Jumat, 18 Februari 2011

Jangan Pernah Menyerah, Sakit Dalam Perjuangan Itu Hanya Sementara

Bukan perjuangan jika tidak ada pengorbanan. Setiap pengorbanan pasti berkonotasi sakit, pedih, perih, pahit, duka, terhina  atau berkurangnya sesuatu yang kita miliki.  Semakin banyak pengorbanan itu semakin banyak rasa sakit yang kita alami, tapi semakin cepatlah kita sukses.

Apa saja yang kita korbankan? yang pasti waktu,  tenaga, pikiran, dan materi bahkan kebebasan.  Sayang sekali memang, tapi itulah hidup. Untuk memperoleh kesenangan mesti melalui jalan berliku dulu.

Seperti seorang anak yang berharap bisa berlari. Tahap perjuangannya cukup panjang dan melelahkan. Mulai dari belajar merangkak, duduk, belajar berdiri, melangkah, berjalan, hingga akhirnya bisa berlari. Berapa kali dia jatuh, tentu tak terhitung. Seberapa besar rasa sakit yang dialami, tentu banyak

Atau seperti menanam pohon mangga, untuk sampai tahap pembuahan bukan waktu yang singkat. Dimulai menanam dengan bibit unggul,  merawat setiap saat, menyiramnya tanpa henti, memberi pupuk, dan lain sebagainya. Hingga tiba saatnya pohon itu, kita memetiknya sepanjang tahun tanpa harus menyiramnya lagi kerena pohon itu sudah bisa cari makan sendiri (fasif income).

Apakah setiap perjuangan dan pengorbanan pasti menghasilkan? belum tentu. Bisa jadi Anda semakin terpuruk, miskin dan semakin sakit. Kenapa? Jika perjuangan yang Anda lakukan tidak tuntas; Anda berhenti di tengah jalan. Dan inilah yang dilakukan banyak orang. Ironisnya, hanya beberapa langkah lagi sukses. dia berhenti karena berpikir tak mungkin berhasil.

Tak sedikit pula yang akhirnya menemukan kesuksesan setalah sekian lama banting tulang.  Manis sekali, indah dan penuh tawa. Mereka yang tidak berhenti berjuang. Terus berlari hingga menemukan finish. Ketika sukses, rasa sakit itu tiba-tiba hilang, berubah menjadi mimpi yang begitu indah.

Pengorbana hanyalah sementara. Sakit dalam perjuangqan hanyalah sebentar. Bisa jadi Anda rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya. Karena itu, jangan pernah menyerah.

Hidup Adalah Pilihan, Maka Pilihlah!




  • Hidup memang begitu banyak pilihan, dan kita harus memilih. Kebijaksanaan sungguh menentukan jalan apa yang seharusnya dipilih.

    Kehidupan memang adalah pilihan, dan kita harus berani untuk memilih jalan yang kita inginkan. Namun ketika kita telah memutuskan sebuah pilihan hidup , tentunya bisa salah bisa benar tatkala kita harus memilih . Namun itulah resiko hidup yang harus kita lakukan.

    Keraguan yang kita miliki justru kadang bisa membuat kesimpangsiuran jalan hidup. Singkirkanlah keragu-raguan itu, jangan biarkan menyelimuti seluruh hidup kita.

    Saat memilih dan itu ternyata benar, anggaplah itu keberuntungan dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai jalan kehidupan yang harus dipegang dengan sungguh-sungguh. Jadikan sebagai pilihan hidup menuju hidup yang lebih baik . Bersyukur dan berterimakasih atas pilihan yang benar yang telah diputuskan dan sebagai nasib baik yang telah didapatkan. Bahwa itu adalah sebagai kehendak Tuhan atas hidup kita dijalan yang seharusnya ditempuh dan dilalui.

    Namun ketika, kita anggap pilihan yang dipilih itu adalah jalan salah dan menyimpang dari yang seharusnya, tak perlu juga menyisakan waktu untuk menyesalinya dan menangisinya. Akan tetapi gunakanlah waktu yang ada untuk merubah kesalahan memilih itu diarahkan ke arah yang benar dengan memperbaiki sudut pandang dan cara hidup yang lebih baik dengan memetik pembelajaran atas kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalu.

    Jangan menjadikan kesalahan sebagai pembenaran bahwa kita adalah manusia yang tak lepas dari kesalahan. Karena dengan demikian , kesalahan akan berulang kembali dan menyebabkan kita tak bisa lepas dari kesalahan yang lebih dalam lagi. Pembenaran yang akan selalu menjadi senjata atas kesalahan yang telah dilakukan.
    Selanjutnya akan berkubang dalam kesalahan yang membuat kita sulit untuk terlepas dan keluar dari kubangan kesalahan.

    Hidup adalah sebuah pilihan,jalan yang benar atau salah, kita sendirilan yang akan mempertanggungjawabkan semuanya.
    Kita harus ingat, bahwa Tuhan telah memberikan pada setiap dari diri kita sebuah pusaka dan radar kebenaran yang bernama Hati Nurani.

    Bila setiap langkah kehidupan yang kita pilih, selalu menggunakan hati nurani sebagai patokan, maka tiada kesalahan yang akan terjadi. Karena hati nurani adalah juga sebagai tuntunan dari Ilahi menuju kepada kebenaran yang sejati.

    Kinilah saatnya bagi kita sejenak untuk introspeksi diri akan pilihan hidup yang telah ditempuh.
    Benar atau salah yang telah menjadi pilihan. Bila memang sudah benar, pertahankanlah sampai akhir hayat apapun yang terjadi. Namun bila ada kesalahan , janganlah ragu untuk berubah arah.

    Semoga, apa yang telah kita pilih adalah jalan yang seharusnya kita lakoni menuju kesejatian diri.

  • Dunia Hanya Memberi Apa Yang Kita Fokuskan

    bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan anda pun jadi kerdil
    Namun bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga

    Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. Sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiaran kita.

    Padahal dunia tidak butuh penilaian apa-apa dari kita. Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri

    Maka bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. dan dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.

    Kitalah Yang Menciptakan Masalah

    pusing 
    Masalah rumah tangga memang tidak pernah habis di kupas, baik di media cetak, radio, layar kaca, maupun di ruang-ruang konsultasi. “Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu, sampai suami yang tidak memenuhi kebutuhan biologis istri.” Ujar seorang konsultan spiritual di Jakarta.
    Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus karir istri yang menanjak, kehidupa perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunya keluarga ini hilang sudah. Si istri seolah disibukkan urusan kantor.

    ‘Apa yang harus aku lakukan,” ungkapan pria ini. Konsultasi spiritual itu menyarankan agar dia berpuasa tiga hari, dan tiap malam wajib shalat tahajud dan sujud shalat syukur. “Coba lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah masalahanya terang. Setelah itu, kamu ajak omong istrimu di rumah.” Ia menyarankan.

    Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia mengontak istrinya. “Bagaimana kalau malam ini kita makan di restoran,” katanya. Istriny tidak keberatan. Makanan istimewa pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya.

    Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Ia punya teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar. Makanan lezat di depanya tidak di sentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh tak sudi menerima pengakuan dosa” itu.

    Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas, atau tidak bergairah jika disentuh. Pantas saja, suatu malam istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih menampakkan sinyal—pertanda habis dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, yang antara lainmelahirkan kebohongan demi kebohongan.

    Tanpa diduga, keterusterangan itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterangan itu justru membuahkan sakit hati yang dalam. Atau bahkan, lebih pahit dari itu. Hti pria ini seakan menuntut, “Kalau saja aku tidak menuntut nasihatmu, tentu masalahnya tidak separah ini.”

    Si konsultan yang dituding, “Ikut menjebloskan dalam duka.” Meng-kick balik. “Bukankah sudah saya sarankan agar mengajak istrimu ngomong di rumah, bukan di restoran?” Buat orang awam, restoran dan rumah sekedar tempat. Tidak lebih. Tapi, dimata si paranormal, tempat membawa “takdir”tersendiri.

    Dan itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah tersendiri. Maka jalan terbaik menyikapinya adalah seperti dikatakan orang bijak, “Jangan membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja.”

    Kayu telah menjadi arang. Kita tidak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit. Kepalsuan dan kebohongan tadi bisa jadi merupakan bagian dari perilaku kita jua. “Kita selalu lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah, kita pula yang harus meyelesaikannya.” Kata orang bijak.

    Pahit getir, manis asam, asin hambar, itu sebuah resiko. Memang kiat hidup itu tak lain adalah piawai dan bijak dalam memprioritaskan pilihan.

    Tentang Persahabatan


    http://www.quotesarcade.com/graphics/friendship/friendship_quotes_graphics_b5.gif



    indahnya kisah persahabatan kadang tidak seperti yang kita bayangkan, terkadang kita terlena akan kisah tersebut. terkadang kita bermimpi bahwa suatu persahabatan akan bisa kekal. tapi semua itu hanya mimpi belaka. ada sebuah kisah yang mana bisa menggambarkan bahwasanya persahabatan tidak seperti yang diduga selam ini. dan semua itu hanya karena ego belaka, yang bisa membawa suatu persahabatan yang selama ini terbentuk akan menjadi mimpi2 belaka.

    setiap orang pasti akan mengalami yang namanya pekenalan, trus dilanjut dengan persahabatan dan lama2 pasti diantara satu dari sahabat ini akan menganggap lebih dari sahabat, dan akhirnya apa yang terjadi?

