Jumat, 25 Maret 2011

Masalah dalam Keluarga...

Sebenarnya cuaca siang ini enaknya dipake untuk tidur. Hujan lebat, udara sejuk, rumah sepi, tapi anak-anakku sepertinya belum kehabisan energi untuk bermain dan bercanda. Teriakan dan omelan saya untuk mereka cepat tidur –supaya mami punya time alone- sama sekali tidak digubris mereka. Setelah 3 jam dalam pergumulan -saya hampir menyerah karena kepala terasa senut-senut- dengan sedikit paksaan dan bujukan serta iming-iming hadiah susu coklat hangat setelah bangun, barulah mereka terkapar.
Dari mana datangnya energi anak-anak saya itu? Menurut pengamatan saya, mereka rada beda dengan anak-anak lain yang sebaya. Sering, dalam hati, diam-diam, saya agak malu kalau sedang berada di tempat umum, anak-anak saya berlari-larian, berteriak, berguling-guling di lantai, bernyanyi keras dan sumbang dengan kosakata berantakan, sehingga saya sering mendapat teguran atau pandangan kesal dari penjaga atau pengujung lainnya.

“Jangan salahkan aku dong, emang situ nggak punya anak?”, “Aku bukan orang tua yang buruk dan tidak tahu mendidik anak!”, ” Mereka bukan anak-anak nakal, mereka cuman terlalu bergairah”, “Emang nggak liat ya, kalau aku juga sedang berjuang menenangkan mereka?” Saya sering menerangkan kepada orang-orang yang merasa terganggu itu dengan kata-kata tersebut lewat pandangan mata saya. Semoga mereka bisa mendegarnya.


Sekarang saya mulai mendapati jawabannya. Sepertinya energi itu adalah factor genetic juga. Lihat saja hari ini, betapa gigihnya saya berjuang untuk menidurkan mereka agar bisa menjangkau laptop, memeriksa FB, membaca berita, menulis sesuatu sambil diitemani secangkir kopi susu. Sakit kepala itu pelan-pelan lenyap ketika ketika otak mulai diaktifkan setelah beberapa hari di-vakum-kan oleh tugas ibu rumah tangga.

Saya pun mencoba mengambil segi positifnya: Tanpa perlu disuruh atau diajar, si Joel – setelah beranjak dari terrible two-nya- jika sedang sendiri sepanjang hari menggambar, menyusun balok atau menciptakan kerajinan tangan. Dan adiknya Matthew, yang masih berusia 2 tahun, setiap hari memberikan saya alasan untuk berolahraga dan latihan beban tanpa perlu mengunjungi gym.

Insomnia, Kutukan Dewa Malam

Ya, tidur adalah sesuatu yang dikendalikan oleh alam. Alam yang nota bene dikendalikan oleh Pencipta. Oleh karena itu tidur adalah anugerah. Banyak orang yang tidak menyadarinya. Namun jika Anda pernah menderita Insomnia kronis tentu Anda akan lebih menghargai tidur sebagai sesuatu yang supernatural, pemberian dari Tuhan semesta alam. Jika seseorang karena berbagai alasan tidak bisa tidur, apapun yang ia miliki seakan tidak ada artinya. Michael Jakcson dengan segala kekayaannya tidak bisa membeli tidur nyenyak dan akhirnya harus membayar dengan nyawa hanya untuk bisa pulas.
Siapa yang pernah mengalami insomnia pasti tahu bagaimana sengsaranya menanti bulan yang gagah tak mau beranjak seakan enggan menyambut fajar. Bantal, guling yang menjadi panas dan kasur yang tadinya empuk menjadi batu karang tajam menusuk sampai ke tulang paling dalam. Hembusan nafas lembut orang yang tidur di samping menusuk telinga sama seperti alunan lagu metal di malam yang sunyi senyap. Dengkuran halus sang kekasih menjadi palu tajam yang memukul kepala dua kali setiap satu detik. Malam terasa panjang dan jarum jam setiap kali berputar menikam tanpa ampun hati yang gelisah.
Well, mungkin gambaran di atas terlalu berlebihan. Paling tidak begitulah perasaan yang sering saya alami. Memandang suami saya yang bisa ‘terbang’ dalam hitungan ke tiga membuat saya berpikir “Apakah ini yang namanya ‘for better for worse’?”. Begitu mudahnya saya menjadi tidak bisa tidur. Dan hal ini menurun pada anak saya Joel (5 thn), yang memerlukan sedikit waktu sebelum masuk ke dalam dunia mimpinya.
“Mami, kenapa sih kita harus tidur?” tanyanya suatu malam. “Oh, no, jangan membuat mami berpikir untuk itu sayang, nanti mami nggak bisa tidur malam ini. Mmhh, ayo tutup mata….” bisik saya lembut di telinganya, seakan sedang mencoba meniupkan angin sepoi yang mengadung obat pembuat tidur.

