksud termasuk di<br />
dalamnya aparatur perekonomian negara.<br />
Pasal 3<br />
Ayat (1)<br />
Penyelenggaraan pendidikan kedinasan mencakup pelaksanaan<br />
kurikulum dan pembelajaran serta evaluasi untuk menghasilkan<br />
lulusan sesuai dengan tujuan program yang didukung oleh<br />
sumberdaya pendidikan yang dibutuhkan.<br />
Ayat (2)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (3)<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 4<br />
Ayat (1)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (2)<br />
Apabila diperlukan, pegawai negeri dan calon pegawai negeri dari<br />
Kementerian, kementerian lain, dan/atau LPNK yang bukan<br />
penyelenggara dapat diterima menjadi peserta didik. Misalnya,<br />
pegawai dari Kementerian dapat menjadi peserta didik di pendidikan<br />
kedinasan bidang keuangan negara yang diselenggarakan oleh<br />
Kementerian Keuangan dalam rangka memenuhi kebutuhan<br />
Kementerian akan tenaga ahli di bidang keuangan negara.<br />
Pasal 5 . . .<br />
- 4 -<br />
Pasal 5<br />
Ayat (1)<br />
Program pendidikan kedinasan dapat berupa program gabungan dari<br />
berbagai jenis kompetensi yang dapat berasal dari berbagai satuan<br />
pendidikan sesuai dengan tingkat dan jenis keahlian kedinasan yang<br />
dituntut. Misalnya, seorang peserta didik pendidikan kedinasan<br />
untuk program tertentu di suatu institut dapat saja mengambil satu<br />
atau lebih mata kuliah yang relevan dengan kompetensi program<br />
yang dituntut dari universitas tertentu, dan/atau mengikuti kursus<br />
keahlian pada lembaga kursus tertentu yang terakreditasi, misalnya,<br />
mengikuti kursus bahasa asing pada tingkat lanjut (advanced level)<br />
jika sesuai dengan standar pendidikan kedinasan yang dituntut.<br />
Karena pendidikan kedinasan difokuskan pada peningkatan<br />
kemampuan di tempat kerja, jenis keahlian yang dituntut untuk<br />
meningkatkan kinerja lembaga tempat mereka bekerja sangat<br />
bervariasi dan sangat tergantung pada jenis keahlian yang harus<br />
dikuasai.<br />
Dalam hal jenis keahlian untuk meningkatkan kemampuan pegawai<br />
negeri dan calon pegawai negeri menuntut standar kompetensi yang<br />
ada pada jenjang sebelum sarjana, peserta didik dimungkinkan<br />
menempuh program pendidikan tersebut sebagai suatu kesatuan<br />
dengan program kedinasan secara keseluruhan.<br />
Pendidikan kedinasan yang diselenggarakan pada jalur formal<br />
merupakan rangkaian kegiatan pendidikan terstruktur yang dapat<br />
berupa program utuh yang secara keseluruhan diselenggarakan<br />
pada satuan pendidikan kedinasan yang bersangkutan, atau berupa<br />
program gabungan pendidikan formal dan pendidikan nonformal<br />
sebagai implikasi standar kompetensi yang dituntut di dalam<br />
program pendidikan kedinasan tertentu.<br />
Kegiatan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal dapat<br />
berbentuk, antara lain, kursus pengetahuan atau keahlian khusus<br />
tertentu, dan/atau hasil belajar seorang individu melalui<br />
pengalaman (experiential learning assessment).<br />
Pengakuan . . .<br />
- 5 -<br />
Pengakuan terhadap program gabungan tersebut dapat dilakukan<br />
melalui sistem pengumpulan kredit (credit earning system) yang<br />
ditetapkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.<br />
Penyelenggaraan pendidikan kedinasan pada jalur formal<br />
dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Penyelenggaraan pendidikan<br />
kedinasan pada jalur nonformal dapat dilaksanakan oleh pusat<br />
pendidikan dan pelatihan Kementerian, kementerian lain, dan/atau<br />
LPNK, atau lembaga kursus.<br />
Ayat (2)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (3)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (4)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (5)<br />
Ketentuan ini dimaksudkan agar Kementerian, kementerian lain,<br />
atau LPNK terkait dapat menyelenggarakan program pendidikan<br />
kedinasan dengan beban belajar di luar ketentuan yang diatur<br />
dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3), sesuai dengan kekhasan<br />
pendidikan kedinasan Kementerian, kementerian lain, atau LPNK<br />
yang bersangkutan berdasarkan kebutuhan dan beban kerjanya.<br />