    Persahabatan itu seindah puisi, terlalu indah jika dirangkai dengan kata. Saat ini, begitu banyak kita temui puisi persahabatan. Puisi ini berisi larik-larik yang menuangkan isi hati akan indahnya sebuah persahabatan. Bicara tentang sahabat, memang tidak ada habisnya. Kita bisa menemukan banyak malaikat berwujud manusia, yang memberi warna dalam kehidupan kita.
    Berbagai definisi sahabat yang dituangkan dalam puisi persahabatan diantaranya sebagai berikut :

    I.             Indahnya Persahabatan

    Tiada mutiara sebening cinta..
    Tiada sutra sehalus kasih sayang..
    Tiada embun sesuci ketulusan hati..
    Dan tiada hubungan seindah persahabatan..
    Sahabat bukan
    MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..
    EKONOMI yang mengharapkan materi..
    PPKN yang dituntut oleh undang-undang..

    Tetapi
    Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa..

    II.           Puisi Persahabatan
    Sahabat tak ubahnya atmosfer
    Yang melindungi semua makhluk di bumi
    Dengan merdam sebuah energi besar
    Menjadi sumber dari segala kehidupan

    Pastinya kita semua sepakat bahwa persahabatan memang sangat indah, maka untuk mengungkapkannya pun harus dengan kata-kata yang sepadan untuk bisa mewakili rasa persahabatan itu sendiri. Keindahan sahabat diungkapkan Khahlil Gibran dalam puisi persahabatan berikut:

    Sajak Persahabatan

    Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

    Dan dia  menjawab:

    Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.

    Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
    Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.

    Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

    Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata "Tidak" di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata "Ya".

    Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam  persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.

    Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;

    Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

    Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
    Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

    Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
    Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
    Gerangan apa sahabat itu jika  kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
    Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
    Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
    Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
    Karena dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.


    Betapa puisi persahabatan tersebut terasa penuh makna kehidupan yang tidak pernah akan kering karena disirami oleh rasa percaya akan sesama sahabat yang begitu melekat dalam hati.


    • Curhatan Ismed
      Prsahabatan ad/ sesuatu hal yg paling indah namun terkadang tanpa kita sadari seketika persahabatn tsb hancur dikarenakan ke egoisn dri msing2 pihak yg sllu mrasa benar… Ju2r dlu sy prcaya akan adax persahabatn sjati tpi syangx prsahabatn sjti tsb tlah mmbuat sy menangis hingga stiap detik nafasku brkurang dikarenakan olehx. Buat tman2 siapa pun & dimana pun kalian pesanku cman 1 jika kmu memiliki sahabt sjati yg ngertiin kmu bnget, “TOLONG” jngan prnh sia2kn mrka & jngan prnh biarin mrka prgi dri kehidupanmu slmax krn kmu TDK BKLAN PRNH menemukn lgi shabat trbaik…!!


    • Curhatan Acoen
      saya jg berpkir klo persahabatan itu akn sllu bhgia tp trnyata ga bgt.justru krn maslh spele dia mlh jauhin gtu.memeng seseorang kan terbangun dr ksombongan nya d saat dia mrsakan bgmn apa yg org lain dia rasakan.klo kmu mmg marah ma sya kmu ga prlu bawa orang lain k dalam mslah kita krn mereka ga tw apa2.sya yakin swtu saat allah kan mmbalas nya.klian smw ga usah egois gtu lah semua orag tuh brhak tuk bersahabat jd klian tuh ga perlu ikut cmpur mslah orang blm tentu hidup klian tuh bnr….smga ja kmu bs sadar dan jangan smpe nyakitin sahabat kamu sndri…

    Trik Menikmati Setiap Detik Waktu Yang Sangat Berharga

    Pernahkah anda merasa kemarin seperti baru hari Senin, tetapi besok sudah hari Jumat? Anda merasa waktu berjalan begitu cepat akibat padatnya rutinitas hingga tak sempat menyadari makna setiap detik dari waktu yang telah terlewat.

    Dalam kurun waktu sehari (24 jam), dari beberapa jam yang terlepas dari semua aktivitas yang Anda kerjakan, menurut Anda berapa lama Anda menikmati hidup Anda?
    http://setitikcahaya.files.wordpress.com/2008/11/waktu.jpg

    “Kebanyakan manusia selalu menyalahkan waktu dan keterbatasan stamina fisik ketika tidak berhasil menemukan makna dari aktivitas yang dia lakukan sehari-hari. Padahal waktu dalam sehari yang dijalani tidak dapat diulang dan sangat berharga.

    rutinitas dan akitivitas yang supersibuk, dengan waktu yang terbatas, membuat orang tidak menyadari bahwa 16 jam aktif dalam sehari harus diisi dengan sesuatu yang "meaningful". Untuk membantu Anda menikmati setiap jam dalam hidup Anda hingga terasa lebih berharga, inilah berbagai sejumlah tips:
    1. Belajar mengelola waktu
    Mengelola waktu ternyata menjadi kendala setiap orang. Terkadang setiap orang menyalahkan waktu yang terlalu sempit, atau pekerjaan yang menyebabkan mereka tidak mampu menciptakan makna di balik jam aktifnya.”

    2. Mengenal betul passion Anda
    Dalam setiap hal dalam hidup ini kita harus memasukkan unsur passion di dalamnya. “If you don’t put your heart into it, it’s impossible you will enjoy your life,” begitu menurut pengisi kolom di KompasKarier ini. Kalau kita tidak melakukan setiap aktivitas kita dengan sungguh-sungguh, kita tidak akan dapat menikmati hidup kita.
    3. Mengetahui misi atau tujuan hidup
    Banyak orang tidak tahu mengapa ia dikirim Tuhan untuk hidup di dunia ini, sehingga sering muncul pertanyaan, “Untuk apa saya hidup di dunia ini?”setiap orang diciptakan berbeda. Bahkan dua orang kembar pun tidak akan sama persis, pasti ada sifat-sifat yang berbeda. Karena itu kita harus percaya kita hadir di dunia ini untuk sebuah tujuan, dan tujuan hidup setiap orang juga berbeda.
    apabila berhasil menjalankan tips di atas, akan muncul suatu dampak besar dalam diri Anda, yaitu menikmati hidup itu sendiri. Dengan menikmati hidup itu Anda tidak akan merasa menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang tak berharga.

    Kita Dalam Tahap Menuju Pribadi Yang Lebih Baik...


     Kita semua belumlah sempurna. Kita masih dalam  masa transisi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Berikut ini  artikel untuk merubah Cara Pandang di dalam diri sendiri (Self Reframing) :

    1.TAKLUKKAN DIRI SENDIRI
    “Dia yang bisa menaklukkan orang lain adalah manusia kuat.
    Dia yang bisa menaklukkan dirinya sendiri adalah manusia super.” (Lao Tze)
    Perenungan Diri:
    1. Malam hari sambil berbaring tidur, ambil waktu 1 - 2 menit.
    2. Lakukan refleksi kegiatan hari ini secara cepat saja.
    3. Tanyakan ke dalam diri sendiri: “Apakah masih ada emosi negatif yang tersimpan dalam diriku saat ini ?”
    4. Lalu, tarik nafas yang dalam dan tahan nafas selama yang bisa Anda lakukan.
    5. Bayangkan kejadian yang menimbulkan emosi negatif tersebut.
    6. Buang dan lepaskan dengan menghembuskan nafas sepanjang mungkin.
    7. Lanjutkan dengan bernafas perlahan saja, dan makin perlahan, sampai seluruh badan terasa rileks bak tanpa otot.
    8. Diam sejenak dan ambil keputusan untuk berubah, misalnya: “Besok mau senyum aja aaah…” dan tidurlah dengan senyum… zzz…zzz…
    Karena jika dengan ikhlas kita mulai bisa menaklukkan diri sendiri, maka kekalahan bukan lagi kekalahan, bukan?

    2. BELAJAR DARI KEKALAHAN
    “Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,
    sesungguhnya Anda tidak kalah” ( Zig Ziglar )
    Saat Anda “merasa” kalah, lakukan berikut:
    - Duduk diam dan tarik nafas panjang
    - Cari penyebab kekalahan tersebut (cepat saja)
    - Ambil pelajaran dari kekalahan itu
    - Pejamkan mata: Tersenyumlah dan bersyukur
    - Hembuskan nafas secepat mungkin
    - Bangkit dan lompatlah setinggi mungkin
    “Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,
    sesungguhnya Anda tidak kalah”
    Pasti ada hikmah dari setiap kejadian, walau diberi nama “kalah”.

    3. PELAUT TANGGUH …
    (Bayangkan WS Rendra, ucapkan syukur dan hormat sebagai rasa kagum pada dia, masuk ke dalam diri dia dan bacakan lirik di bawah ini, bak WS Rendra)
    Hidup adalah rangkaian masalah.
    Jika kita melihatnya sebagai masalah.
    Hidup adalah rangkaian tantangan.
    Jika kita melihatnya sebagai peluang.
    Tantangan penting untuk otot pikiran.
    Tantangan membuat kita bertumbuh.
    Tantangan membuat kita kreatif.
    (baca berikut ini sambil hembuskan nafas)
    Bersyukurlah jika kita mempunyai tantangan.
    Karena artinya kita memiliki peluang.
    (tahan nafas di perut dan baca dengan keyakinan kuat)
    Ya, sebuah peluang untuk Menang.
    Pepatah kuno mengatakan:
    “Lautan yang tenang,
    tidak menghasilkan pelaut yang tangguh”
    Atasilah masalah dengan:
    Tetaplah tersenyum.
    Tetaplah bergandengan tangan.
    Kita hanyalah berbeda, itu saja.