“Mami, apa aku harus menghitung domba?” lanjut tanyanya.”Iya, cobalah hitung domba, sayang…” Kata saya sebelum memberinya ciuman sekali lagi. Angin sepoi pembawa tidur sepertinya tidak memberi efek.
“1,2,3,4,5,6,7,8,…20…60…80…99,100, 1000, 5000, 17.000…”
Dan hening. Paling tidak buat saya yang masih menerawang.

Mari bicara untuk sesuatu yang sedikit serius dan cara penyelesaiannya. Insomnia adalah alarm yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang salah dalam tubuh kita. Stress, cafein, depresi, perubahan waktu, atau masalah kesehatan lain. Simple.
Tidak mudah untuk meminta nasihat bagaimana caranya untuk tidur nyenyak pada orang lain. Jika orang tidak biasa mengalami insomnia, mereka akan menjawab “Tidur? Mudah. Tutup mata. Dan ‘see you in the morning’”. Jika anda ke dokter, anda akan pulang dengan secarik resep obat. Jika anda ke pendeta, ia akan menumpangkan tangan dan berdoa. Tapi apakah semua itu bisa menyelesaikan masalah?
Dan apa yang simple, seperti menutup mata, tidak menjadi simple lagi.
Ini menurut beberapa sumber yang saya baca untuk melengkapi tulisan ini. Beberapa cara dibawa ini membantu saya, semoga juga bisa membantu anda.


Tips untuk mengatasi Insomnia.


1. Tidur pada waktu yang sama setiap hari, termasuk hari libur. Meskipun tidak bisa tidur tapi ini membantu melatih jam tubuh kita.
2. Lakukan hal yang sama setiap malam sebelum tidur, misalnya mandi dengan air hangat atau membaca artikel ringan.
3. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Jauhkan TV, makanan, telepon saat anda sudah di atas tempat tidur.
4. Pastikan tempat tidur anda gelap dan tenang.
5. Jika masih terjaga setelah mencoba untuk tidur selama 30 menit, bangun, pergi ke ruangan lain. Duduk tenang selama 20 menit dan kembalilah untuk tidur. Lakukan ini sebanyak yang anda butuhkan.
6. Hindari kafein (kopi, the, soda, coklat), alkohol, tembakau.
7. Berolahraga secara teratur tapi hindari olahraga beberapa jam sebelum waktu tidur.
8. Hidari stress, dan belajarlah cara yang bijaksana untuk mengelolah stress dalam hidup anda.
9. Cobalah untuk makan makanan ringan sebelum tidur tapi hindari makan yang berat untuk dicerna. Cukup segelas susu hangat atau keju dan crackers.
10. Hindari tidur disiang hari.
11. Jangan berbaring dan memikirkan banyak hal. Ambil waktu khusus untuk berpikir di luar waktu untuk tidur. Misalnya, ambil waktu untu menulis hal-hal yang membuat anda khawatir dan bagaimana cara mengatasinya.
12. Renungkan..

“Dengan tentram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya Tuhan, yang membiarkan aku diam dengan aman.”

Jika setelah mencoba semua hal di atas anda masih tidak dapat tidur, nikmatilah hal-hal lain yang masih bisa anda nikmati! God bless you.