Ayat (6)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (7)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (8)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (9)<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 6<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 7 . . .<br />
- 6 -<br />
Pasal 7<br />
Ayat (1)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (2)<br />
Sertifikat kompetensi dapat dikeluarkan oleh lembaga atau satuan<br />
pendidikan di luar penyelenggara pendidikan kedinasan sepanjang<br />
materi pendidikan atau pelatihan yang diberikan pada lembaga atau<br />
satuan pendidikan tersebut merupakan bagian dari entitas program<br />
pendidikan kedinasan yang telah ditetapkan oleh Menteri.<br />
Pasal 8<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 9<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 10<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 11<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 12<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 13<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 14<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 15<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 16 . . .<br />
- 7 -<br />
Pasal 16<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 17<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 18<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 19<br />
Ayat (1)<br />
Pengendalian mutu dirumuskan dalam bentuk standar mutu yang<br />
merupakan sinergi antara visi pendidikan kedinasan dan kebutuhan<br />
pihak-pihak yang berkepentingan.<br />
Ayat (2)<br />
Evaluasi terhadap peserta didik pendidikan kedinasan terdiri atas<br />
penilaian hasil belajar dan uji kompetensi.<br />
Ayat (3)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (4)<br />
Yang dimaksud dengan lembaga mandiri adalah Badan Standar<br />
Nasional Pendidikan atau lembaga lain yang dibentuk oleh<br />
masyarakat atau organisasi profesi untuk menilai pencapaian<br />
Standar Nasional Pendidikan.<br />
Ayat (5)<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 20<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 21<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 22 . . .<br />
- 8 -<br />
Pasal 22<br />
Ayat (1)<br />
Kerja sama oleh pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan<br />
mutu akademik dan meningkatkan pembinaan pelaksanaan<br />
program, memperluas pelayanan publik, serta memperluas jaringan<br />
kemitraan untuk kepentingan pendidikan kedinasan.<br />
Ayat (2)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (3)<br />
Cukup jelas.<br />
Ayat (4)<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 23<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 24<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 25<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 26<br />
Cukup jelas.<br />
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5101</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-25474043146855054802011-04-26T01:23:00.000-07:002011-04-26T01:23:30.668-07:00Koordinasi Nasional Perguruan Tinggi Kedinasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;">Jakarta, 18 April 2011--Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) rapat koordinasi lintas nasional bidang penyelarasan pendidikan</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rakor ini dihadiri perwakilan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) kementerian dan lembaga lainnya. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso mengemukakan kebijakan pendidikan tinggi berorientasi 5K (Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian).</div><div style="text-align: justify;"> Dikti telah dimandatkan Undang-Undang untuk mengatur pelaksanaan pendidikan tinggi di Indonesia. Inilah mengapa Dikti mengatur pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh BPSDM kementerian dan lembaga lainnya. “Dikti mengatur berbagai hal. Antara lain sertifikasi dosen, kenaikan jabatan, pendidikan jarak jarak dan penyetaraan ijasah,” ujar Djoko. Hal-hal tersebut akan tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendiknas dengan menteri terkait.