    4. GIAT BEKERJA KUNCI SUKSES
    “Tidak Ada Jalan yg Mulus utk Sukses,
    Giat Bekerja Adalah Kuncinya” (George G Williams )
    Perenungan Diri:
    Hasil penelitian mengatakan bahwa Ketekunan, Keuletan, Kegigihan akan membuat
    otot di seluruh tubuh kuat, baik otot badan, otot tangan, otot kaki, bahkan
    “otot” di otak kita. Yang paling penting adalah membuat kuat Otot Pikiran kita.
    “Anda tidak mungkin memahami Work Smart,
    sebelum Anda memiliki mental Work Hard” (Krishnamurti)
    Situasi Indonesia boleh tidak menentu,
    tetapi nasib kita haruslah kita yang menentukan.
    Kita cukup bergiat pada hal yang bisa kita kendalikan.

    5. SIAPA YANG KAYA?
    “Siapa yang kaya?
    Dia yang bersukacita dengan apa yang dimilikinya.” (Benjamin Franklin)
    Perenungan Diri:
    Bersukacita dan bersyukur dengan apa yang kita miliki, justru akan membuat
    kita semakin bertambah makmur dan sejahtera. Hukum alam semesta mengenai
    sukses ini sebenarnya sederhana sekali. Kita hanya perlu keyakinan diri
    saja bahwa hal ini benar.

    6. CHOOSE TO BE HAPPY …
    We always have a choice
    We can choose to be happy
    or we can choose to be grumpy
    But It’s always better, smarter and wiser
    to choose to be happy… (Melody Ross)
    Perenungan diri: (baca dalam hati dengan tempo lambat)
    “Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat)
    “Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat lagi)
    “Bukankah hidup ini adalah pilihan?”

    7. SETIA PADA HAL KECIL
    Bukan tindakan besar dan hebat,
    yang menentukan hidup kita,
    melainkan kesetiaan dalam menekuni
    pekerjaan-pekerjaan kecil dan tidak berarti …. (bunda Teresa)
    Perenungan Diri:
    Bacalah pesan di atas berulang-ulang sampai meresap.
    Bisa dengan cara pelan, sangat pelan, bahkan sangat, sangat pelan.
    Boleh juga baca dalam hati dengan perasaan mantap.
    Atau, diulang-ulang dalam hati untuk bagian tertentu.
    “kesetiaan menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil”
    “kesetiaan menekuni pekerjaan yang tidak berarti”
    Ya, memang mudah untuk dibaca, namun perlu kebesaran hati untuk mencerna.
    Dan, tekad besar untuk menelannya.
    Agar jadi bagian indah dalam gelora darah kita.
    Karena sang musuh adalah di ego diri.
    Tapi, mungkin!

    8. IMPIAN PERLU UJIAN
    (Baca gaya retorik Bung Karno)
    kala impian membuat kita berbeda
    kala cara pikir kita ditertawakan
    kala senyuman kita disiniskan
    kala warna semangat mulai meluntur
    kala impian membuat hati bias
    justru teruslah maju dan berpegang
    teruslah berpegang pada impian kita
    bangunlah keyakinan demi keyakinan
    bukankah layang-layang terbang tinggi
    karena melawan arah angin
    (tarik nafas dalam dan tahan, lalu lanjutkan baca dengan keyakinan)
    impian kita hanya perlu diuji
    diuji untuk membangun keyakinan
    (baca berikut ini sambil hembuskan nafas panjang)
    keyakinan untuk mencapainya

    9. TUM SPIRO, SPERO
    “Tum Spiro, Spero” artinya:
    “Selama Kita Bernafas, Kita Berusaha”
    Buanglah kata menyerah dalam hidup ini.
    Hidup ini sangat berarti, berkaryalah.
    Karena kita adalah manusia, makhluk luar biasa.
    Teruslah berjuang sampai nafas yang terakhir.
    Sediakan waktu untuk sendiri. Untuk Diam. Untuk Meditasi. Untuk Merenung. Untuk ssst… diaaam, agar hikmah terdengar bunyinya.
    Hening membuat bening…
    Bening membuat jelas…

    6 Pertanyaan Untuk Kita Renungkan

    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGNc4tZ8d6SVUraB5l7AVTuJ4nlOxGp-RVK_KOrP07_mkVEiPQMbdTUpzo022ubQ6kUnC9w390ZW1rq5OPnIYHQXomzvVhj3g3H4GytYLXM7O0RvUZPtDDlVXwUPVGvFon2RF_Y4uaBA4/s1600/merenung.jpg 
    Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
    Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..

    Pertama...
    "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"
    Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..
    Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
    Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".. ..
    Sebab kematian adalah PASTI adanya....


    Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
    "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
    Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang" ...
    Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...
    Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...
    Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita
    TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
    Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..


    Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga...
    "Apa yang paling besar di dunia ini...???"
    Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung", "bumi", dan "matahari".. ..
    Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
    Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...
    Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...
    Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...
    Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai
    nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...


    Pertanyaan keempat adalah...
    "Apa yang paling berat di dunia ini...???"
    Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja", "besi", dan "gajah"...
    "Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..
    tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...


    Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"
    Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ...
    "Semua itu benar...", kata Sang Guru...
    tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...


    Lalu pertanyaan keenam adalah...
    "Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"
    Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !"
    "(hampir) Benar...", kata Sang Guru
    tetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"...
    Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan
    melukai perasaan saudaranya sendiri...


    Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN...
    senantiasa belajar dari MASA LALU...
    dan tidak memperturutkan NAFSU...???
    Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...
    dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH....
    serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???

    Kehidupan Itu Bagaikan Lampu Lalu Lintas

    Kehidupan manusia itu bagaikan mimpi, persis seperti sebuah lampu lalu lintas, datang dan pergi dalam sekejap! Sebenarnya apa yang disibukkan dan karena apa? 

    Semua orang datang dan pergi terburu-buru dalam beberapa puluh tahun mengejar dan mencari ketenaran, keuntungan dan segala nafsu keinginan di dunia fana ini. Dalam keluasan yang tiada batas ini ada berapa orang yang bisa berlapang dada dan melepaskan? Lalu ada berapa orang yang benar-benar memikirkan demi apa manusia dilahirkan ke dunia ini? 

    Acuh tak acuh, larut dalam urusan duniawi, tidak bisa memusatkan pikiran, adalah penjelasan yang saya berikan untuk kata “sibuk”. Kesibukan acapkali dijadikan alasan yang paling baik bagi kebanyakan orang untuk membenarkan pernyataan sendiri. 

    Kehidupan itu bagaikan mimpi, dalam kesibukan ada kesenggangan, dalam kesenggangan ada kesibukan, perasaan mencuri kesenggangan dalam kesibukan malah menjadi kenikmatan tersendiri dalam kehidupan ini.

    Keadaan itu berputar atau berubah seiring dengan suasana hati, walaupun mencari kesenangan dalam kesengsaraan, masih juga bisa sibuk bukan main, dan sesungguhnya kegembiraan yang benar-benar tulus itulah yang merupakan hal yang paling menggembirakan dalam kehidupan ini! 

    Ada orang yang senang merangkul kesibukan dan keramaian, ada juga yang menyukai ketenangan dan kesantaian, tentu ada prinsip mendapatkan dan kehilangan, sesuai dengan kehendak masing-masing. 

    Tetapi ada sebagian orang yang mengharapkan jika bisa memiliki keduanya, mereka umumnya mengejar kesempurnaan itu dengan membabi buta, ingin mendapatkan kenyamanan dalam kemewahan juga ingin mendapatkan kesantaian dalam ketenangan, dengan keserakahan yang tak mengenal puas mendambakan segala hal bisa sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 

    Dengan demikian secara sengaja maupun tidak membuat persoalan semakin rumit dan meresahkan hati, dengan sendirinya bertambah lagi kesibukan yang sebenarnya tidak perlu ada. 

    Semua persoalan itu ada awal dan akhir, ada yang duluan dan belakangan, ada berat dan ringan serta ada prioritasnya. Jika persoalan itu diselesaikan dalam perencanaan matang dan teratur, persoalan itu akan terselesaikan dengan sendirinya, jadi walau sesibuk apapun juga masih bisa menampakkan sikap yang tenang. Sebaliknya, dengan hati yang tidak sabar dan perasaan tak tenang, walau mempunyai kesenggangan waktu juga tidak bisa bersantai, walaupun tidak ada pekerjaan yang dikerjakan juga terasa sangat sibuk sekali.  

    Apa sebenarnya makna yang hakiki dari kehidupan dan apa tujuan dari hidup? Topik ini sudah sepatutnya untuk dipikirkan dan didiskusikan oleh setiap orang. 