Hidup Dari Mimpi

Saya terpaku di pinggir sudut pagar pembantas antara rumah kami dan tetangga sebelah. Satu persatu teman bermain saya masuk ke dalam rumah dan masing-masing menerima satu mangkok jajanan sore buatan ibu mereka. Dengan gembira mereka melahapnya seakan-akan tidak ada orang yang memperhatikan bahkan sekan lupa pada asyiknya permainan yang baru saja kami mainkan. Saya mencoba menebak apa isi dari mangkok kecil yang mereka pegang itu melalui senyuman bangga dan tatapan kasih ibu mereka ketika menyerahkan makanan itu kepada keempat anaknya.

“Bayu” suara ayah saya memanggil memberikan alasan bagi saya untuk segera meninggalkan pemandangan yang tidak mengenakkan itu -pengalaman yang tidak pernah saya alami sebagai seorang anak- dan berlari masuk ke dalam rumah. “Masuk!” kata papa saya yang sedang berdiri di depan pintu rumah.

Sayapun masuk ke dalam rumah kami. Rumah saya bilang, tapi sebenarnya hanya sepetak kamar memanjang yang di bagi tiga bagian. Di bagian depan adalah ruang kerja ayah, bagian tengah kamar tidur dan bagian belakang adalah dapur. Belum lama kami pindah ke rumah kontrakan itu dari rumah besar nenek saya sebelumnya. Berapa tragedy baru saja terjadi dalam keluarga kami : diusir dari rumah nenek yang membuat ayah dan ibu saya kehilangan mata pencarian mereka, adik saya yang baru dilahirkan meninggal dunia, kecurian barang di rumah baru kami, dan sekarang ibu saya pergi dari rumah meninggalkan kami.

“Sudah berapa kali Papa bilang ndak boleh main di rumah orang! ” katanya yang saya jawab dengan anggukan tanda mengerti walau sulit untuk mentaatinya.

Saya langsung menuju dapur dan disambut oleh ibu saya dengan satu mangkok jajanan sore yang juga tidak kalah lezatnya. Saya meraih mangkok tersebut, duduk di bangku dapur dan mamakannya dengan nikmat. Buat saya mendapatkan perhatian seperti itu sangatlah indah apalagi perut saya benar-benar kosong dan tidak terisi apa-apa sepanjang siang.

Isi dari mangkok kecil itu adalah kopi dan gula, satu-satunya bahan yang bisa dimakan di dapur kami. Dan yang berperan sebagai ibu sekaligus anak dalam drama singkat tersebut adalah saya sendiri.
Meski masih berusia tujuh tahun hidup saya penuh imajinasi dan mimpi pada umumnya terpengaruh buku cerita dongeng yang saya baca. Walau tidak dapat memenuhi semua kebutuhan fisik kami namun ayah saya sangat perduli untuk memenuhi kebutuhan otak kami, mengajar membaca sejak dini dan menyediakan buku untuk dibaca, tidak harus dibeli karena paling tidak seminggu sekali saya diajak ke penyewaan komik milik temannya. Terkadang cerita – cerita hayalan itulah yang menjadi hiburan bagi saya menghadapi kenyataan hidup serhari-hari.

Cerita Cinderela, snow White, dongeng HC Anderson, bukankah adalah cerita-serita klasik dari generasi-generasi yang memberikan harapan bagi mereka yang kurang beruntung bahwa meskipun jelek dan miskin suatu saat hidupnya akan berubah ketika dipersunting oleh pangeran yang tampan dan kaya raya. Pesan dari cerita itu, asal saja manusia mau bertahan, menjaga hati yang murni dan berkarakter baik, kemiskinan akan segera berakhir. Kebaikan dan kejahatan selalu mendapat akan mendapat ganjarannya masing-masing.

Saat masih kanak-kanak mudah untuk bermimpi tentang masa depan ala dongeng Cinderella, namun suatu saat mimpi-mimpi itu punah ketika orang berhadapan dengan kenyataan hidup yang sebenarnya dan mendapati bahwa dongeng tinggallah dongeng dan kenyataan bukanlah dongeng. Kita tidaklah hidup di negeri anta berantah dan tidak ada pengeran tampan dan kaya sekaligus baik hati. Banyak mimpi masa kanak-kanak yang pupus di tengah jalan bagai bunga mawar yang tidak pernah mekar menebar keharuman dan keindahannya.