</div><div style="text-align: justify;"> Rakor yang dimoderatori Direktur Belmawa Illah Sailah ini, membahas beberapa topik utama. Antara lain Pangkalan Data Perguruan TInggi (PDPT), pendirian universitas dan pembukaan Program Studi (Prodi) baru, sertifikasi dosen, kerja sama penelitian serta pemanfaatan jurnal bersama.</div><div style="text-align: justify;"> Illah berharap BPSDM kementerian dan lembaga lainnya dapat bekerja sama dengan Dikti, terutama dalam PDPT. Dengan koordinasi, diharapkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan kualitas perguruan tinggi kedinasan akan meningkat.</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-59415006944150457652011-04-19T14:04:00.001-07:002011-04-19T14:04:32.871-07:00Saat Ini Aku….<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="entry"> Aku gak tau apa yang sebenarnya menghalangiku untuk melangkah.<br />
Ketika aku menemukan sebuah jalan dan menganggap jalan itu tepat untukku, aku berhenti. Memandangnya, menunggu hingga malam tiba dan berubah menjadi pagi. Aku hanya menunggu.<br />
Ada ketakutan dalam diriku yang tak semua orang tau. Tarian kelam dari bayang-bayang masa lalu selalu menghantuiku. Aku takut kawan. Ketika aku melangkah dan mulai meraih tangannya, dia akan terlepas dan aku tak pernah mendapatkannya lagi.<br />
Aku memang mencari yang terbaik. Terbaik bagi aku, agamaku dan tentunya aku juga berusaha jadi orang terbaik untuknya. Tapii…entahlah, ketika semua terlihat terang ketika pagi menjelang, tanpa sengaja mendung datang dan menggelapkan awan. Selalu ada sesuatu yang tidak sesuai dengan hatiku.<br />
Aku plin-plan? Mungkin. Mungkin sekali bahwa aku plin-plan. Tapi jujur, keplin-planan ini bukanlah sifat dasarku. Aku selalu teguh dengan keinginan dan cita-citaku. Aku berusaha tegas mengambil keputusan. Aku hadapin semua yang terjadi dalam hidupku dengan senyuman.<br />
Tapi ini beda. Beda sekali. Rasa sakit dari masa lalu, kebohongan, pengkhianatan dan ketidaksetiaan membuatku ragu dan takut melangkah, HANYA UNTUK HAL INI.<br />
Help me guys…<br />
Aku butuh seseorang yang mengerti perasaanku ini. AKu akan genggam tangannya, erat, dan aku enggak akan lepasin dia. Siapapun dia, seseorang yang memberikan hati dan kesetiaannya untukQ. Aku akan mencintainya.<br />
“Aku mencari tulang rusuk sejati ku, dan aku ingin segera menemukannya”<br />
</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-31963102492801111372011-04-19T14:03:00.000-07:002011-04-19T14:03:41.679-07:00Cinta Bukanlah Pencarian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="entry"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0wNn1p6cZhzOgSwHrP3YG3tD2fFzK9hIacsAYy9Iy31L6oSZSJ7w8KbjUk9qOCNqz8T6tWaqVIMSRdQ1ky1L0YOte0SE59edNatpVG2iUSsCP0nfYaA7I8AjlkyY5O0aB1Nvkjh3Z0ZY/s1600/images+77.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0wNn1p6cZhzOgSwHrP3YG3tD2fFzK9hIacsAYy9Iy31L6oSZSJ7w8KbjUk9qOCNqz8T6tWaqVIMSRdQ1ky1L0YOte0SE59edNatpVG2iUSsCP0nfYaA7I8AjlkyY5O0aB1Nvkjh3Z0ZY/s1600/images+77.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
Cinta bukanlah pencarian karena dia selalu ada di sekitar kita, dalam hati kita, dan dimanapun kita berada.<br />
Cinta tetaplah cinta, tak akan musnah. Layaknya sebuah hukum kekekalan energi, cinta juga mempunyai hukum kekekalannya. Dia kekal, sampai kapanpun. “Energi tidak diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan”, begitu pula dengan cinta, “Cinta tidak diciptakan, dan tidak dapat dimusnahkan”<br />
Cinta saya, cinta anda, dan semua cinta setiap makhluk di dunia semuanya kekal. Tak peduli apakah anda seorang pemulung, tukang becak, kuli bangunan, pedagang ayam di pasar, penjual sayur keliling, pegawaiswasta, PNS ataupun seorang presiden dari sebuat perusahaan multinasional, cinta anda tak akan pergi kemana. Dia tak peduli dengan status ataupun kedudukan anda, tapi ditergantung dengan pemikiran anda.<br />
<span id="more-156"></span><br />
Dulu saya mencintai seorang wanita, cinta monyet kalau orang bilang. Jalan cuma beberapa bulan dan kemudian putus. Saya sempat patah hati dan mengira cinta meninggalkan saya. Tapi saya baru tersadar sekarang, 9 tahun kemudian, bahwa cinta sebenarnya tak pernah meninggalkan saya.<br />
Saya sakit hati dengan pacar pertama saya, malam saya memburuk, tampak begitu kelam. Tapi beberapa bulan kemudian, saya mencintai orang lain. Putus. sakit hati dan kemudian mencintai orang lain lagi. Ini bukti bahwa ciinta sebenarnya tak pernah meninggalkan anda. Dia selalu ada.<br />