    Asalkan arah hati kita diletakkan pada posisi yang benar, meski setiap hari dari pagi hingga petang harus bekerja keras membanting tulang, juga masih bisa dikerjakan dengan hati yang riang dan bergembira. Ini seperti ungkapan, “Manusia bisa mengerjakan tanpa dikejar, karakternya akan menjadi tinggi dengan sendirinya.”

    Sukses Tanpa Sekolah? Kenapa Tidak???

    Banyak orang yang memberi stigma negatif kepada orang-orang yang tidak memiliki riwayat pendidikan yang jelas. Padahal tak selamanya kesukesan itu ditentukan oleh latar belakang pendidikan seseorang. Kesuksesan lebih ditentukan oleh mengelola diri dan orang lain (soft skill). Orang tersukses didunia bisa berhasil karena lebih banyak didukung kemampuan soft skill dari pada hard skill (kecerdasan).

    Ada banyak pesohor terkenal yang sukses tanpa pendidikan formal, seperti Simon Cowell, George Foreman, Carl Lindner, Gisele Bundchen dan Jay Z. Mereka semua adalah orang-orang yang sempat di DO dari sekolahnya, tapi faktanya sekarang bisa sukses luar biasa.

    Forbes menulis, mereka sukses karena kemampuan mereka mengelola diri sendiri dan mampu beradaptasi dengan baik dengan lingkungan tempat mereka berada. Sekali lagi ini menunjukkan bahwa pendidikan formal bukanlah cara mutlak bagi seseorang untuk mencapai kecemerlangan dalam karir.

    Bagaimana orang tanpa latar pendidikan bisa sukses? Brad Burke, Direktur Rice University’s Rice Allience for Technology and Entrepreneurship menyatakan “mereka memiliki bakat dan kemampuan untuk menelurkan ide-ide yang melebihi pengalaman di dalam hidupnya.”

    Ilmu adalah hal penting. Tapi untuk mendapatkannya tidak harus dengan duduk di bangku sekolah dan mendengarkan guru berbicara. Hampir di setiap sisi di kehidupan kita ilmu itu ada. Karena ilmu itu sifatnya tak terhingga dan tak terbatas. Orang-orang yang sukses tanpa pendidikan adalah orang-orang yang memiliki mimpi di luar realitas. Mereka tidak menjadikan kemiskinan, kegagalan, kekurangan fisik dll sebagai ganjalan untuk meraih mimpi.

    Orang-orang yang gagal adalah mereka yang selalu menyerah pada kenyataan dan selalu mencari-cari alasan tentang penyebab kegagalan mereka.

    Banyak orang yang sukses dengan pendidikan tinggi, namun tidak sedikit pulan orang-orang yang telah melewati pendidikan tinggi, gagal sukses karena memiliki ketahanan mental yang lemah. Mereka terlalu pengecut untuk menghadapi tantangan hidup yang serba keras ini. Mereka terlalu khawatir akan hasil sehingga terlihat ragu-ragu jika harus menjalani sesuatu yang penuh dengan resiko. Pendek kata, menyerah sebelum bertanding

    Karir saya sudah mentok.

    Sepertinya sudah terlambat.

    Ini sudah menjadi takdir saya.

    Saya tidak cocok dengan pekerjaan saya sekarang.

    Itu adalah alasan-alasan yang sering dikemukakan.

    Henry Ford mengatakan , “Jika anda mengatakan bisa, anda benar. Jika anda mengatakan tidak bisa, anda pun benar.”

    Faktanya hidup adalah pilihan. Mau menjadi pemenang atau pecundang, kembali lagi pada anda. Tapi yang tidak bisa dipungkiri adalah Hidup ini keras. Jika Tidak pintar-pintar membawa diri dan beradaptasi, kesengsaraan sudah siap melahap kita bulat-bulat.

    Belajar Dari Bapak Tua Yang Bijak




    Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan raut mukanya ruwet. Tamu itu memang tampak seperti orang yang tidak berbahagia.

    Tanpa membuang waktu orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak itu hanya mendengarkan dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamu itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini dan katakana bagaimana rasanya”, ujar Pak Tua itu.

    “Pahit.., pahit sekali rasanya…”, jawab tamu itu sambil meludah kesamping.

    Pak Tua sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga didalam hutan didekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka ketepi telaga yang tenang itu.

    Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sepotong kayu dibuatnya gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang menciptakan riak-riak air. “Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah”, perintah Pak Tua. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua kembali bertanya, “Bagaimana rasanya?”

    “Segar”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam didalam air itu?”, Tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

    Dengan kebapakan Pak Tua menepuk-nepuk punggung anak muda itu. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama. Dan memang akan tetap selalu sama.”

    “Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

    Pak Tua itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung sgalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

    Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, ‘sang orang bijak’, kembali menyimpan ‘segenggam garam’ untuk anak muda lain yang sering datang kepadanya membawa keresahan jiwa…

    Mengintip Denyut Nadi Kehidupan di Papua Nugini

    Papua Nugini, sebuah negara unik yang terletak di samudera Pasifik dan tetap terjaga keasliannya berkat rendahnya tingkat perkembangan perkotaan (hanya 18% dari populasi hidup di pusat-pusat perkotaan). Selain memiliki nama yang unik, Papua Nugini juga punya 850 bahasa asli, dan (dipercaya) sejumlah spesies tanaman dan satwa yang belum diketahui!

    Negara ini sebagian besar belum terjamah, bahkan semenjak kemerdekaannya dari Australia pada 1975. Bagaimanapun juga, beberapa turis yang berhasil sampai ke pantai-pantainya akan merasa perjalanan mereka tidak sia-sia.


     
    Papua Market. Photo credits - Paul in Uijeongbu and Kahunapulej.

    Pusat Belanja

    Pengalaman yang menarik di Papua Nugini adalah berjalan-jalan di kios pasar. Kebanyakan barang yang diperjualbelikan adalah barang asli dan buatan sendiri. Anda akan menemukan tanda mata asli Papua Nugini seperti: bilum – tas yang terbuat dari serat tanaman, keranjang Bouganville – dipandang sebagai salah satu keranjang dan wadah terbaik di Pasifik, atau sebuah topeng – mungkin tidak dapat dipakai, tetapi mengasyikan! Hati-hati apabila seseorang menawarkan Anda ”artefak kuno” – apa pun yang dibuat sebelum 1960 dilarang untuk diekspor demi menjaga warisan budaya negara.

     
    Underwater beauties. Photo credits - Boogies with Fish

    Olahraga Air

    Scuba diving cukup terkenal di Papua Nugini dan banyak tempat penyelaman yang memiliki potensi tak terbatas. Struktur geografisnya menyebabkan lempeng dasar laut jatuh secara drastis dari pinggir pantainya – tetapi limpahan puing-puing bekas Perang Dunia II menambah keistimewaan menyelam di sini. Untuk menyelam di antara puing-puing, pergilah ke Kavieng, Loloata, atau Madang. Jika Anda ingin melihat gugusan karang spektakuler, pergilah ke Eastern Fields, sekitar 200km dari Port Moresby ke arah pantai Australia.

     
    Kokoda Trail. Photo credits - Solo Roamer

    Hiking

    Struktur tanah pulau yang tidak rata membuat Papua Nugini tempat yang sempurna untuk pendaki serius. Untuk sedikit sejarah dan pemandangan yang fantastis, pergilah ke jalur Kokoda, rute sepanjang 60 mil melewati puncak Owen Stanley Range. Penyuka sejarah akan mengetahui situs ini sebagai medan perang Perang Dunia II, titik bertemunya Jepang dan Australia.

    Jika Anda mencari ketinggian, pergilah ke puncak: puncak Wilhelm adalah titik tertinggi di pulau ini, tempat berpemandangan indah dan cukup bisa dijangkau, tergantung pada tingkat kebugaran anda. Berangkatlah pagi-pagi agar tiba saat fajar untuk kesempatan
    terbaik melihat pemandangan indah.

    Ke manapun Anda pergi, waspadalah akan kondisi cuaca: malamnya cukup dingin dan siang harinya lembab dan panas. Ada juga risiko malaria dan sering terjadi banjir pada dataran rendah saat musim hujan. Keluarlah dengan perlengkapan dan pengetahuan cukup.

     
    Beautiful Papua sunset. Photo credits - Boogies with Fish

    Jika Ke Sana

    Cara paling praktis ke Papua Nugini adalah lewat udara, terdapat maskapai penerbangan Air Niugini (kerjasama dengan Qantas) dan maskapai Papua Nugini.

    Sebagian besar pengunjung memerlukan visa wisatawan; izin 60 hari dapat didapat di bandara, Port Moresby, saat kedatangan. Sama dengan negara-negara Oceania lainnya, pastikan Anda membawa seluruh dokumen perjalanan yang mencantumkan rencana kepulangan anda.

    Sejumlah festival terbuka untuk wisatawan, seperti Festival Kopi di bulan Mei, Festival Topeng Nasional di bulan Juli dan festival Hiri Morale di bulan September.

    Terdapat laporan akan kekerasan dan kejahatan di beberapa tempat di Papua Nugini. Tingkat penyebaran HIV/AIDS cukup tinggi di beberapa wilayah tersebut. Waspada dalam perjalanan – saya sarankan untuk meminta nasehat dari agen perjalanan yang berpengalaman sebelum memesan perjalanan. Wisatawan wanita tidak disarankan untuk bepergian sendirian.