Saat menelan kopi dan gula merasakan pahit bercampur manis menjadi satu di dalam mulut kecil saya, tanpa sadar bahwa demikian juga tahun-tahun yang terbentang di depan saya, kebahagiaan dan kesedihan melebur menjadi satu menjadi apa yang disebut dengan kehidupan.

Setelah saya beranjak dewasa bermimpi tentang sesuatu yang lebih baik akan datang menjadi cara saya untuk bertahan dan melewati masa-masa pergumulan. Selalu kemenangan adalah hasil dari perjuangan, pertarungan dan daya tahan.

Hayalan menjadikan hidup lebih mudah. Namun jangan berhenti sampai disitu saja jadikan itu impian dan pupuklah menjadi visi.......

Selasa, 15 Maret 2011

Ayah Jangan Marah….


Quantcast
Memang semakin bertambah usia anak semakin harus menjaga ucapan didepannya walau terkadang si anak suka salah tangkap tapi dari perhatiannya terhadap tingkah laku dan ucapan kita sudah menandakan jika anak kita akan selalu bercermin terhadap orang tuanya.
Memang kalau dirumah saya suka bicara agak keras dan terkadang ga ada apa-apa (maksudnya ga marah), nah kalau pas bicara dengan nada tersebut tepat didepan Bunga maka dengan cepat Bunga akan meresponnya..
” Ayah jangan marah-marah …… ngomongnya yang baik-baik aja… “
Jujur saya suka malu sendiri, dan biasanya saya selalu menjawab kalau saya tidak dalam keadaan marah cuman lagi bercanda.
Namun terkadang kita juga musti berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu karena tafsiran sianak jika kalimat itu bisa diucapkan oleh siapapun, dan yang pernah saya denger dari mulut Bunga adalah ketika saya sedang mencari barang pribadi saya, secara tiba-tiba Bunga berkata …
” Makanya pakai mata ayah jangan pakai mulut …. “
Gleekkkk …
Biasanya saya selalu telusuri darimana sumber ucapan kalimat tersebut, karena setahu saya Bunga sendiri jarang keluar main dan sudah pasti orang rumah. Dan ternyata istri pernah mengucapkan tersebut ketika Bunga sedang mencari pensilnya.
Yang jelas semakin besar seorang anak, tantangannya semakin kerasa terutama dalam memberikan contoh buat mereka agar kelak bisa menjadi anak yang baik….dan terkadang hal ini membuat saya khawatir….

Ketika Cinta Harus Memilih....


” Aku mau ber Istikharah dulu agar lebih mantap siapa pilihan saya kelak, dan aku berharap nanti tidak merasa ada yang tersakiti ” Ucap Raka kepada Nie.
Nie adalah gadis lain yang pernah singgah dalam hati seorang, Raka. Dan Raka tahu ini adalah sebuah pilihan sulit karena dia tahu kelak akan merasa ada yang tersakiti, tapi itulah jalan hidup ketika dipuncak kebimbangan yang begitu ingin memecah isi otak dikepala Raka, kehadiran Nie seperti menemukan sebuah jalan lain yang begitu mulus diantara sebuah jalan terjal , bukan sebagai pelampiasan tapi raka seperti menemukan kembali apa yang hilang dalam dirinya.
Namun dalam perjalannya rasa bersalah terus menggeluti hatinya dan Raka tak mau ambil resiko jika harus selalu ada kebohongan diantara cinta segitiga itu, dan akhirnya Raka memutuskan untuk jujur kepada dua gadis yang sangat begitu berharga dalam kehidupannya walaupun ada beberapa hal yang harus disembunyiin dari mereka berdua dan  diluar dugaan ternyata mereka Lisa dan Nei bisa menerima kondisinya.

Melatih Otak Menjadi Mesin Ide...