Ibarat sebuah energi yang tersimpan dalam sebuah ruangan, begitulah cinta jika diibaratkan. Saat anda mencintai seseorang, saat itulah anda mengeluarkan energi itu dari dalam ruangan. Dan ketika anda sakit hati karena cinta, secara tak sadar, anda memasukkan energi itu ke dalam tempatnya semula, lalu anda tutup pintu ruangannya. <br />
Tak pernah hilang kan?<br />
Jadi ketika anda sakit hati dan kesepian, jangan pernah lupakan bahwa sebenarnya cinta tak pernah melupakan anda. Dia ada. Dan yang dia butuhkan adalah KESADARAN anda untuk membuatnya keluar. <br />
Semua orang pernah merasakan sakit, semua pernah kecewa dengan pasangan, dan ribuan dari mereka merasakan sakit yang jauh melebihi yang anda rasakan, tapi mereka bisa membuka pintu energi mereka kembali. Begitu pula dengan anda. <br />
</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-34104041883255058412011-04-19T14:00:00.001-07:002011-04-19T14:00:11.328-07:00Bimbang ku..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="entry"> terkadang aku punya satu pertanyaan dalam hatiku yang tak pernah bisa aku jawab.<br />
Apa dia merasakan apa yang aku rasakan?<br />
Apa dia merasakan bahwa cinta ini tak tertahankan?<br />
Aku takut, aku akan merasakan sesal yang dulu pernah aku dapatkan. Sesal yang seakan pernah membekukan hatiku hingga 4 tahun ini. Sampai pada suatu saat, aku menemukannya.<br />
Sederhana, bahkan begitu sederhananya, aku tak bisa melukainya. Kesederhanaan yang mampu meluluhkan perasaanku.<br />
Allah, aku menyebutnya dalam do’a di malam-malam sepiku ketika aku menghadapmu. Engkau mendengarku, Engkau melihatku, menangis mengadu tentangnya kepada-Mu.<br />
Allah, sampai aku mengetahui dia sudah menemukan jodohnya, aku masih akan terus berdoa untuk memintanya darimu. Tapi aku akan ikhlas atas apa yang akan terjadi padaku nanti.<br />
Berikanlah aku yang terbaik dalam hidupku, tentang rejeki, kesehatan dan jodohku. Serta anugerahkanlah kematian dalam pelukan agamamu.<br />
Amiinn..<br />
</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-46328100047207523552011-04-19T13:59:00.000-07:002011-04-19T13:59:25.651-07:00Bagaimana menjadi seorang Pemimpin yang hebat?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="entry"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZFdRpzYjMMkvIIdz5a89s93ZW88qRDB-TlkG2IPXOgLuqblDQrwGb1JrcPvVx3y7PW_vzzH-LzIrIpaCWovQDsGMvfbZMAnuMnJTeLMFC1_uQU28AsHGnTJm2gjMB_-YmPoYjmKpxbQM/s1600/azray+zoran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZFdRpzYjMMkvIIdz5a89s93ZW88qRDB-TlkG2IPXOgLuqblDQrwGb1JrcPvVx3y7PW_vzzH-LzIrIpaCWovQDsGMvfbZMAnuMnJTeLMFC1_uQU28AsHGnTJm2gjMB_-YmPoYjmKpxbQM/s320/azray+zoran.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
Karena bingung mau nulis apa lagi, langsung aja deh, Aku sebutin kriteria pemimpin yang baik versi gwe (versi anak buah).<br />
1. <strong>Punya visi</strong>: Seorang pemimpin haruslah punya visi dan tujuan yang jelas tentang kapal yang di nahkodainya. Tanpa itu, dia akan membuat kapal yang dikendarai terombang-ambing tanpa tujuan. Belum lagi ketika kapal berhenti ditengah jalan karena kehabisan bahan bakar atau kehabisan bahan makanan untuk para awak kapal. Anda bisa memperkirakan sendiri apa yang akan terjadi.<br />
2. <strong>Tahu misi</strong> : apa jadinya andai seorang pemimpin tak tahu apa yang harus dilakukannya? Apa jadinya andai dia tak tau bagaimana mencapai target? Bisa diketawain ma monyet berbintik kalo gtu. Pikirkan langkah-langkah visioner apa saja yang akan dilaksanakan, lalu ukur kemampuan diri. Jangan melakukan sesuatu langsung besar. Lakukan sedikit demi sedikit tapi pasti. Yang paling penting, pelajari kemampuan dan tipe masing-masing anggota.<br />
3. <strong>Postink (Positif Thinking)</strong> : Seorang leader harus tetap optimis dan positif thinking dengan target-target yang ingin dicapai. Seseorang akan mengikuti anda, andai anda memberikan tujuan dan keuntungan bagi mereka. Tanpa positif thinking, saya yakin 100% anda tak akan mencapainya.<br />
4. <strong>Menjadi orang tua sekaligus pelayan</strong>: sebenarnya seorang pemimpin adalah pelayan, pelayan bagi para anggota dan targetnya. Begitulah yang diajarkan Rasulullah andai mereka mengetahuinya. Bahkan ketika menggali parit waktu perang, Rasulullah yang seoarang panglima perang sekaligus kepala negara, rela ikut menggalai parit sampai ketiak beliau yang putih menjadi kotor.<br />