    Ada 5 Poin Pengorbanan Pria Yang Kadang Tidak Disadari Oleh Wanita


    1. seorang anak laki-laki dengan uang jajan seadanya. diberi orang tua nya agar bisa makan di kantin sekolah, atau ongkos transportasi ke sekolah.apa kalian (wanita) merasa laki-laki akan memakai semua uangnya?dia selalu menabung untukmu selama tiap hari, menahan lapar, menahan segala ajakan teman untuk pergi bermain dan berharap cukup untuk mengajakmu pergi jalan - jalan di hari minggu nanti, mungkin hanya sekedar nonton atau pergi makan lalu ketika hari minggu yang dimaksud, kalian jawab : " duh, sorry nih kayanya aku gak bisa pegi sama kamu hari ini soalnya udah janji sama temen2 janji. maaf ya " ATAU "duh, sorry banget. aku diajakin keluarga keluar. gatau mau kemana"YA selamat kalian udah berhasil membuat hati anak laki-laki itu kecewa. ya laki-laki paling cuma bilang "oh yaudah gpp, lain kali aja" tapi apa kalian tau apa yang ada di perasaannya? hahaha kalian emang hebat untuk masalah kaya gini

    2. kalo yang ini sih saya yakin diantara kalian ga akan ada yang ngerasa, tapi untuk yang (merasa) cewe matre ya maaf banget ketika beranjak dewasa, para wanita cantik hanya akan pergi sama cowo yang punya kendaraan roda 4. ketika pria harus bersaing untuk mendapatkan dirimu, mereka akan lebih berhemat mati2an agar bisa mengajak mu untuk hang outketika kalian mau di ajak pergi, dan kaget untuk pertama kali kalian dijemput memakai motor. langsung berdalih "duh rambutku bisa rusak""duh siang2 gini, kan panas" ATAU"maaf ya ada temen yang kecelakaan jadi harus ke rumah sakit" (padahal cuma males naek motor)yah, mungkin kalian ga sadar ngmg kaya gitu, tapi sadarkah kalian kalo cowo itu sakit hati?padahal saya yakin seyakin2nya, hampir seluruh laki-laki dengan umur 17/18 tahun yang membawa sebuah mobil, mereka dibelikan oleh orang tuanya. maaf! bukan nyindir yang bawa mobil hehehe. cuma mau nyadarin cewe yang kaya gitu aja kok peace is beautiful

    3. ketika sang laki-laki menjadi seorang kekasih, maka apapun akan dilakukannya untuk membuat kalian tersenyum setiap harinya. mengorbankan apapun yang dimilikinya. dan mungkin mereka mengorbankan TEMANNYA SENDIRI. itu bisa jadi.dan ketika kalian ngmg "aku udah ga nyaman sama km""aku bosen sama km"dan keluhan lainnya, tau sendiri lah ya hehe.sadarkah kalian itu membuat hati laki-laki hancur? ya kalian berhasil membuat laki-laki mengidap syndrom desperadositis. laki-laki udah ngorbanin banyak hal kepada kalian dan dengan mudahnya kalian bicara seperti itu. hebat!

    4. Ketika sudah berkeluarga. anda tau? mereka kerja banting tulang seharian penuh untuk mencukupi kalian makan.
    ada yang tau pepatah ini ga? "seorang ayah makan telur ayam, sedangkan anak istrinya makan daging ayam"dii benak seorang ayah, asalkan anak istrinya bahagia itu udah cukup. kalo perlu ga usah makan, atau sekedar makan mi instan, asalkan anak istri bisa makan dia udah senang, jangan suka menyia2kan uang hasil kerja keras suamimu itu.

    5. Ketika punya anak, sudah meranjak dewasa. dia kesulitan untuk membiayai keluarganya, tapi ada satu hal yang harus kalian taumau ayah / suami mu seorang perampok, pencuri, penjudi atau kriminal lainnya, ketika uang itu diberikan pada mu, dia ikhlas memberikannya padamu, dan RELA MENANGGUNG DOSA UNTUK MU
    maaf kalo kata2 saya menyinggung

    Senin, 14 Februari 2011

    Maulid dan Momentum Pemilukada

    Maulid dan Momentum Pemilukada

    Hak Normatif Kepada Mahasiswa


    Dalam perjalanan panjang bangsa-bangsa di dunia tidak ada sebuah pergolakan (baca: pergerakan) yang tidak di dorong oleh mahasiswa, sebutlah peristiwa malari tahun 1966 peristiwa lapangan tianmen sampai jatuhnya pemerintahan orde baru 1998. Gerakan mahasiswa ditahun 1998 adalah suatu gerakan yang paling masif dalam sejarah pergerakan mahasiswa di Indonesia, dengan melibatkan jutaan mahasiswa dalam sebuah komitmen gerakan reformasi, gerakan ini berhasil melengserkan kekuasaan selama 32 tahun.

    Tak satu pun tokoh-tokoh besar politik dunia yang bukan seorang aktifis, di Indonesia sebutlah misalkan Sukarno, Hatta, Amin Rais, Akbar Tanjung dan lain sebagainya. Pertanyaan yang mendasar adalah mengapa mahasiswa yang selalu menjadi motor pergerakan dan perubahan suatu bangsa? dan hak serta kelebihan seperi apa yang di miliki mahasiswa sehingga memiliki predikat agent of Chenges (agen dari perubahan)?

    Mahasiswa dan lingkungan Akademik

    Mahasiswa sebenarnya adalah sebutan dari sekelompok warga belajar di perguruan tinggi yang mengenyam pendidikan untuk orang dewasa dengan pendekatan kemandiriaan, tidak ada yang istimewa dalam proses ini selain pendekatan pengajaran yang menekankan pada pemberian ilmu 25 % materi yang diberikan dosen dan 75% kemandirian, kemandirian ini sebenarnya menjadi sebab mahasiswa lebih kreatif dalam proses pencarian ilmu. pengalaman menempa sebuah kerangka pemikiran idiologis dalam wacana pemikiran yang terbuka, wawasan yang di kembangkan dalam sistem pendidikan dikampus menjadi pemicu lahirnya pemikir-pemikir muda yang haus akan penyempurnaan ilmu pengetahuan dalam idialisme yang kental. Di tambah lagi pada usia 18 s/d 25 adalah usia pancaroba (dalam konteks pencarian diri dan pendewasaan pemikiran) karenanya mahasiswa selalu dianggap agent of Chenges (agen dari perubahan)

    Lingkungan akademis yang mengajarkan penalaran, logika, pemikiran secara ilmiah, kemandirian, demokratisasi yang biasa disebut lingkungan akademis (ilmiah: berdasarkan sains/ ilmu) telah mengantarkan mahasiswa berpikir kritis, terbuka dan merdeka ditambah lagi dengan tujuan universitas sebagai lembaga yang mendukung pembangunan masyarakat dengan berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri; (poin c) berperan besar dalam pembangunan masyarakat yang demokratis, adil dan makmur; (poin e PP tentang BHMN UGM 26 des 2000) akhirnya mengatarkan mahasiswa pada posisi sebagai kekuatan moral yang mandiri dan demokratis mengikuti tujuan dari universitas sebagai lembaga akademis

    lingkungan mahasiswa dalam kampus yang memiliki dimensi Tridarma perguruan tinggi yang menekankan kepada pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah pula mengukuhkan kampus sebagai lembaga yang bebas, merdeka dalam berpikir serta kritis terhadap lingkungan yang tidak sesuai dengan keilmuan yang di ajarkan, kondisi ini semakain kuat menjadikan mahasiswa pada posisi yang tidak jarang berseberangan dengan kepentingan politik kelompok, agama, budaya dan strata sosial yang menghendaki status quo, pada proses inilah yang melahirkan pertarungan- pertarungan panjang idiologi antara kepentingan rakyat yang di aspirasikan oleh mahasiswa dan kepentingan- kepentingan kelompok, golongan di lain pihak, pertarungan ini terkadang membawa dampak mahasiswa harus berhadapan pada moncong senjata, pentungan petugas, gas air mata dan intimidasi kelompok-kelompok preman yang mencoba memaksakan pemahaman kepada mahasiswa.

    Kesadaran akan perubahan yang di tempa dalam alam keterbukaan pemikiran yang bebas dan merdeka menjadi sebab mengapa mahasiswa menjadi komonitas paling sering menjadi kritikor, pendemo dan istilah-istilah lainnya. Pertarungan antara idealisme yang di dapat di kampus (teori) dengan praktek yang terjadi dimasyarakat yang selalu saja berbeda dan menyimpang sering menggugah jiwa muda untuk segera mengkritisi dan mendorong perubahan, itu pula mengapa mahasiswa idiologis sering diartikan sebagai oposisi atau oposan.

    Hak nomatif mahasiswa dalam lingkungan Akademis

    Lingkungan kampus yang di identikan dengan akademis ternyata tidaklah seperti yang di gambarkan dalam visi serta misi universitas, terkadang kampus dimasuki, serta disusupi oleh kepentingan politik semisal parpol dan negara, tak jarang kekuasaan masuk sampai kampus dalam tataran kebijakan dan teknis, rektor yang bukan merupakan jabatan politis dalam kenyataanya tidaklah berbeda dengan jabatan politis semisal walikota dan bupati apa lagi pada kondisi negara ini yang masih belajar berdemokrasi. kondisi seperti ini takjarang menyebabkan kampus seperti negara kecil yang penuh dengan polemik dan intrik yang pada akhirnya menyebabkan mahasiswa kehilangan hak-hak normatifnya.