Cara untuk mendapatkan ide-ide adalah mempelajari prinsip bagaimana sesuatu terjadi.Melatih Otak Menjadi Mesin Ide

Ada 2 hal sederhana tentang penciptaan ide didunia.
1.semua ide yang tercipta adalah kombinasi dari ide ide lama.
2.cara untuk mendapatkan ide-ide adalah mempelajari prinsip bagaimana sesuatu terjadi karena setiap hal yang terjadi dalam hidup ini pasti ada sesuatu yang menyebabkannya terjadi (hukum sebab akibat). Yang dinamakan elemen dasar.

Caranya:

1.Ciptakan curiousity atau rasa ingin tahu yang tinggi
2.Peka terhadap keadaan disekeliling
3.Ajukan pertanyaan terhadap apa yang terjadi disekitar kita yang anda anggap menarik ataupun sebagai sebuah ide awal contoh pertanyaan: apakah yang menyebabkan ini terjadi? Dasarnya apa? Apakah fundamental?
4.Kuasai cara bertanya yang kreatif

Pertanyaan pertanyaan yang memunculkan ide-ide baru:
- Ketika melihat sebuah iklan yang kreatif, kita bisa bertanya bagaimana prinsip dasar yang membuat iklan ini menarik? Apa yang membuatnya tertarik? Ilustrasi? Marketnya siapa? Tujuannya? Kenapa dia memilih temanya?
- Ketika melihat seseorang yang berhasil, kita bisa bertanya apakah yang membuat dia berhasil? Caranya? Keyakinannya?

Setelah dapat maka anda bisa menuliskannya di secarik kertas dan bisa anda pelajari dan bisa juga anda kombinasikan dengan ide ide anda yang lain. Semoga bermanfaat

Merubah Mood dengan Sekejap..


Hidup kita diwarnai dengan berbagai perasaan, emosi, sensasi, atau persepsi mengenai realita di sekitar kita. Yang perlu diingat, bahwa kitalah yang memilih warna tersebut! Apabila Anda selama ini tidak merasa bisa mengontrol diri Anda, maka sudah seharusnya Anda sadar, bahwa orang lain yang telah memilihkan warnanya untuk Anda!

Kecenderungan proses persepsi kesenangan, kesusahan, kecemasan, depresi, optimisme, pesimisme, dan lain-lainnya, dalam pikiran kita adalah dalam bentuk dua hal: kata-kata dan gambar. Coba hentikan sejenak apapun yang Anda lakukan dan fokus pada apa yang Anda katakan atau gambarkan di pikiran Anda saat Anda sedang marah, senang, cemas, optimis, dan lain-lain.

Anda akan mengetahui bahwa banyak sekali kata-kata atau gambar yang Anda buat dalam pikiran Anda. Dan apabila Anda semakin fokus dan menyadari lebih dalam lagi, Anda akan tahu bahwa kata-kata atau gambar itu pula yang berperan untuk meningkatkan atau menurunkan intensitas perasaan Anda!

Di NLP, ini disebut sebagai submodality. Dengan memperkaya kata-kata atau gambar di pikiran Anda, Anda bisa membuatnya bertambah nyata dan perasaan Anda pun akan mengikutinya.
Coba ikuti tip berikut dari I2.

Untuk mengurangi perasaan cemas, takut, gugup, stress, kecewa, dan sejenisnya, gunakan metoda berikut.

Pertama, apabila pikiran Anda penuh dengan gejolak kata-kata, seperti "I don't want to think about" atau "Saya tidak boleh memikirkannya" atau sejenisnya, segera ganti! Ganti dengan "What I want to think about is......." atau "Saya lebih suka memikirkan ..."

Penyebab Anda terus-menerus memikirkan sesuatu yang tidak ingin Anda pikirkan adalah karena setelah menyebutkan 'kata' yang berasosiasi dengan yang tidak ingin Anda pikirkan tersebut, pikiran Anda akan secara otomatis membuat proyeksi image-nya, sehingga malah akan memenuhi pikiran Anda! Dan semakin Anda berulang-ulang mengatakannya, malah akan semakin kuat image tersebut! So now you know!

Kedua, apabila image tersebut sudah menempel erat di pikiran Anda - misalnya Anda akan segera masuk ke ruangan untuk bertemu bos Anda yang galak, atau Anda membayangkan audiens yang tidak ramah saat nanti Anda akan presentasi, dll., tenang saja. Ada metoda untuk menanganinya.