5. <strong>Mendengarkan</strong>: Harusnya setiap pemimpin bukanlah anti kritik, tetapi semakin kita ke atas, kita menjadi semakin butuh kritik. Mendengarkan kritik dan problem yang dihadapi anggota bagi saya sangat-sangatlah penting. Dengan begitu kita bisa lebih memperbaiki diri dan dekat dengan mereka.<br />
6. <strong>Ingat amanah</strong>: Andai setiap manusia mengingat amanah-amanah yang mereka emban, tentunya mereka akan bekerja dan melayani dengan sebaik-baiknya. Harta, kekuasaan, jabatan, anak, istri, keluarga, nafas dan kehidupan adalah amanah. Suatu saat akan ada pertanyaan, sejauh manakah anda mengemban amanah anda? Anda sendiri yang bisa menjawabnya, bukan anak buah anda.<br />
Saya bukanlah seorang pemimpin yang baik, saya sadari itu sepenuh hati. Tapi saya akan belajar memperbaikinya jika suatu saat Allah menganugerahkan kembali kepada saya. Semoga ini bisa menjadi masukan untuk kita semua, insyaAllah…<br />
“Pemimpin adalah pelayan bagi anggotanya”<br />
</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-18892025766307689092011-04-19T13:56:00.000-07:002011-04-19T13:56:12.941-07:00Sekilas Pikiran Jalanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6idfyaL93FpqDKNEy6_BAwMdzaj1nquAraR3YGHnxnkCkp79EkL30Q9uRObMV_l9tAeCZsoeoYuHiKXEy_mqYpztOZO5fiT9MbY-njFXLLDsFlh3nLW4cf0NXbzeYmMcTF5Qebp9LmGo/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6idfyaL93FpqDKNEy6_BAwMdzaj1nquAraR3YGHnxnkCkp79EkL30Q9uRObMV_l9tAeCZsoeoYuHiKXEy_mqYpztOZO5fiT9MbY-njFXLLDsFlh3nLW4cf0NXbzeYmMcTF5Qebp9LmGo/s1600/images.jpg" /></a></div>Ini kebiasaan gwe sebenarnya, kebiasaan buruk yang tak patut untuk dicontoh. Yaitu, gwe kalo naik motor pikiran melayang kemana-mana. Mikir kapan gwe bisa punya mobil, mikir skripsi gwe, mikir kuliah gwe yang udah gwe tinggalin sebulan ini, mikir sisa uang bulanan yang tinggal dikit, dan mikir anak-istri gwe di rumah makan apa (haha…yang terakhir hoax).<br />
Nah berhubung gwe suka mikir yang enggak-enggak di jalan, begitu pula yang terjadi dengan pikiran gwe pas pulang tadi yang keinget ajakan dugem temen kantor karena ada ultah salah satu band ternama asal Bandung. Yang jelas-jelas gwe tolak.<br />
Selain ini salah satu bagian dari prinsip yang gwe pegang, “Gak Dugem”, tapi ternyata gwe menemukan alasan lain yang tanpa sengaja gwe temuin.<br />
<span id="more-165"></span><br />
Tau kan kalo tempat dugem kaya’ apa? Asap rokok dimana-mana, orang-orang dengan pakaian sekarat berkeliaran, dan alunan musik jedug-jedug yang bikin telinga pecah seketika. Tau kan? Selain itu apa lagi hayow? Kalo ada yang nebak minuman keras dan orang mabok, berarti anda dapat poin 100 dari gwe.<br />
Yups, tempat dugem memang berkaitan erat dengan hal-hal yang disebutin diatas. Tapi yang tadi sekilas melintas dalam pikiran gwe adalah minuman keras (khamer). <br />
Tiba-tiba saya inget beberapa waktu yang lalu gwe ketakutan ketika nanti masuk dunia kerja, gwe menjadi dekat dengan hal-hal tersebut. Sesuatu yang sekarang gwe jauhi, nanti justru akan mendekat dengan alasan utama, KLIEN atau atas nama SOSIALISASI.<br />
Pernah saya konsultasikan ini dengan seorang teman, kebetulan anak masjid, dan dia menjawab,”Melebur bukan berarti bercampur”. Yang dia maksud adalah gwe ikut ke tempat dugem, bergaul dengan mereka, tapi gwe gak sampe minum.<br />
Oke, pada awalnya gwe setuju dengan jalan pemikiran dia ini. Tapi tetap terasa janggal bagi gwe. Sampai pada akhirnya gwe inget salah satu hadist yang mengatakan bahwa, “orang yang menjual, yang membelikan, yang menuangkan dan yang menemani orang minum khamer mendapat dosa yang sama dengan sang peminum”.<br />
Wew, bersyukur gwe pernah belajar agama walau masih dangkal. Dan beruntung gwe gak menelan mentah-mentah omongan temen gwe. Seandainya iya, gwe akan jadi salah satu orang yang menemani orang minum khamer dan gwe justru akan mendapat kerugian lebih besar dari pada dia.<br />