    Hak nomatif mahasiswa mengikuti hak normatif yang ada pada warga negara yang biasa disebut hak azasi ditambah hak yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tabun 1990 Bab X pasal 106 memuat 11 butir hak mahasiswa dan pada Pasal 107 memuat 6 butir kewajiban mahasiswa. Adapun hak hak mahasiswa adalah sebagai berikut:

    pertama Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik, kedua Memperoleh pengajaran sebaik baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan, ketiga Memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam rangka kelancaran proses belajar ke empat Mendapat bimbangan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikutinya dalam penyelesaian studinya ke lima Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikutinya serta basil belajarnya. Ke enam Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku ke enam, Memperoleb layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan lainnya

    Sedangkan kewajiban kewajiban mahasiswa adalah pertama lkut menanggung biaya penyelenggaraan pendidìkan kecuali bagi mahasiswa yang dibebankan dari kewajiban tersebut sesuai degan peraturan yang berlaku, kedua Memenuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggí yang bersangkutan, ketiga lkut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan keamanan perguruan tinggi yang besangkutan, ke empat Menghargai Ilmu pengetahuan, teoknologi, dan /atau kesenian dan kelima Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tìnggi yang bersangkutan

    Hak normatif mahasiswa dalam bernegara

    Hak normatif mahasiswa sebagai warga negara sama dengan warga negara lainnya seperti mendapatkan pendidikan, kebebasan berbicara dan berpendapat, kesehatan, keadilan dan sebagainya ditambah dengan Kebebasan akademis yang di peroleh dari kampus

    Hak Kebebasan akademis sebagai nilai tambah (Value Add) mahasiswa inilah yang harus dijaga sebagai gerakan moral yang murni, lepas dari segala kepentingan dan tarikan-tarikan politik kekuasaan, kebebasan akademis yang biasanya di wujutkan dalam gerakan pembaharuan yang membawa hati nurani rakyat harus dijaga independensinya mengikuti visi dari sebuah universitas dimana mahasiswa itu menuntut ilmu.

    Urgensi sebuah gerakan

    Gerakan perubahan biasanya merupakan klimaks dari sebuah gagasan pemikiran yang telah terstuktur dari seluruh komponen masyarakat secara umum, yang merupakan bagian dari kepedulian mahasiswa terhadap lingkungannya yang berperilaku tidak seperti yang diajarkan di kampus, bisanya keterpanggilan ini akan dinama dengan sebuah tanggungjawab yang pada akhirnya akan diberi cap oleh masyarakat sebagai kewajiban mahasiswa untuk mendorong perubahan yang terjadi pada suatu tatanan masyarakat.

    Gerakan akan perubahan yang merupakan kewajiban terhadap masyarakat dan hak dari setiap mahasiswa untuk menyalurkannya adalah suatu yang sangat penting, sama halnya dengan fitrah hidup manusia yang selalu bergerak dan tidak statis, mahasiswa sebagai agen perubahan harus terus melakukan gerakan-gerakan yang mendorong sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan menuju kearah yang di namis.

    Ambifalensi yang terjadi adalah ketika mahasiswa telah di masuki oleh kepentingan-kepentingan politik jangka pendek, menyebabkan gerakan mahasiswa yang murni di kotori oleh kepentingan- kepentingan sesaat semisal aksi dukung mendukung pemilihan; legeslatif dan eksekutif seperti; Bupati, walikota, Gubernur dan Presiden. Kondisi ini selalu saja akan membawa implikasi terpecahnya gerakan mahasiswa, tumpulnya idiolegi dan menyebabkan gerakan mati muda, seperti gerakan reformasi yang saat ini terjadi. Kita berharap suatu saat nanti perubahan yang di dorong oleh mahasiswa tidak lagi mati muda seperti kondisi yang berulang-ulang terjadi.... semoga..........

    Dalam Diam Aku Berisi


    Dulu kedatangan aku ke daerah sepi ini ditemani dengan kata-kata perangsang yang membangkitkan semangat juang. Kini aku melangkah pergi setelah perjuangan aku sampai ke penghujungnya. Kedatangan yang begitu memberangsangkan dan pemergian yang penuh dengan kesyahduan.

    Kaki tetap melangkah dan kehidupan tetap diteruskan. Hati yang walang bukan penyekat untuk terus berbakti dan menabur budi. Dalam aku diam, aku belajar erti kemanusiaan dan kehidupan, semakin memahami nilai kasih sayang dan kemanusiaan, semakin menerima erti kehilangan dan permulaan sesuatu yang tidak pasti dihadapan. Jelas sekali aku belajar mengenali siapa aku dan menilai diriku dari kacamataku sendiri.

    Kehidupan yang ditempuhi menjadikan aku lebih diam dan memerhati untuk memahami perbezaan dan persamaan antara manusia. Sifat dan sikap yang memberi nilai yang berbeza pada erti seorang insan. Ada yang kita sayang, kasih, hormat dan ada pula yang diketepikan dan dibenci. Namun aku belajar memahami bahawa perbezaan bukan pengukur kesalahan tetapi keunikan dan itulah nilai yang kita berikan pada seseorang. Manakala persamaan yang dilihat bukan pengukur kebenaran yang dibawa tetapi kelebihan yang mengikat kita untuk terus mengenali siapa dia di sebalik diri yang dipamerkan.

    Segalanya itu aku peroleh di daerah yang sepi ini, bakal ku bawa ke daerah baru yang pasti mendamaikan hatiku.

    HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN SIKAP PEMAAF PADA REMAJA



    A. Permasalahan

    Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Kedewasaan dalam diri remaja berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing individu. Berbuat kesalahan kepada individu lain dalam suatu interaksi pasti pernah terjadi serta pernah dialami oleh para remaja. Tidak semua orang mau dan mampu secara tulus memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain demikian halnya para remaja. Proses memaafkan memerlukan kerja keras, kemauan kuat, dan latihan mental, karena terkait dengan hati manusia yang fluktuatif, dinamis, dan sangat reaktif terhadap stimulan luar (Wardhati, 2004).
    Sikap pemaaf pada diri remaja tergantung pada tingkat kedewasaannya. Semakin dewasa, remaja akan mempunyai sikap pemaaf yang tinggi, hal ini dikarenakan karena tingkat kedewasaan akan membuat remaja pada khususnya untuk melapangkan dada dalam memberi maaf pada setiap kesalahan yang diperbuat oleh orang lain (Nuryoto 2003).

    Selanjutnya dijelaskan bahwa sikap pemaaf pada diri remaja mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan, sebab sikap pemaaf ini akan mempengaruhi kehidupan sosial dari remaja tersebut. Jika sikap pemaaf dapat dilakukan dalam hidup bermasyarakat, maka akan diterima pula oleh masyarakat. Remaja yang mempunyai sikap pemaaf, berarti telah mempunyai kemampuan untuk menyeimbangkan emosi dengan baik.

    Sikap pemaaf adalah suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas. Definisi dari maaf itu sendiri adalah pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dsb) karena suatu kesalahan. Menurut Nuryoto (2003), selain pemaaf yang merupakan sikap positif dalam diri manusia, juga terdapat sikap negatif yaitu sifat pemarah dan pendendam. Pemaaf adalah sifat luhur yang perlu ada pada diri setiap manusia, namun dapat diakui tidak mudah untuk menjadi seorang pemaaf.

    Sikap negatif yang menjadi lawannya yaitu sikap pemarah yang senantiasa berusaha menghilangkan wujud sifat pemaaf dalam seseorang. Dua unsur tersebut mewujudkan satu mekanisme yang saling ingin menguasai diri seseorang. Iman dan takwa menjadi pengemudi melahirkan sifat pemaaf disaat muncul sifat pemarah. Sifat pemaaf sulit dilakukan, karena manusia senantiasa dikuasai pikiran untuk bertindak sesuatu sehingga dapat membunuh nilai moral.

    Sikap pemaaf dapat dijadikan sebagai pilihan sikap yang dapat menepis keinginan untuk menyakiti orang lain dan diri sendiri. Sikap pemaaf merupakn motivasi yang dapat mengubah seseorang agar tidak mempunyai keinginan untuk membalas dendam. Sikap pemaaf juga dapat meredakan dorongan untuk memelihara kebencian terhadap sahabat yang menyakiti, selain itu sikap pemaaf juga dapat meningkatkan dorongan untuk rekonsiliasi hubungan terhadap sahabat yang menyakiti. Oleh karena itu, sikap pemaaf sebagi hasil dari proses transformasi mempertimbangkan antara memelihara kebencian dan pembalasan.

    Sikap pemaaf merupakan suatu fenomena yang menarik, karena sikap pemaaf merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan konflik antar kelompok. Salah satu contoh sikap pemaaf yang sedang marak di Indonesia adalah rekonsiliasi. Secara harfiah, rekonsiliasi berarti mewujudkan kembali hubungan persahabatan atau mengembalikan suasana yang bersahabat (Sutanto, 1998).