Bayangkan saja image tersebut dengan tenang dengan sikap 'it's okay'. Sekarang, coba fokus pada image tersebut. Sadari bagaimana bentuk image tersebut, apakah bentuknya seperti sebuah foto, atau bergerak seperti film. Perhatikan setiap kejadian atau detil di gambar tersebut, dan perhatikan warnanya.

Nah, setelah Anda berhasil menangkap semuanya itu, yang perlu Anda lakukan adalah mengurangai warna dari gambar tersebut di pikiran Anda. Buatlah lebih buram, sedikit demi sedikit. Setelah gambarnya mulai buram, secara perlahan pula, kecilkan ukurannya. Teruskan, sampai gambarnya sama sekali buram dan sulit untuk Anda lihat lagi.

Setelah gambarnya sulit untuk Anda lihat, biasanya, Anda akan berkali-kali lipat lebih tenang! Tidak percaya? Coba lakukan sekarang!

Apabila Anda ingin memperkuat sebuah keyakinan, agar tambah PD, ikuti metoda berikut. Fokus pada gambar di pikiran Anda mengenai apa yang Anda harapkan terjadi. Sadari ukuran gambarnya, warnanya, dan juga suara-suara yang mungkin Anda dengar di gambar tersebut.

Now, setelah mendapat gambaran utuh, lakukan yang berlawanan dengan di atas. Tambahkan warnanya. Tajamkan gambarnya seolah Anda ingin membuat berbagai detilnya bertambah nyata! Apabila Anda hanya samar-samar mendengar suaranya, naikan volume-nya selayaknya Anda menaikkan volume stereo set Anda! Setelah itu, tambahkan ukuran gambarnya, perbesar.

Setelah itu, pertajam lagi warna dan kontrasnya! Anda akan terkejut betapa telah bertambah nikmatnya perasaan Anda sekarang!

Perhatian dan Komunikasi..



Jika terjadi sesuatu pada anak – anak kita, maka kitalah yang bertanggungjawab atasnya. Banyak sekali cerita anak – anak yang tumbuh melenceng dari apa yang kita harapkan. Bahkan ada orangtua yang tidak tahu sama sekali perkembangan anaknya sudah sampai sejauh mana dengan alas an terlalu sibuk bekerja untuk keluarga.

Ilustrasi di bawah ini mungkin bisa memberikan pencerahan kepada kita sebagai orangtua, bahwa menyediakan sedikit waktu untuk berkomunikasi dan memberikan perhatian akan memberikan rasa bahagia bagi kedua belah pihak.

Dikisahkan ada seorang anak remaja berusia 18 tahunan. Kedua orangtuanya sibuk bekerja sehingga mereka jarang bertemu. Anak itu punya banyak sekali kegiatan seperti menjadi anggota OSIS, masuk tim basket dan sepakbola, sampai bergabung dalam sebuah band.

Suatu hari sepulang latihan basket, anak itu mengalami kecelakaan. Motornya terpeleset, badannya terpental dan membentur trotoar. Walau begitu baik motor dan tubuh anak itu tidak mengalami kerusakan yang berarti. Anak itu hanya mengalami luka memar saja. Saat pulang ke rumah sang Ibu menanyakan kondisinya yang tidak biasanya. Anak itu hanya menjawab tidak apa – apa. Namun sebagai seorang Ibu secara naluriah beliau langsung mengambil obat oles dan mengobati luka memar anaknya. Tiga bulan setelah kecelakaan itu sang Ibu sering melihat anaknya meringis kesakitan diselingi demam. Kalau ditanyai sang Ibu, jawabnya selalu sama – ‘ngga apa – apa kok Bu, paling cuma masuk angin karena kecapean. Minum obat warung juga sembuh kok’.