“Jika manfaat lebih kecil ataupun sebanding dengan mudharatnya, alangkah baiknya kita tinggalkan”</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-31457842988169050112011-04-19T13:54:00.001-07:002011-04-19T13:54:43.596-07:00Aku memintanya dari-Mu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="entry"> Hari masih terlalu dini ketika aku terbangun dan membuka mataku. Masih terasa berat dan beban. Kantuk rasanya masih sangat akrab hingga dia tak mau pergi. <br />
Aku gerakkan badanku perlahan. Posisi tidurku yang miring agaknya membuat sekujur tubuhku terasa pegal. Aku tatap langit-langit kamar, masih memfokuskan mata untuk mengerjap dan menghilangkan kantuk. Aku lihat jam digital dari handphone yang tak pernah lepas kemanapun aku pergi. Mmm…jam 3 pagi. <br />
Adzan pertama pagi itu berkumandang pelan dari masjid yang letaknya tak jauh dari kostQ. Allahu akbar…berat sekali badan dan mataku untuk diajak kerja sama hari ini. Mungkin karena aku baru bisa tertidur setelah lkewat jam 12 tadi malam. Hmmp…berarti tidurku masih kurang dari 3 jam.<br />
Aku dudukkan badanku. Setengah memaksa untuk duduk lebih tepatnya. Mataku tiba-tiba berair ketika aku menguap panjang, sepertinya dia protes karena cuma diberi waktu sedikit untuk istirahat. Tapi karena aku ingin mengadukan sesuatu dan ingin meminta sesuatu dari yang membuatnya dan membuatku, aku memaksanya. <br />
“Ayo…kita lakukan ini sama-sama. Oke?”<br />
<span id="more-167"></span><br />
Aku berdiri. Mencoba menghilangkan dinginnya kota Bandung dengan menggerakkan kedua tanganku. Bandung kala pagi buta seperti ini memang paling nyaman untuk tidur dan mengistirahatkan mata. <br />
Berjalan melewati lorong yang di kanan-kirinya terdapat sisa-sisa tawa anak-anak kost. Kamar mandi pun terlihat terang. Aku melangkahkan kaki masuk dan memutar kran air. Air terasa lebih dingin daripada waktu-waktu malam sebelumnya. Mungkin karena seharian tadi Bandung diguyur hujan.<br />
Setelah mengambil wudhu, kembali ke kamar dan menyiapkan sajadahku, aku takbir. Allahu Akbar….Maafkan hamba karena hamba sering lalai terhadapmu Ya Allah. Aku yang jarang meminta dari-Mu. Aku yang masih sering berjalan sombong di bumi-Mu.<br />
Sholatku masih terasa kurang dan jauh dengan kekhusyukan. Masih harus segera memperbaiki. Sambil tetap duduk di bentangan sajadahku, aku berdoa.<br />
<em>Allah..<br />
Aku menghadap-Mu dengaan segala kekuranganku.<br />
Aku menghadapmu dengan segala dosa yang aku lakukan ketika aku lalai dariMu.</em><br />
<em>Ya Allah..<br />
Engkau Maha Tahu dari segala kegundahan hati hamba.<br />
Dan Engkau Maha Tahu atas segala sesuatu tentangnya.<br />
Tentang dia yang selama ini mengganggu tidur hamba, yang menjadi alasan hamba untuk menjaga diri, yang menjadi alasan tangis hamba ketika hamba menghadapMu suatu hari yang lalu.</em><br />
<em>Perasaan ini cukup mengangguku.<br />
Keterbatasanku sebagai seorang manusia biasa yang memaksaku atas hal yang seharunya tak aku lakukan ini, aku menangis karena seorang wanita, bukan karena-Mu.<br />
Maafkan atas kesalahan hamba ini Ya Allah.</em><br />
<em>Allah, aku belum mempunyai apa-apa untuk terus terang kepadanya.<br />
Aku belum siap menjadi imam untuknya.<br />
Yang aku punya hanyalah kemantaban hati untuk berjuang demi dia.</em><br />
<em>Yang aku takutkan Ya Allah, dia yang selama ini aku tunggu ternyata bukan milikku.<br />
Bisa aku bayangkan sebelumnya, bagaimana rasa kecewaku nanti, bagaimana tangisku akan mengisi hari-hariku.<br />
Aku manusia biasa yang punya rasa kecewa.<br />
Dan aku sadar aku tak sekuat itu untuk merelakannya.</em><br />
<em>Yang aku pinta dari-Mu Ya Allah, aku memintanya dari-Mu.<br />
Engkaulah Sang Penguasa Hati setiap hamba-Mu.<br />
Bukakanlah hatinya untuk hamba.<br />
Dan kuatkanlah hati hamba jika ternyata dia bukan milik hamba.<br />
Berikanlah petunjuk yang terbaik bagi hamba, bagi keluarga hamba kelak, dan tentunya bagi agama hamba.</em><br />
<em>Tapi sebelumnya, aku memintanya dari-Mu Ya Allah.</em><br />
<strong>“aku tau aku gak boleh meminta sesuatu yang telah ditakdirkan, ini lah kesalahan yang aku sadari”</strong><br />