    Hal yang sama pentingnya dengan pemberian maaf adalah kemauan meminta maaf. Seseorang akan sulit memaafkan jika orang yang bersalah tidak minta maaf dan berupaya memperbaiki kesalahannya. 

    Beberapa penelitian menemukan bahwa meminta maaf sangat efektif dalam masalah konflik interpersonal (Ohbuchi dkk, 1989), karena permintaan maaf merupakan sebuah pernyataan bertanggunjawab tidak bersyarat atas kesalahan dan sebuah komitmen untuk memperbaikinya. Droll (1984) menyatakan bahwa memaafkan merupakan bagian dari kemampuan seseorang melakukan komunikasi interpersonal. Proses maaf memaafkan tidak mungkin dilakukan oleh satu orang saja, harus ada orang yang minta maaf dan ada orang yang memberi maaf. Jadi dalam proses maaf memaafkan individu tidak mungkin mengharapkan hanya satu pihak saja yang aktif meminta maaf atau memberi maaf.

    Saling memaafkan antara pihak yang terlibat konflik diakui merupakan langkah awal menuju rekonsiliasi (McCullough, 1998). Bagi sebagian besar orang, sikap saling memaafkan pada orang yang telah melukai perasaannya sangatlah tidak mudah, meskipun perlaku sikap pemaaf sudah diajarkan dan dilatihkan sejak kecil. Saling memaafkan merupakan jalan yang terbaik, walaupun mudah diucapkan, namun memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan, ketika seseorang telah dilukai atau dicelakai. Hal tersebut biasanya akan menanamkan perasaan dendam dan ingin membalas.

    Idealnya sikap dan perasaan negatif dalam memaafkan harus digantikan dengan sikap dan perasaan positif. Hal yang harus dilakukan adalah usaha keras tidak henti-hentinya dan masing-masing pihak memperbaiki hubungan yang ada dan kerapkali pula dihadapi pada ketegangan pengalaman pahit yang dihadapi. Seorang konselor dari Loyola College, John Garner menyatakan bahwa memaafkan secara dewasa bukan berarti menghapus segala perasaan negatif, jadi sebuah keseimbangan perasaan bukan berarti bersifat saling menghapuskan (Smedes, 1984).

    Keinginan untuk berbuat positif bukan berarti menghapuskan perasaan negatif yang pernah ada. Suatu keseimbangan akan dicapai jika yang positif dan negatif berkoeksistensi secara bersama-sama. Hal ini hanya dapat dicapai jika masing-masing individu mampu belajar menyadari bahwa setiap orang mempunyai kekurangan masing-masing. Peristiwa menyakitkan boleh jadi dilakukan oleh seorang teman tetapi mungkin dirinya juga turut berperan atas terjadinya peristiwa tersebut.

    Droll (1984) dan O’Shaugnessy (1967) mengemukakan bahwa memaafkan orang yang bersalah membuat perilaku inferior terhadap orang yang telah memaafkannya, dan seseorang memaafkan orang lain karena kemurahan hati dan kasihan terhadap orang yang bersalah. McCullough dkk (1997) menyatakan bahwa memaafkan sebagai seperangkat motivasi untuk mengubah seseorang untuk tidak membalas dendam dan meredam dorongan untuk memelihara kebencian terhadap orang yang menyakiti, serta meningkatkan dorongan untuk konsiliasi hubungan terhadap orang yang menyakiti.
    Menurut Fitzgibbons (Worthington & Wade, 1999), secara kesehatan memaafkan memberi keuntungan psikologis. Memaafkan merupakan terapi yang efektif dalam intervensi yang membebaskan seseorang dari kemarahannya dan rasa bersalah, seperti kasus korban yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. Selain itu memaafkan dapat mengurangi marah, depresi, dan cemas (Hope, 1987).

    Adanya kemauan untuk memaafkan diduga dipengaruhi oleh empati yang dimiliki seseorang karena empati pada diri seseorang memungkinkannya untuk memperbaiki hubungannya dengan orang lain karena empati merupakan salah satu dasar yang dibutuhkan dalam menjalin hubungan interpersonal dan dapat memperlancar komunikasi (McCullough, 1997). Penelitian yang dilakukan oleh Wardhati (2004) membuktikan bahwa salah satu hal yang berpengaruh terhadap perilaku pemberian maaf adalah adanya empati yang dimiliki seseorang. Empati merupakan salah satu aspek dari kecerdasan emosi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap pemaaf berhubungan dengan kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang.

    Goleman (1999) mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengenali, menyadari dan mengelola emosi baik pada diri sendiri maupun orang lain untuk digunakan secara efektif, membangun hubungan yang produktif dan meraih keberhasilan, sehingga apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan orang lain dan tidak mudah berprasangka, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Kecerdasan emosi menyebabkan seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, membagi kepuasan dan mengatur suasana hati, sehingga kecerdasan emosi penting dimiliki oleh setiap manusia sebagai makhluk sosial.

    Telah diketahui bersama bahwa masa remaja terkenal dengan berkecamuknya berbagai perubahan emosional. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat dari masa transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi juga tidak lagi mewakili status anak-anak. Pada masa remaja, kelompok individu-individu dikenal memiliki ketidakstabilan dalam emosinya. Bandura (dalam Gunarsa, 1981) menyatakan bahwa masa remaja merupakan suatu masa pertentangan dan pemberontakan, karena pada masa ini remaja menunjukkan gejala emosionalnya yang sangat menonjol dan sering dikatakan belum matang. Hal ini tampak pada perilaku remaja yang tidak stabil, mudah tersinggung, egois karena pemikiran dan perhatiannya hanya terpusat pada dirinya, terlalu bersemangat dan kadang pesimis.

    Kecerdasan emosi bagi remaja merupakan unsur yang penting untuk memasuki masa dewasa. Kecerdasan emosi akan membantu remaja untuk mengendalikan perilaku dalam menyesuaikan dirinya memasuki gerbang kedewasaan. Remaja yang cerdas emosinya akan dapat mengatasi permasalahan, baik yang berasal dari dalam diri maupun lingkungannya. Adanya dukungan emosi yang matang dan cerdas berpengaruh dalam sosialisasi dengan orang lain yang ditunjukkan dengan adanya perilaku menerima dan mengerti terhadap orang lain atau kelompok lain, dan hal ini akan memudahkan remaja untuk memaafkan kesalahan orang lain.

    Pentingnya kecerdasan emosi dengan sikap pemaaf pada remaja menarik minat peneliti untuk mengangkat ke dalam sebuah penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Sikap Pemaaf Pada Remaja”. Dinamika yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor-faktor dalam diri individu dapat menimbulkan sikap pemaaf pada remaja. Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Wirosari, Purwodadi. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap beberapa siswa diperoleh keterangan bahwa pernah terjadi perselisihan antara dua kelompok siswa akibat adanya kesalahpahaman, sehingga perselisihan ini berlangsung cukup lama. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa para siswa terutama yang terlibat dalam perselisihan tersebut kurang meliki sikap pemaaf.

    B. Tujuan Penelitian
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kecerdasan emosi dengan sikap pemaaf pada remaja.

    C. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis
    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi wahana perkembangan ilmu psikologi khususnya psikologi perkembangan dan psikologi sosial terutama yang berhubungan dengan remaja. 

    2. Manfaat Praktis
    Secara praktis jika hipotesis penelitian terbukti bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan sikap pemaaf pada remaja, maka diharapkan agar remaja mampu meningkatkan kecerdasan emosi yang dimiliki sehingga membantu remaja memiliki sikap pemaaf, dan hal ini akan sangat berguna bagi remaja demi terciptanya hubungan sosial yang lebih baik.

    BEBERAPA LANGKAH LANGKAH DALAM BERFIKIR BIJAK

    “Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur masa depan anda lebih baik.”

    Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktif daripada reproduktif untuk memecahkan masalah-masalah. “Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepajang sejarah.”

    1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)
    Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.

    2. Bayangkan!
    Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.

    3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.
    Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.

    4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.
    Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.

    5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda
    Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.

    6. Berpikir secara berlawanan.
    Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru.

    7. Berpikir secara metafor.
    Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.

    8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.
    Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??

    Sabtu, 12 Februari 2011

    Mira Afrida >> Jangan biarkan ia takbermakna..

    Aku sebetulnya ragu saat memulai menyentuh tuts-tuts keyboard laptopku,seperti halnya sebagian remaja yang ingin mendaftarkan diri ke mata ie,Merasa ‘’setengah hati’’ jika melihat motto ‘’Ragu-ragu mundur” Begitu juga dengan ku.Menulis adalah pekerjaan yang tidak sekedar mengandalkan perasaan, akan tetapi juga berpikir.Menulis bagiku pekerjaan yang membuang-buang waktu.Tapi,aku tentu tidak ingin seperti itu,aku menginginkan sebuah karya yang aku ceritakan ini akan menjadi sebuah peristiwa bagiku dan orang lain untuk merasakan hidup ini ada tujuan,hidup ini ada artinya.
    Hidupku terdiri dari banyak kisah,salah satunya kisah saat aku menginjak Sekolah menengah atas.Kebetulan Mak dan bapakku menyekolahkan aku di sekolah boarding School.Pada mulanya aku agak berberat hati bersekolah disini,karena segala sesuatu harus dikerjakan secara mandiri,penepatan waktu dengan disiplin,dan mengedepankan solidaritas sesama kawan.Namun pada akhirnya aku pun bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan ku.