Suatu hari sang Ayah melihat anaknya itu terduduk lesu. Diperhatikannya secara seksama sekujur tubuh anaknya, maka terlihatlah warna kuning di semua kulitnya dan suhu tubuhnya pun meninggi. Tak perlu menunggu lama maka dibawalah anak itu ke rumah sakit. Pihak rumah sakit mendiagnosa anak itu terkena penyakit liver diiringi dengan membesarnya ginjal dan penyebaran sel kanker stadium akhir. Mendengar hal itu kedua orangtua anak itupun mengupayakan pengobatan ke luar negeri. Namun rupanya memang sudah tidak ada harapan bagi anak itu.

Di saat - saat terakhir hidupnya, anak itu meminta maaf kepada kedua orangtuanya yang sedang bersedih. Anak itu merasa di hidupnya yang singkat ini ternyata hanya mendatangkan kesedihan saja. Anak itu merasa belum sempat berbakti pada kedua orangtuanya, karenanya anak itu meminta kedua orangtuanya mendoakannya agar segala dosanya diampuni Tuhan.

Anak itu pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya dan mereka pun harus mengikhlaskan kepergian putra mereka. Ada penyesalan mendalam dengan kepergian anaknya itu. Seandainya dulu mereka dapat berkomunikasi dengan baik, menyediakan waktu untuk anak mereka dan membangun kebersamaan maka penyakit anak itu pasti akan diketahui sejak dini sehingga bisa diupayakan pengobatan lebih awal.

Sebagai orangtua terkadang kita memang diperbudak pekerjaan. Padahal anak – anak kita lebih memerlukan kita. Kurangnya perhatian membuat anak mencari pelarian ke hal – hal lain seperti narkoba, pergaulan bebas, main game tak terbatas hingga banyak kasus lain yang seharusnya bisa dicegah.

Maka itu bagaimanapun sibuknya, kita harus bisa menyediakan waktu bersama – sama dengan anak kita dan memelihara komunikasi antar anggota keluarga dengan efektif. Dengan perhatian dan komunikasi secukupnya kita mampu membangun dan memelihara keluarga penuh sukacita dan berbahagia.

Saat Kita Harus Memilih ....

Sebagai manusia terkadang kita dihadapkan pada dua pilihan sulit. Padahal itu mungkin adalah pilihan – pilihan yang membuka jalan pada keinginan kita yang lain. Karena itu jangan sia –siakan pilihan dan kesempatan yang datang.

Ambillah pilihan yang benar – benar kita mampu lakukan dan paling dekat dengan  keinginan kita. Terutama dalam dunia pekerjaan kita harus berani memutuskan pekerjaan apa yang akan kita geluti karena kecintaan biar kita bisa fokus dan sukses.

Dibawah ini adalah ilustrasi cerita mengenai saat – saat kita memilih.
Suatu hari ada bencana banjir di sebuah kota yang menghancurkan kota tersebut. Banyak kerugian harta dan nyawa yang disebabkan olehnya. Diantara korban bencana terdapat pemuda yang berhasil menyelamatkan istrinya tapi tidak berhasil menyelamatkan anak balitanya terseret arus. Atas kejadian itu terjadi silang pendapat antara penduduk yang selamat bahwa tindakannya menyelamatkan istrinya terlebih dahulu adalah hebat dan benar, karena urusan anak bisa dibuat lagi. Namun di lain pihak pemuda itu disalahkan karena membiarkan anaknya terseret arus. Anak adalah titipan Tuhan yang harus dipelihara, sementara istri bisa dicari lagi.

Namun demikian masyarakat ingin tahu lebih jauh alasan mengapa pemuda tersebut menyelamatkan istrinya terlebih dulu. Lalu pemuda itu mengutarakan alasan penyelamatan istrinya terlebih dulu. Menurutnya saat itu air datang tiba – tiba dan pemuda itu terlempar arus air yang deras. Pemuda itu tidak mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan antara menolong istri atau anaknya terlebih dulu. Waktu itu posisi istrinya paling dekat dengannya, maka istrinya ditolong lebih dulu. Ketika menoleh ke arah anaknya berada, arus telah membawanya pergi dan sulit dijangkau.  Nah jika saat itu pemuda itu mencoba untuk menyelamatkan mereka berdua, kemungkinan malah pemuda itu akan kehilangan dua orang yang dicintainya.