</div></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-46162008735592360842011-03-25T01:28:00.000-07:002011-03-25T01:28:50.796-07:00Masalah dalam Keluarga...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Sebenarnya cuaca siang ini enaknya dipake untuk tidur. Hujan lebat, udara sejuk, rumah sepi, tapi anak-anakku sepertinya belum kehabisan energi untuk bermain dan bercanda. Teriakan dan omelan saya untuk mereka cepat tidur –supaya mami punya <em>time alone</em>- sama sekali tidak digubris mereka. Setelah 3 jam dalam pergumulan -saya hampir menyerah karena kepala terasa senut-senut- dengan sedikit paksaan dan bujukan serta iming-iming hadiah susu coklat hangat setelah bangun, barulah mereka terkapar.<img align="left" alt="" src="http://nancydinar.com/wp-content/uploads/2009/05/051309-0912-masalahdala12.jpg" /><br />
Dari mana datangnya energi anak-anak saya itu? Menurut pengamatan saya, mereka rada beda dengan anak-anak lain yang sebaya. Sering, dalam hati, diam-diam, saya agak malu kalau sedang berada di tempat umum, anak-anak saya berlari-larian, berteriak, berguling-guling di lantai, bernyanyi keras dan sumbang dengan kosakata berantakan, sehingga saya sering mendapat teguran atau pandangan kesal dari penjaga atau pengujung lainnya.<br />
<br />
“Jangan salahkan aku dong, emang situ nggak punya anak?”, “Aku bukan orang tua yang buruk dan tidak tahu mendidik anak!”, ” Mereka bukan anak-anak nakal, mereka cuman terlalu bergairah”, “Emang nggak liat ya, kalau aku juga sedang berjuang menenangkan mereka?” Saya sering menerangkan kepada orang-orang yang merasa terganggu itu dengan kata-kata tersebut lewat pandangan mata saya. Semoga mereka bisa mendegarnya.<br />
<span style="font-family: Wingdings;"></span><br />
<br />
Sekarang saya mulai mendapati jawabannya. Sepertinya energi itu adalah factor <em>genetic </em>juga. Lihat saja hari ini, betapa gigihnya saya berjuang untuk menidurkan mereka agar bisa menjangkau laptop, memeriksa FB, membaca berita, menulis sesuatu sambil diitemani secangkir kopi susu. Sakit kepala itu pelan-pelan lenyap ketika ketika otak mulai diaktifkan setelah beberapa hari di-vakum-kan oleh tugas ibu rumah tangga.<br />
<br />
Saya pun mencoba mengambil segi positifnya: Tanpa perlu disuruh atau diajar, si Joel – setelah beranjak dari <em>terrible two</em>-nya- jika sedang sendiri sepanjang hari menggambar, menyusun balok atau menciptakan kerajinan tangan. Dan adiknya Matthew, yang masih berusia 2 tahun, setiap hari memberikan saya alasan untuk berolahraga dan latihan beban tanpa perlu mengunjungi gym.</div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6185155264338834253.post-77633783790529205802011-03-25T01:23:00.000-07:002011-03-25T01:23:21.257-07:00Insomnia, Kutukan Dewa Malam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Ya, tidur adalah sesuatu yang dikendalikan oleh alam. Alam yang nota bene dikendalikan oleh Pencipta. Oleh karena itu tidur adalah anugerah. Banyak orang yang tidak menyadarinya. Namun jika Anda pernah menderita Insomnia kronis tentu Anda akan lebih menghargai tidur sebagai sesuatu yang supernatural, pemberian dari Tuhan semesta alam. Jika seseorang karena berbagai alasan tidak bisa tidur, apapun yang ia miliki seakan tidak ada artinya. Michael Jakcson dengan segala kekayaannya tidak bisa membeli tidur nyenyak dan akhirnya harus membayar dengan nyawa hanya untuk bisa pulas.<br />
<img align="left" alt="" src="http://nancydinar.com/wp-content/uploads/2010/02/021110-0258-insomniakut21.jpg" />Siapa yang pernah mengalami insomnia pasti tahu bagaimana sengsaranya menanti bulan yang gagah tak mau beranjak seakan enggan menyambut fajar. Bantal, guling yang menjadi panas dan kasur yang tadinya empuk menjadi batu karang tajam menusuk sampai ke tulang paling dalam. Hembusan nafas lembut orang yang tidur di samping menusuk telinga sama seperti alunan lagu metal di malam yang sunyi senyap. Dengkuran halus sang kekasih menjadi palu tajam yang memukul kepala dua kali setiap satu detik. Malam terasa panjang dan jarum jam setiap kali berputar menikam tanpa ampun hati yang gelisah.<br />
Well, mungkin gambaran di atas terlalu berlebihan. Paling tidak begitulah perasaan yang sering saya alami. Memandang suami saya yang bisa ‘terbang’ dalam hitungan ke tiga membuat saya berpikir “Apakah ini yang namanya ‘for better for worse’?”. Begitu mudahnya saya menjadi tidak bisa tidur. Dan hal ini menurun pada anak saya Joel (5 thn), yang memerlukan sedikit waktu sebelum masuk ke dalam dunia mimpinya.<br />