    Singkat cerita,Hari demi hari pun menjadi hari yang penuh dengan kesibukan.Selain rutinitasku disekolah,aku juga bergabung pada kegiatan Osis yang bisa membuat kepala ku pusing tujuh keliling.Mulai dari kegiatan IMTAG(salah satu bidang osis yang ber naung didalam keagamaan),PHBI(peringatan hari besar islam),dan segudang acara-acara yang diselenggarakan di sekolahku.Hingga akhirnya, kerabat-kerabatku selalu menempatkan aku pada seksi pangan.Barangkali itulah Amanah dari teman-teman ku yang membuatku tetap bertahan jika selalu dipampang namaku pada selebaran pengurus acara.
    Semakin lama waktu terpakai untuk itu,Terakhir aku pun mulai berkecimpung dalam membangun sekolah tercinta ini,ya…apalagi kalau bukan olahraga.Aku dipilih oleh guru olahraga untuk mengikuti pertandingan pada cabang Atlit Spint.Pada mulanya aku diseleksi dulu dengan kakak kelasku.Setelah dipertimbangkan,akhirnya aku yang diutuskan untuk mengikuti pertandingan tersebut.Dilapangan itulah,permulaan sebuah perjuangan dimulai.Tapi sayang,aku kalah.Entah apa yang membuat konsentrasiku gusar.Susah sekali memang Untuk menerima kekalahan.Tetapi Itulah hidup, yang di umpamakan sebagai bendera perang yang harus dibawa dan dipertahankan.Sekali jatuh aku harus bangkit,bangkit,dan bangkit!.Aku percaya pada proses,aku percaya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.Harus ada rentan waktu karena disitulah jiwa kita terasah dan terbiasa.
    Tahun pun berganti,sekali lagi aku dipercayakan untuk mengikuti pertandingan itu.Aku pun berpikir,pantaskah aku mengikutinya lagi??Sedangkan dahulu aku tidak bisa memberikan sebuah bentuk kebanggaan bagi orang disekelilingku.Tapi aku yakin,masalalu itu bisa dijadikan cermin agar aku memperbaikinya dihari ini dan hari-hari yang akan datang.Kali ini aku akan bangun dari kenyataan dan itupun tidak semudah membalikkan telapak tangan atau ‘’simsalabim’’Maka jadilah!!Akan tetapi sangat keras dan butuh perjuangan.Menjelang pertandingan,akupun berlatih dengan rutin Layaknya seperti Wesley Sneidjer,seorang tokoh pemain bola idolaku dari tim oranye belanda.Dengan ditemani oleh bidang atlit lainnya,aku bergumam didalam hati,aku bahagia melihat mereka yang begitu semangat ingin maju.Aku juga bahagia melihat teman-teman yang sama berkeinginan dengan ku untuk mengharumkan nama sekolah.Dalam hati kecilku akan aku berikan apa yang aku punya dan aku mampu pada almamaterku.Sepatu Sport dan seragam pun kupakai dengan rapi.Laksana srikandi cut nyak dien yang siap ingin beperang ke medan laga.Pertandigan pun dimulai,aku harus punya tekad.Mataku pun membidik garis star yang berada tepat didepan kakiku dan selanjutnya ku songsong garis finish 100meter dari kediamanku.Ku lihat wajah-wajah mereka disana,ada sebuah pengharapan penuh.Akupun berdo’a,semoga Allah memberikan kekuatan-Nya pada ku.Teriakan pun dimulai,itu tandanya aku harus berlari sekencang-kencangnya.Kulihat guru dan beberapa kerabat-kerabatku memberi suport yang luar biasa,sehingga jiwa spritualku bangkit.yang aku pikirkan saat itu adalah aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk mereka,ya…hanya itu.Pertandingan pun selesai,Alhamdulillah …Allah telah mendengar do’a hambanya.Dilapangan penuh becek Andalas Cot Nibong itulah menjadi saksi bisu atas kemenanganku aku pun bersujud pada-Nya.Setelah beberapa hari membangun jiwa yang runtuh,Akhirnya jadi juga,Betapa bahagia tak bertepinya aku.
    Untuk mengikuti ke tingkat provinsi,akupun setiap pagi dan sore selalu mengikuti latihan,Latihannya tidak terlalu menguras tenaga,hanya berlari-lari kecil mengelilingi lapangan sekolah yang luasnya lebih kurang 4.125Hektar itu.Begitu juga dengan kawan seperjuangan ku, ia seorang atlit lompat tinggi yang selalu berteman dengan matras,ban-ban,meteran kayu,dan bambu pengukur.Biasanya sebelum dan setelah latihan aku selalu membantunya untuk membereskan property yang menjadi kebutuhan di bidangnya.Pernah Suatu ketika ia salah untuk mengambil ancang-ancang dan salah satu bagian badannya terkilir.Tanpa berpikir panjang aku pun langsung membawanya ketempat Seorang yang di percayai mahir menangani masalah tesebut.Alhamdulillah tidak terlalu berat,Sehingga sepulang dari tempat itu,kami menyempatkan diri berpetualang ke pedesaan dan mencoba saling menantang menaiki jembatan gantung yang umurnya lumayan rentan di makan usia.Maklum bagi anak asrama seperti kami ini ketika di izinkan untuk keluar,bagaikan burung yang lepas dari sangkarnya,ingin terbang dan menjelajah sebebas mungkin.
    Hari pun berlanjut,seperti biasa aku dan berapa atlit lainnya sibuk pada kegiatan masing-masing.Setelah berlatih kamipun di panggil untuk mendengarkan intruksi dari pelatih.Tapi apa yang ku dengar tak seimbang dengan yang aku pikirkan.Aku tidak jadi di berangkatkan pada tingkat provinsi,dengan alasan nilai untuk pencapaian pada bidangku tidak memenuhi criteria.dengan kata lain aku gagal.Hal tersebut sempat membuatku kesal.Tenyata konsep ini bukan hanya masalah pencapaian nilai ku,tapi ada campur tangan di forum sana yang memanipulasi dana.Entahlah…aku tidak bisa berkata-kata,karena posisiku bukanlah siapa-siapa.Sempat membuat batinku memberontak dan frustasi dengan keadaan seperti itu,makanya setelah mendengarkan kabar yang tak menggairahkan itu,aku langsung menyetel hadset dan menghidupkan sebuah lagu power metal,itu adalah salah satu kebijakan jika sesekali diriku merasa down.JIka mengingat peristiwa ini, aku merasa malu.seharusnya aku bisa lebih sabar.bukankah didalam Al-qur’an surah Al-‘Ankabut(29);2 Allah menyebutkan ,apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja berkata;”kami telah beriman’’,padahal mereka belum di uji?ya seharusnya saat menerima kabar itu,aku beristigfar,berserah diri pada Allah.pasti dibalik peritiwa akan selalu ada hikmahnya.Ah…lupakan soal keterpurukan itu,tak menjadikan ku terus-terusan merasa nelangsa.Tanggapan positif dari teman-teman pun membangkitkan semangatku kembali.Hidupku belum punah,masih ada serentetan cita-cita yang akan ku gali nantinya.Bukankan sesuatu yang baik,kita harus berani mengangkat kaki kanan kita untuk melangkah kedepan sembari berdo’a meminta perlindungan pada Allah agar selalu mendapatkan Ridha-Nya?
    Apalagi setelah peristiwa itu,kawan seperjuanganku diberikan Amanah untuk tes tahap selanjutnya pada tingkat nasional.ya..dia atlit lompat tinggi itu yang dulu’a pernah menantangku untuk menyeberangi jembatan gantung.Aku turut berbahagia,karena salah satu perwakilan dari sekolahku ada yang menjadi unggulan di antara kami-kami ini.kami bangga disini kawan.
    Sekarang,harapanku masih tersimpan di rak-rak rumah hatiku.Harapan tentang malahap kembali dunia olahraga.Aku sempat berpikir ,ingin menjadi guru olahraga karena tujuan ku adalah ingin menciptakan stimulasi(ransangan)bagi diriku sendiri dan mencetak kader-kader yang berbibit unggul,seperti visi sekolah tercintaku’’menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat nasional,regional bahkan internasional yang di dasari penguasan IPTEK dan IMTAG.Namun apa daya,orang tua ku tidak mengizinkannya dengan beberapa alasan.Tidak jadi masalah bagiku,karena lagi-lagi aku harus bersikap positive atas keobsesianku ini.Ridha orangtua adalah Ridha Allah juga.Tanpa do’a dan dukungan mereka,Tentunya aku akan menjadi generasi ke depan yang gagal atas pengabdian pada orangtua.
    Tapi,satuhal yang masih tertanam didalam sanubariku.Apapun ceritanya,aku ingin tetap bernaung pada dunia olahraga,karena olahraga adalah tiupan yang bermakna bagiku,olahraga bagiku adalah kekuatan yang membuatku terus bangkit saat ku terjatuh,olahraga menjadi panggilan jiwa bagiku,memang…… ia memberi kesan tersendiri bagiku.Terus berdetaklah dan jangan biarkan ia tak bermakna………^^