“Mami, kenapa sih kita harus tidur?” tanyanya suatu malam. “Oh, no, jangan membuat mami berpikir untuk itu sayang, nanti mami nggak bisa tidur malam ini. Mmhh, ayo tutup mata….” bisik saya lembut di telinganya, seakan sedang <img align="right" alt="" src="http://nancydinar.com/wp-content/uploads/2010/02/021110-0258-insomniakut31.jpg" />mencoba meniupkan angin sepoi yang mengadung obat pembuat tidur.<br />
<br />
“Mami, apa aku harus menghitung domba?” lanjut tanyanya.”Iya, cobalah hitung domba, sayang…” Kata saya sebelum memberinya ciuman sekali lagi. Angin sepoi pembawa tidur sepertinya tidak memberi efek.<br />
“1,2,3,4,5,6,7,8,…20…60…80…99,100, 1000, 5000, 17.000…”<br />
Dan hening. Paling tidak buat saya yang masih menerawang.<br />
<br />
Mari bicara untuk sesuatu yang sedikit serius dan cara penyelesaiannya. Insomnia adalah alarm yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang salah dalam tubuh kita. Stress, cafein, depresi, perubahan waktu, atau masalah kesehatan lain. Simple.<br />
Tidak mudah untuk meminta nasihat bagaimana caranya untuk tidur nyenyak pada orang lain. Jika orang tidak biasa mengalami insomnia, mereka akan menjawab “Tidur? Mudah. Tutup mata. Dan ‘see you in the <img align="left" alt="" src="http://nancydinar.com/wp-content/uploads/2010/02/021110-0258-insomniakut4.jpg" />morning’”. Jika anda ke dokter, anda akan pulang dengan secarik resep obat. Jika anda ke pendeta, ia akan menumpangkan tangan dan berdoa. Tapi apakah semua itu bisa menyelesaikan masalah?<br />
Dan apa yang simple, seperti menutup mata, tidak menjadi simple lagi.<br />
Ini menurut beberapa sumber yang saya baca untuk melengkapi tulisan ini. Beberapa cara dibawa ini membantu saya, semoga juga bisa membantu anda.<br />
<br />
<br />
<em>Tips untuk mengatasi Insomnia.<br />
</em><br />
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><br />
</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">1. Tidur pada waktu yang sama setiap hari, termasuk hari libur. Meskipun tidak bisa tidur tapi ini membantu melatih jam tubuh kita.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">2. Lakukan hal yang sama setiap malam sebelum tidur, misalnya mandi dengan air hangat atau membaca artikel ringan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">3. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Jauhkan TV, makanan, telepon saat anda sudah di atas tempat tidur.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">4. Pastikan tempat tidur anda gelap dan tenang.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">5. Jika masih terjaga setelah mencoba untuk tidur selama 30 menit, bangun, pergi ke ruangan lain. Duduk tenang selama 20 menit dan kembalilah untuk tidur. Lakukan ini sebanyak yang anda butuhkan.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">6. Hindari kafein (kopi, the, soda, coklat), alkohol, tembakau.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">7. Berolahraga secara teratur tapi hindari olahraga beberapa jam sebelum waktu tidur.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">8. Hidari stress, dan belajarlah cara yang bijaksana untuk mengelolah stress dalam hidup anda.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">9. Cobalah untuk makan makanan ringan sebelum tidur tapi hindari makan yang berat untuk dicerna. Cukup segelas susu hangat atau keju dan crackers.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">10. Hindari tidur disiang hari.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">11. Jangan berbaring dan memikirkan banyak hal. Ambil waktu khusus untuk berpikir di luar waktu untuk tidur. Misalnya, ambil waktu untu menulis hal-hal yang membuat anda khawatir dan bagaimana cara mengatasinya.<br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;">12. Renungkan.. </span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;"><br />
</span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;"><em>“Dengan tentram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman.”</em></span></div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white;"><span style="color: black;"><em><br />
</em></span></div><span style="color: black;">Jika setelah mencoba semua hal di atas anda masih tidak dapat tidur, nikmatilah hal-hal lain yang masih bisa anda nikmati! God bless you.</span></div>Tezha Batubarahttp://www.blogger.com/profile/06150136513707233185noreply@blogger.com0